Minyak Bumi
Apakah Minyak Bumi itu ?
Dalam kehidupan sehari-hari manusia
sering menggunakan sumber energi sebagai bahan bakar di antaranya: batu bara,
bensin, minyak tanah, minyak diesel, solar LPG, lilin dsb. Bahan-bahan tersebut
diperoleh dari minyak bumi.
Berdasarkan teori, minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan jasad renik (mikroorganisme) yang terkubur di bawah tanah sejak berjuta-juta tahun yang lalu. Dimana dua ratus juta yang lalu bumi lebih panas dibandingkan sekarang. Laut yang didiami jasad renik berkulit keras sangat banyak jumlahnya jika jasad renik itu mati, kemudian membusuk sehingga jumlahnya makin lama makin menumpuk, kemudian tertutup oleh sedimen, endapan dari sungai, atau batuan-batuan yang berasal dari pergeseran bumi. Di sini kemudian terjadi pembusukan oleh bakteri anaerob, dan akibat pada tekanan tinggi sedimen, maka setelah berjuta-juta tahun terbentuklah minyak bumi dan gas alam tersebut.
Karena proses pembentukan minyak bumi memerlukan waktu yang lama, maka minyak bumi digunakan pada sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable).
Minyak
bumi adalah istilah yang meluas dalam kehidupan sehari-hari. Sebelumnya orang
menggunakan istilah minyak tanah atau minyak yang dihasilkan dari dalam tanah
namun istilah yang lazim dipakai sekarang adalah miyak bumi sementara kata
‘minyak tanah’ lazim digunakan untuk menyebut bahan bakar kompor minyak atau
bahasa Inggrisnya kerosene. Secara harfiah, minyak bumi berarti
‘minyak di dalam perut bumi’. Istilah minyak bumi lebih tepat karena minyak ini
terdapat didalam perut bumi bukan didalam tanah.
Bahasa
Inggris minyak bumi adalah petroleum yang berasal dari bahasa Yunani πέτρα
(petra) yang berarti ‘batu’ dan ἔλαιον (elaison) yang berarti minyak. Kata petroleum pertama kali digunakan dalam karangan
De Natura Fossilium yang dikarang pada tahun 1546 oleh
Georg Bauer yang berkebangsaan Jerman.
Pada umumnya minyak bumi tampak hitam legam, pekat serta kurang menarik seperti pada contoh ini. Minyak bumi baru dapat digunakan sebagai bahan bakar minyak (BBM) maupun sebagai produk-produk lain setelah melalui proses pengolahan
Pada umunya minyak bumi terperangkap dalam bebatuan yang tidak berpori dalam pergerakannya ke atas . Hal ini menjelaskan mengapa minyak bumi juga di sebut Petroleum . (Petroleum berasal dari bahasa Latin ‘petrus’ artinya batu dan ‘oleum’ artinya minyak). Untuk memperoleh minyak bumi atau petroleum ini, dilakukan pengeboran
Komposisi Minyak Bumi
Komponen minyak bumi (minyak mentah) antara lain 84% Karbon, 14% Hidrogen, 1-3% Belerang,
Penampakan
fisik minyak bumi sangat beragam, tergantung dari komposisinya. Pada umumnya,
minyak bumi yang baru dihasilkan dari sumur pengeboran berupa lumpur berwarna
hitam atau cokelat gelap, meskipun ada juga minyak bumi yang berwarna
kekuningan, kemerahan, atau kehijauan. Sumur minyak sebagian besar menghasilkan
minyak mentah, terkadang ada juga kandungan gas di dalamnya Karena tekanan di
permukaan Bumi lebih rendah daripada di bawah tanah, beberapa gas akan keluar
dalam bentuk campuran.
Jenis
hidrokarbon yang terdapat pada minyak Bumi sebagian besar terdiri dari alkana,
sikloalkana, dan berbagai macam jenis hidrokarbon aromatik, ditambah dengan
sebagian kecil elemen-elemen lainnya seperti nitrogen, oksigen dan sulfur,
ditambah beberapa jenis logam seperti besi, nikel, tembaga, dan vanadium.
Jumlah komposisi molekul sangatlah beragam dari minyak yang satu ke minyak yang
lain.
1.
Komposisi Hidrokarbon pada Minyak Bumi
Minyak
bumi tersusun dari senyawa hidrokarbon yang berbeda-beda. Perbedaan ini
tergantung dari faktor umur, suhu pembentukan, dan cara pembentukan. Minyak
dari Indonesia mengandung banyak senyawa aromatik seperti benzena, sedangkan
minyak bumi dari Rusia mengandung banyak senyawa sikloalkana seperti
sikloheksana. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa
dalam minyak bumi terdiri atas bermacam-macam senyawa hidrokarbon.
Senyawa-senyawa hidrokarbon tersebut sebagai berikut.
1.1.
Alkana
Golongan
alkanan yang banyak terdapat dalam minyak bumi adalah n-alkana dan isoalkana.
n-alkana adalah alkana jenuh berantai lurus dan tidak bercabang, contoh
n-oktana.
Isoalkana
adalah alkana jenuh yang rantai induknya mempunyai atom C tersier dan
bercabang, contoh isooktana.
Alkana
disebut juga parafin. Parafin adalah senyawa hidrokarbon tersatuasi yang
mengandung rantai lurus atau bercabang yang molekulnya hanya terdiri atas atom
karbon (C) dan hidrogen (H).
1.2.
Sikloalkana
Sikloalkana
adalah senyawa hidrokarbon berantai tunggal dan berbentuk cincin. Golongan
sikloalkana yang terdapat dalam minyak bumi adalah siklopentana seperti metil
siklopentana dan sikloheksana seperti etil sikloheksana.
Sikloalkana
juga dikenal dengan nama naptena. Naptena adalah senyawa hidrokarbon
tersaturasi yang mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap pada karbonnya.
Naptena memiliki rumus umum CnH2n dan mempunyai ciri-ciri
mirip alkana tetapi mempunyai titik didih yang lebih tinggi.
1.3.
Hidrokarbon Aromatik
Hidrokarbon
aromatik adalah hidrokarbon yang tidak tersaturasi, memiliki satu atau lebih
cincin planar karbon-6 atau cincin benzena. Pada struktur ini, atom hidrogen
berikatan dengan atom karbon dengan rumus umum CnHn. Jika
hidrokarbon aromatik dibakar, akan menimbulkan asap hitam pekat dan beberapa
bersifat karsinogen (menyebabkan kanker). Senyawa hidrokarbon aromatik yang
terdapat dalam minyak bumi adalah senyawa benzena, contoh etil benzena.
2.
Kandungan Unsur Kimia dalam Minyak Bumi
Secara
umum, komponen minyak bumi terdiri atas lima unsur kimia, yaitu 83-87% karbon,
10-14% hidrogen, 0,05-6% belerang, 0,05-1,5% oksigen, 0,1-2% nitrogen, dan <
0,1% unsur-unsur logam.
2.1.
Sulfur (Belerang)
Minyak
mentah mempunyai kandungan belerang yang lebih tinggi. Keberadaan belerang
dalam minyak bumi sering banyak menimbulkan akibat, misalnya dalam gasoline
dapat menyebabkan korosi (khususnya dalam keadaan dingin atau basah), karena
terbentuknya asam yang dihasilkan dari oksida sulfur (sebagai hasil pembakaran
gasoline) dan air.
2.2.
Oksigen
Oksigen
dapat terbentuk karena kontak yang cukup lama antara minyak bumi dengan
atmosfer di udara. Kandungan total oksigen dalam minyak bumi adalah antara 0,05
sampai 1,5 persen dan menaik dengan naiknya titik didih fraksi. Kandungan
oksigen bisa menaik apabila produk itu terlalu lama berhubungan dengan udara.
Senyawa yang terbentuk dapat berupa: alkohol, keton, eter, dll, sehingga dapat
menimbulkan sifat asam pada minyak bumi. Oksigen dapat meningkatkan titik didih
bahan bakar.
2.3.
Nitrogen
Umumnya
kandungan nitrogen dalam minyak bumi sangat rendah, yaitu 0,1-2%. Kandungan
tertinggi terdapat pada tipe asphalitik. Nitrogen mempunyai sifat racun
terhadap katalis dan dapat membentuk gum
(getah) pada fuel
oil. Kandungan nitrogen terbanyak terdapat pada fraksi titik didih
tinggi.
2.4.
Unsur-Unsur Logam
Logam-logam
seperti besi, tembaga, terutama nikel dan vanadium pada proses catalytic
cracking mempengaruhi aktifitas katalis, sebab dapat menurunkan produk
gasoline, menghasilkan banyak gas, dan pembentukkan coke. Pada power generator
temperatur tinggi, misalnya oil-fired gas turbine, adanya konstituen logam
terutama vanadium dapat membentuk kerak pada rotor turbine. Abu yang dihasilkan
dari pembakaran fuel yang mengandung natrium dan terutama vanadium dapat
bereaksi dengan refactory furnace (bata tahan api), menyebabkan turunnya titik
lebur campuran sehingga merusakkan refractory itu.
3.
Komposisi Molekul Hidrokarbon dalam Minyak Bumi
Golongan
hidrokarbon-hidrokarbon yang utama adalah parafin, naptena, aspaltena, dan
aromatik. Komposisi molekul hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi
berdasarkan beratnya adalah sebagai berikut:
No.
|
Hidrokarbon
|
Rata-Rata
|
Rentang
|
1.
|
Naptena
|
49%
|
30-60%
|
2.
|
Parafin
|
30%
|
15-60%
|
3.
|
Aromatik
|
15%
|
3-30%
|
4.
|
Aspaltena
|
6%
|
sisa-sisa
|
Berdasarkan
komponen terbanyak dalam minyak bumi, minyak bumi dibedakan menjadi tiga
golongan, yaitu parafin, naftalena, dan campuran parafin-naftalena.
3.1.
Minyak Bumi Golongan Parafin
Sebagian
besar komponen dalam minyak bumi jenis parafin adalah senyawa hidrokarbon
rantai terbuka. Minyak bumi jenis ini dimanfaatkan untuk bahan bakar karena
merupakan sumber penghasil gasolin.
3.2.
Minyak Bumi Golongan Naftalena
Komponen
terbesar dalam minyak bumi jenis naftalena berupa senyawa hidrokarbon rantai
siklis atau rantai tertutup. Minyak bumi jenis ini digunakan untuk pengeras
jalan dan pelumas.
3.3.
Minyak Bumi Golongan Campuran Parafin-Naftalena
Minyak
bumi golongan ini komponen penyusunnya berupa senyawa hidrokarbon rantai
terbuka dan rantai tertutup.
Sejarah Minyak Bumi
Minyak
Bumi telah digunakan oleh manusia sejak zaman kuno, dan sampai saat ini masih
merupakan komoditas yang penting. Minyak Bumi menjadi bahan bakar utama setelah
ditemukannya mesin pembakaran dalam, semakin majunya penerbangan komersial, dan
meningkatnya penggunaan plastik.
Lebih
dari 4000 tahun yang lalu, menurut Herodotus dan Diodorus Siculus, aspal telah
digunakan sebagai konstruksi dari tembok dan menara Babylon; ada banyak
lubang-lubang minyak di dekat Ardericca (dekat Babylon). Jumlah minyak yang
besar ditemukan di tepi Sungai Issus, salah satu anak sungai dari Sungai
Eufrat. Tablet-tablet dari Kerajaan Persia Kuno menunjukkan bahwa kebutuhan
obat-obatan dan penerangan untuk kalangan menengah-atas menggunakan minyak
Bumi. Pada tahun 347, minyak diproduksi dari sumur yang digali dengan bambu di
China.
Pada
tahun 1850-an, Ignacy Łukasiewicz menemukan bagaimana proses untuk mendistilasi
minyak tanah dari minyak Bumi, sehingga memberikan alternatif yang lebih murah
daripada harus menggunakan minyak paus. Maka, dengan segera, pemakaian minyak
Bumi untuk keperluan penerangan melonjak drastis di Amerika Utara. Sumur minyak
komersial pertama di dunia yang digali terletak di Polandia pada tahun 1853.
Pengeboran minyak kemudian berkembang sangat cepat di banyak belahan dunia
lainnya, terutama saat Kerajaan Rusia berkuasa. Perusahaan Branobel yang
berpusat di Azerbaijan menguasai produksi minyak dunia pada akhir abad ke-19.
Tiga
negara yang memproduksi minyak terbanyak adalah Arab Saudi, Rusia, dan Amerika
Serikat. Sekitar 80 persen minyak dunia dihasilkan dari Timur Tengah, dengan
62,5 persennya berasal dari Arab 5: Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Irak, Qatar,
dan Kuwait.
Pada
tahun 1950-an, biaya pengangkutan minyak menggunakan kapal tangker mencapai 33
persen dari harga minyak di teluk Persia, tetapi pada saat pengembangan
supertangker pada tahun 1970-an, biaya pengangkutan menurun menjadi hanya 5
persen.
Teori
Pembentukan Minyak Bumi
Membahas
identifikasi minyak bumi tidak dapat lepas dari bahasan teori pembentukan
minyak bumi dan kondisi pembentukannya yang membuat suatu minyak bumi menjadi
spesifik dan tidak sama antara suatu minyak bumi dengan minyak bumi lainnya.
Berikut ini akan dibahas 3. teori pembentukan minyak bumi.
1.
Teori Biogenesis (Organik)
Macquir
(Prancis, 1758) merupakan orang pertama yang pertama kali mengemukakan pendapat
bahwa minyak bumi berasal darri umbuh-tumbuhan. Kemudian M.W Lamanosow (Rusia,
1763) juga mengemukakan hal yang sama. Pendapat di atas juga didukun oleh
sarjana lain seperti, Nem Beery, Engler, Bruk, bearl, Hofer. Meeka mengatakan
bahwa ”minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut yan telah mati
berjuta-juta tahun yang lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.”
Minyak bumi termasuk sumber daya alam yang tidak terbarukan.
Pembentukan
minyak bumi dimulai dan bangkai makhluk hidup laut kecil dan tumbuhan yang
mengendap di dasar laut dan tertutup lumpur. Semuanya membentuk fosil. Endapan
ini mendapat tekanan dan panas yang besar. Secara alami akan berubah menjadi
minyak bumi dan gas alam. Massa jenis air lebih besar sehingga minyak bumi akan
terdorong dan terapung. Kemudian minyak bumi bergerak dan mencari tempat yang
lebih baik untuk berhenti dan terperangkap dalam batuan yang kedap atau
kadang-kadang merembes keluar ke permukaan bumi. Hal ini dapat menjelaskan
mengapa minyak bumi juga disebut petroleum. (Petroleum berasal dan bahasa latin
petrus” artinya batuan dan “oleum” artinya minyak). Untuk rnemperoleh minyak
bumi atau petroleum dilakukan pengeboran. Pengeboran menjadi lebih mudah
dilakukan karena massa jenis minyak bumi lebih kecil daripada air. Hal ini
mengakibatkan minyak terapung di atas air.
Berdasarkan
teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena adanya kebocoran kecil yang
permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon ini terjadi antara atmosfer dengan
permukaan bumi, yang digambarkan dengan dua panah dengan arah yang berlawanan,
di mana karbon diangkut dalam bentuk karbon dioksida (C02)(gambar
1.1). Pada arah pertama, karbon dioksida di atmosfir berasimilasi, artinya CO2
diekstrak dari atmosfir oleh organisme fotosintetik darat dan laut. Pada arah
yang kedua CO2 dibebaskan kembali ke atmosfir melalui respirasi makhluk hidup
(tumbuhan, hewan dan mikroorganisme).
Apabila
makhluk hidup tersebut mati, maka 99,9% senyawa karbon dari mahluk hidup akan
kembali mengalami siklus sebagai rantai makanan, sedangkan sisanya 0.1 %
senyawa karbon terjebak dalam tanah dan dalam sedimen. Inilah yang merupakan
cikal bakal senyawa-senyawa fosil atau dikenal juga sebagai embrio minyak bumi.
Embrio minyak bumi mengalami perpindahan dan akan menumpuk di salah satu yang
kemungkinan menjadi reservoar dan ada yang hanyut bersama aliran air sehingga
menumpuk di bawah dasar laut. Karena perbedaan tekanan di bawah laut, embrio
tersebut muncul ke permukaan lalu menumpuk di permukaan dan ada pula yang
terendapkan di permukaan laut dalam yang arusnya kecil.
2.
Teori Abiogenesis (Anorganik)
Barth
Barthelot (1866) mengemukakan di dalam minyak bumi terdapat logam alkali, yang
dalam keadaan bebas dengan temperatur tingi akan bersentuhan denagn C02
membentuk asitilena. Kemudian Mendeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi
tebentuk akibat adanya pengauh kerja uap pada kabida-karbida logam di dalm
bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan
bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zamn prasejarah, jauh sebelum bumi
terbentuk dan besamaan dengan proses terbentuknya bumi.pernyataan itu berdasar
fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di
atmosfir bebeapa planet lain.
3.
Teori Duplex
Teori
Duplex merupakan perpaduan dari Teori Biogenetik dan Teori Anorganik. Teori
Duplex yang banyak diterima oleh kalangan luas, menjelaskan bahwa minyak dan
gas bumi berasal dari berbagai jenis organisme laut baik hewani maupun nabati.
Diperkirakan bahwa minyak bumi berasal dari materi hewani dan gas bumi berasal
dari materi nabati.
Akibat
pengaruh waktu, temperatur, dan tekanan, maka endapan Lumpur berubah menjadi
batuan sedimen. Batuan lunak yang berasal dari Lumpur yang mengandung
bintik-bintik minyak dikenal sebagai batuan induk (Source Rock). Selanjutnya
minyak dan gas ini akan bermigrasi menuju tempat yang bertekanan lebih rendah
dan akhirnya terakumulasi di tempat tertentu yang disebut dengan perangkap
(Trap).
Dalam
suatu perangkap (Trap) dapat mengandung (1) minyak, gas, dan air, (2) minyak
dan air, (3) gas dan air. Jika gas terdapat bersama-sama dengan minyak bumi
disebut dengan Associated Gas. Sedangkan jika gas terdapat sendiri dalam suatu
perangkap disebut Non Associated Gas. Karena perbedaan berat jenis, maka gas
selalu berada di atas, minyak di tengah, dan air di bagian bawah. Karena proses
pembentukan minyak bumi memerlukan waktu yang lama, maka minyak bumi
digolongkan sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (unrenewable).
Proses
Pembentukan Minyak Bumi
Minyak
bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik dari jasad
mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisa-sisa
tumbuhan dan hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan zat-zat
lain selama jutaan tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi secara alami.
Bersamaan dengan proses tersebut, bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa
kompleks dalam jasad organik menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon. Proses
penguraian ini berlangsung sangat lamban sehingga untuk membentuk minyak bumi
dibutuhkan waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya minyak bumi termasuk sumber
daya alam yang tidak dapat diperbarui, sehingga dibutuhkan kebijaksanaan dalam
eksplorasi dan pemakaiannya.
Hasil
peruraian yang berbentuk cair akan menjadi minyak bumi dan yang berwujud gas
menjadi gas alam. Untuk mendapatkan minyak bumi ini dapat dilakukan dengan
pengeboran. Beberapa bagian jasad renik mengandung minyak dan lilin. Minyak dan
lilin ini dapat bertahan lama di dalam perut bumi. Bagian-bagian tersebut akan
membentuk bintik-bintik, warnanya pun berubah menjadi cokelat tua.
Bintink-bintik itu akan tersimpan di dalam lumpur dan mengeras karena terkena
tekanan bumi. Lumpur tersebut berubah menjadi batuan dan terkubur semakin dalam
di dalam perut bumi. Tekanan dan panas bumi secara alami akan mengenai batuan
lumpur sehingga mengakibatkan batuan lumpur menjadi panas dan bintin-bintik di
dalam batuan mulai mengeluarkan minyak kental yang pekat. Semakin dalam batuan
terkabur di perut bumi, minyak yang dihasilkan akan semakin banyak. Pada saat
batuan lumpur mendidih, minyak yang dikeluarkan berupa minyak cair yang
bersifat encer, dan saat suhunya sangat tinggi akan dihasilkan gas alam. Gas
alam ini sebagian besar berupa metana.
Sementara
itu, saat lempeng kulit bumi bergerak, minyak yang terbentuk di berbagai tempat
akan bergerak. Minyak bumi yang terbentuk akan terkumpul dalam pori-pori batu
pasir atau batu kapur. Oleh karena adanya gaya kapiler dan tekanan di perut
bumi lebih besar dibandingkan dengan tekanan di permukaan bumi, minyak bumi
akan bergerak ke atas. Apabila gerak ke atas minyak bumi ini terhalang oleh
batuan yang kedap cairan atau batuan tidak berpori, minyak akan terperangkap
dalam batuan tersebut. Oleh karena itu, minyak bumi juga disebut petroleum. Petroleum
berasal dari bahasa Latin, petrus
artinya batu dan oleum
yang artinya minyak.
Daerah
di dalam lapisan tanah yang kedap air tempat terkumpulnya minyak bumi disebut
cekungan atau antiklinal. Lapisan paling bawah dari cekungan ini berupa air
tawar atau air asin, sedangkan lapisan di atasnya berupa minyak bumi bercampur
gas alam. Gas alam berada di lapisan atas minyak bumi karena massa jenisnya
lebih ringan daripada massa jenis minyak bumi. Apabila akumulasi minyak bumi di
suatu cekungan cukup banyak dan secara komersial menguntungkan, minyak bumi
tersebut diambil dengan cara pengeboran. Minyak bumi diambil dari sumur minyak
yang ada di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi-lokasi sumur-sumur minyak
diperoleh setelah melalui proses studi geologi analisis sedimen karakter dan
struktur sumber.
Berikut
adalah langkah-langkah proses pembentukan minyak bumi beserta gamar ilustrasi:
1.
Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut). Mengumpulkan energi dari matahari
dengan fotosintesis.
2.
Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan terendapkan di dasar cekungan
sedimen dan membentuk batuan induk (source
rock). Batuan induk adalah batuan yang mengandung karbon (High Total Organic Carbon).
Batuan ini bisa batuan hasil pengendapan di danau, di delta, maupun di dasar
laut. Proses pembentukan karbon dari ganggang menjadi batuan induk ini sangat
spesifik. Itulah sebabnya tidak semua cekungan sedimen akan mengandung minyak
atau gas bumi. Jika karbon ini teroksidasi maka akan terurai dan bahkan menjadi
rantai karbon yang tidak mungkin dimasak.
3.
Batuan induk akan terkubur di bawah batuan-batuan lainnya yang berlangsung
selama jutaan tahun. Proses pengendapan ini berlangsung terus menerus. Salah
satu batuan yang menimbun batuan induk adalah batuan reservoir atau batuan
sarang. Batuan sarang adalah batu pasir, batu gamping, atau batuan vulkanik
yang tertimbun dan terdapat ruang berpori-pori di dalamnya. Jika daerah ini
terus tenggelam dan terus ditumpuki oleh batuan-batuan lain di atasnya, maka
batuan yang mengandung karbon ini akan terpanaskan. Semakin kedalam atau masuk
amblas ke bumi, maka suhunya akan bertambah. Minyak terbentuk pada suhu antara
50 sampai 180 derajat Celsius. Tetapi puncak atau kematangan terbagus akan
tercapai bila suhunya mencapat 100 derajat Celsius. Ketika suhu terus bertambah
karena cekungan itu semakin turun dalam yang juga diikuti penambahan batuan
penimbun, maka suhu tinggi ini akan memasak karbon yang ada menjadi gas.
Karbon terkena panas dan bereaksi
dengan hidrogen membentuk hidrokarbon. Minyak yang dihasilkan oleh batuan induk
yang telah matang ini berupa minyak mentah. Walaupun berupa cairan, ciri fisik
minyak bumi mentah berbeda dengan air. Salah satunya yang terpenting adalah
berat jenis dan kekentalan. Kekentalan minyak bumi mentah lebih tinggi dari
air, namun berat jenis minyak bumi mentah lebih kecil dari air. Minyak bumi
yang memiliki berat jenis lebih rendah dari air cenderung akan pergi ke atas.
Ketika minyak tertahan oleh sebuah bentuk batuan yang menyerupai mangkok
terbalik, maka minyak ini akan tertangkap dan siap ditambang.
Perkembangan
Peradaban Manusia Setelah Ditemukan Minyak Bumi
Bumi terbentuk sekitar 5 milyar tahun yang lalu dan merupakan bagian dari proses terjadinya alam semesta. Beginilah keadaan permukaan bumi 600 juta tahun yang lalu ketika mulai ada bentuk bentuk kehidupan berupa binatang dan tumbuh – tumbuhan bersel tunggal.
Pada masa mesozoikum (200 juta)
tahun yang lalu Reptilia raksasa seperti Dinosaurus mulai terdapat di permukaan
bumi pada masa paleoson ( 69 juta tahun yang lalu ) menyusul seperti Badak
Raksasa, Ikan Paus dan Gajah Raksasa berkembang dengan pesat
Pada masa Pleistosan. Manusia purba menyusul sebagai penghuni Permukaan bumi dengan menggunakan perkakas berburu yang Primitive dan menghuni gua – gua dan gubuk – gubuk sederhana Dalam cara hidup demikian , hanya yang terkuat akan mampu
bertahan.
Pada zaman sebelum masehi peradaban
manusia mulai Berkembang. Piramida – Piramida , benteng – benteng serta
perumahan mulai Dibangun Minyak bumi yang merembes ke permukaan tanah di
gunakan untuk penerangan sebagai obat dan juga sebagai penolak bala
Revolusi pada abad ke 19 di mungkinkan karena batubara dan tenaga listrik yang berasal dari tenaga air mulai dimanfaatkan sebagai sumber energy Setelah Kolonel Drake menemukan minyak untuk pertama kalinya di Pennsylvania, USA. Pada tahun 1859 , seluruh dunia dilanda demam pencarian minyak
Pada tahun 1885 Ziklker berhasil
menemukan minyak di Telaga Said Sumatera Utara
Sejak di temukannya , minyak bumi mulai memegang peranan utama sebagai sumber energi dalam mempercepat perkembangan
Sejak di temukannya , minyak bumi mulai memegang peranan utama sebagai sumber energi dalam mempercepat perkembangan
Industrialisasi dan transportasi yang mengantar dunia pada kehidupan Modern
Sejarah mencatat bahwa minyak dan
Gas bumi sebagai sumber daya energi merupakan pendukung utama atas keberhasilan
manusia untuk mencapai suatu taraf kehidupan modern dengan segala kenyamanan
dan kemewahannya
Di seluruh dunia minyak berperan dalam menerangi rumah – rumah, melumasi mesin – mesin, menggerakkan kendaraan – kendaraan serta tidak ternilai kegunaannya dalam bidang kesenian , manufaktur dan Kehidupan sehari – hari.
Selain sebagai sumber energi minyak dan gas bumi memiliki nilai tambah dan masih tetap berperan penting dalam mendukung peradaban manusia Di masa yang akan datang .
Bila penggunaan minyak dan gas bumi pada khususnya serta sumber daya energi lainnya pada umumnya dilakukan secara bertanggung jawab maka kita akan dapat tetap menikmati lingkungan yang aman , nyaman dan menyenangkan
Minyak dan gas bumi sebagai sumber daya energi yang tidak terbarukan Perlu di hemat dan di versifikasikan energi perlu di galakkan.
Pengusahaan dan pemanfaatan minyak serta sumber daya energi lainnya secara tidak bertanggung jawab dan pembuangan Limbah secara sembarangan , akan mengakibatkan pencemaran yang merupakan awal malapetaka yang dasyat, berupa musnahnya semua bentuk kehidupan dari permukaan bumi. Apabila sekarang kita tidak dapat menggunakan lagi, maka kita akan mengalami kemunduran satu siklus peradaban
Bagaimana para ahli menemukan lokasi
minyak bumi?
- Awalnya, para ahli menggunakan petunjuk di permukaan bumi. Minyak bumi biasanya di temukan di bawah permukaan yang berbentuk kubah. Lokasi bias di darat yang dulunya lautan dan di Lepas Pantai.
- Mereka kemudian melalukan survey seismic untuk menentukan struktur batuan di bawah permukaan tersebut .
- Selanjutnya , mereka melalukan pengeboran kecil untuk menentukan ada tidaknya minyak. Jika ada, maka di lakukan beberapa pengeboran untuk memperkirakan apakah jumlah minyak bumi tersebut ekonomis untuk di ambil atau tidak .
Pengeboran untuk mengambil minyak bumi (dan gas alam) di lepas pantai dapat di lakukan dengan dua cara, yaitu :
Survei seismic
Para ahli membuat ledakan kesil dipermukaan. Ledakan akan menimbulkan gelombang sentakan , yang akan di pantulkan kembali oleh setiap lapisan bebatuan . Pantulan tersebut di tangkap oleh sensor dan di analisis dengan bantuan di bawah permukaan tersebut.
Anjungan minyak lepas pantai untuk kegiatan eksplorasi minyak
Karena Migas tidak hanya terdapat di darat, tetapi juga di lautan yang bila dibor dari darat tidak terjangkau, maka terpaksalah dibuat anjungan minyak lepas pantai sebagai sarana pemboran dan produksi walaupun dengan resiko biaya yang relatip mahal
- Menanamkan jalur pipa di dasar
laut dan memompa minya (dan gas alam) ke daratan. Cara ini di gunakan apabila
jarak lading minyak ke darat cukup dekat
- Membuat anjungan di mana minyak
bumi (dan gas alam) selanjutnya di bawa oleh kapal tangker menuju daratan. Didarat,
minyak bumi (dan gas alam) di bawa ke kilang minyak (refinery) untuk di olah .
Pengolahan Minyak Bumi
Minyak bumi di temukan bersama sama dengan gas alam. Minyak Bumi yang telah di pisahkan dari gas alam di sebut juga minyak mentah (crude oil). Minyak mentah dapat di bedakan menjadi:
-
Minyak Mentah Ringan (light crude oil)
yang mengandung kadar logam dan belerang rendah , bewarna terang dan bersifat
encer (viskositas rendah)
-
Minyak Mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang
tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus di panaskan agar meleleh
Minyak
mentah merupakan campuran yang kompleks dengan komponen utama alkana dan
sebagian kecil alkena, alkuna, sikloalkana, aromatic, dan senyawa anorganik.
Meskipun kompleks , namun terdapat cara mudah untuk memisahkan komponen –
komponennya , yakni berdasarkan perbedaan nilai titik didihnya. Proses ini di
sebut distilasi bertingkat . Selanjutnya untuk mendapatkan produk akhir sesuai
yang diinginkan, maka sebagian hasil dari distilasi bertingkat perlu diolah
lebih lanjut melalui proses konversi, pemisahan perngotor dalam fraksi, dan
pencampuran fraksi
1. Distilasi Bertingkat
Dalam
proses distilasi bertingkat, minyak mentah tidak di pisahkan menjadi komponen –
komponen murni, melainkan ke dalam fraksi – fraksi, yakni kelompok–kelompok
yang mempunyai kisaran titik didih tertentu . Hal ini di karenakan jenis
komponen hidrokarbon begitu banyak dan isomer – isomer hidrokarbon mempunyai
titik didih yang berdekatan.
Proses distilasi bertingkat ini di jelaskan sebagai berikut :
Proses distilasi bertingkat ini di jelaskan sebagai berikut :
-
Minyak mentah dipanaskan dalam boiler menggunakan uap air bertekanan tinggi
sampai suhu -600ºC. Uap minyak mentah yang dihasilkan kemudian di alirkan ke
bagian bawah menara distilasi
-
Dalam Menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas melewati pelat –
pelat (tray). Setiap pelat memiliki banyak lubang yang di lengkapi dengan tutup
gelembung (bubble cap) yang memungkinkan uap lewat.
-
Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin . Sebagian uap akan
mencapai ketinggian di mana uap tersebut akan terkondensasi membentuk zat cair
. Zat cair yang di peroleh dalam suatu kisaran suhu tertentu ini disebut fraksi
-
Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan
terkondensasi di bagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi
senyawa-senyawa dengan titik didih rendah terkondensasi di bagian atas menara
Sebagian
fraksi dari menara distilasi selanjutnya di alirkan ke bagian kilang minyak
untuk proses konversi
Untuk setip barel minyak mentah, kilang minyak dapat menghasilkan sekitar 57% bensin; 38% bahan baker diesel; bahan bakar jet; kerosin dan minyak baker; 4% LPG; dan sisanya residu padat.
Untuk setip barel minyak mentah, kilang minyak dapat menghasilkan sekitar 57% bensin; 38% bahan baker diesel; bahan bakar jet; kerosin dan minyak baker; 4% LPG; dan sisanya residu padat.
2. Proses konversi
Proses
konversi adalah penyusunan ulang struktur molekul hidrokarbon , yang bertujuan
untuk memperoleh fraksi-fraksi dengan kuantitas dan kualitas sesuai permintaan
pasar . Sebagai contoh, untuk memenuhi kebutuhan fraksi bensin yang tinggi,
maka sebagian fraksi rantai panjang perlu diubah / dikonversi menjadi fraksi
rantai pendek . Demikian pula, sebagian besar fraksi rantai lurus harus di
konversi menjadi rantai bercabang / alisiklik / aromatic dibantingkan rantai
lurus .
Beberapa
jenis proses konversi dalam kilang minyak adalah :
-
Perekahan (cracking)
Perekahan
adalah pemecahan molekul besar menjadi molekul-molekul kecil. Contohnya ,
perekahan fraksi minyak ringan / beratmenjadi fraksi gas, bensin, kerosin , dan
minyak solar/diesel.
- Reforming
- Reforming
Reforming
bertujuan mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi rantai bercabang /
alisiklik / aromatic. Sebagai Contoh , komponen rantai lurus (C3-C6) dari
fraksi bensin diubah menjadi aromatic.
- Alkilasi
- Alkilasi
Alkilasi
adalah penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar.Contohnya
penggabungan molekul propena dan butena menjadi komponen fraksi bensin .
- Coking
- Coking
Coking
adalah proses perekahan fraksi residu padat menjadi minyak baker dan
hidrokarbon intermediate (produk antara). Dalam proses ini, dihasilkan kokas
(coke). (Kokas di gunakan di industri aluminium sebagai electrode untuk
ekstraksi logam Al).
3. Pemisahan pengotor dalam Fraksi
Fraksi-fraksi
mengandung berbagai pengotor antara lain senyawa organic yang mengandung
S,N,O;air;logam;dan garam anorganik. Pengotor dapat di pisahkan dengan cara
melewatkan fraksi melalui :
-
Menara asam sulfat, yang berfungsi untuk memisahkan hidrokarbon tidak jenuh,
senyawa nitrogen, senyawa oksigen, dan residu padat seperti aspal.
-
Menara absorpsi, yang mengandung agen pengering untuk memisahkan air.
-
Scrubber, yang berfugsi untuk memisahkan belerang / senyyawa belerang.
4. Pencampuran Fraksi
Pencampuran
fraksi dilakukan untuk mendapatkan produk akhir sesuai yang di inginkan .
Sebagai contoh :
-
Fraksi bensin di campur dengan hidrokarbon rantai bercabang / alisiklik /
aromatic dan berbagai aditif untuk mendapatkan kualitas tertentu.
-
Fraksi minyak pelumas di campur dengan berbagai hidrokarbon dan aditif untuk
mendapatkan kualitas tertentu
-
Fraksi nafta dengan berbagai kualitas (grade) untuk industri petrokimia .
Selanjutnya
produk-produk ini siap di pasarkan ke berbagai tempat , seperti pengisisan
bahan baker dan industri petrokimia
Kegunaan
Minyak Bumi
Kegunaan fraksi – fraksi yang diperoleh dari minyak bumi terkait dengan sifat fisisnya seperti titik didih dan viskositas, dan juga sifat kimianya.
a. Gas
Umumnya
gas terdiri dari campuran metana, etana , propane atau isobutana, campuran gas
ini kemudian dicairkan pada tekanan tinggi dan diperdagangkan dengan nama LPG
(Liquipied Petroleum Gas ). Gas yang terdapat dalam LPG umumnya campuran
propane, butana, dan isobutana. LPG biasanya dikemas dalam botol-botol baja yang
beratnya 15 kg,dan dipakai sebagai bahan bakar rumah tangga.
b. Bensin
Bensin
diperoleh sebagai hasil destilasi pada suhu 70-140. bensin banyak digunakan
sebagai bahan bakar mobil dan motor
c. Napta
Napta
dikenal sebagai bensin berat, dan diperoleh sebagai hasil destilasi yang
mempunyai trayek titik didih antara 140-180.
Napta
digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan senyawa-senyawa kimia yang lain
misalnya :etilena dan senyawa aromatik yang sering digunakan untuk zat aditif
pada bensin.
d. Kerosin
Kerosin
mempunyai trayek didih antara 180-250. dalam kehiduan sehari-hari, kerosin
diperdagangkan dengan nama minyak tanah.
e. Minyak Diesel
Minyakm
diesel mempunyai trayek titik didih 25-350°C minyak diesel dipergunakan sebagai
bahan bakar pada motor-motor diesel.
f. Fraksi yang menghasilkan minyak pelumas
Paraffin cair dan padat, teristimewa terdapat di Sumatera dan Kalimantan, paraffin dipergunakan sebagai bahan bakar
g. Residu
Residu yaitu zat-zat yang masih tertinggal dalam ketel. Menghasilkan petroleumasfalt yang dipakai pada konstruksi jalan
Daerah – Daerah Penambangan Minyak Bumi Di Indonesia
Indonesia sebagai anggota OPEC merupakan salah satu negara pengekspor minyak bumi ke negara-negara lain.
Lapangan-lapangan
minyak yang sudah lama di antaranya Biruen (aceh Utara) sampai Tanjung Pura
(Sumut) dengan tambang-tambangnya di pase, peurelak dan pangkalan susu. Di Riau
mulai dari sungai Rokan – sungai Siak dengan pusatnya di Pekanbaru, Jambi
(Sumsel). Dengan pusat-pusatnya si Plaju dan sungai Gerong. Di Kalimantan
terdapat di daerah Balikpapan. Di Maluku terdapat di di pulau Seram, Irian Jaya
di daerah Kepala Burung, sedangkan di jawa terdapat di Kerawang – Surabaya
dengan daerah penambangan di Cepu, Blora dan Wonokromo.
Lapangan-lapangan minyak baru dalam repelita satu adalah:
a.
Lapangan
minyak bumi Sinta terletak di lepas pantai lampung selatan. Pada tahun 1973
produksinya mencapai 13.684.228 barel
b.
Lapangan
minyak bumi Arjuna, di lepas pantai utara pulau jawa, tahun 1973 produksinya
mencapai 23.357.059 barel
c.
Lapangan minyak bumi Jatibarang. Tahun 1975
produksinya mencapai 7.285.265 barel
d.
Lapangan
minyak bumi kasim 3 terletak di bagian barat semenanjung kepala Burung. Pada
tahun 1973 produksinya mencapai 3.425.062 barel
Kilang
minyak bumi di Indonesia ada 8 yaitu; Pangkalan Brandan. Dumai, Sungai
Pakuning, Palju, sungai gerong, Wonokromo, Cepu dan Balikpapan, ke delapan
kilang minyak tersebut, tahun 1975 menghasilkan 120.198.00 barel pabrik
pengilangan baru terdapat di Cilacap.
Hasil
Olahan Minyak Bumi
Dari
skema di halaman sebelumnya kita dapat melihat hasil-hasil dari proses
destilasi minyak mentah. Diatnaranya yaitu :
1.
LPG
Liquefied
Petroleum Gas (LPG) PERTAMINA dengan brand ELPIJI, merupakan gas hasil produksi
dari kilang minyak (Kilang BBM) dan Kilang gas, yang komponen utamanya adalah
gas propana (C3H8) dan butana (C4H10) lebih kurang 99 % dan selebihnya adalah gas
pentana (C5H12) yang dicairkan
2.
Bahan bakar penerbangan
Bahan
bakar penerbangan salah satunya avtur yang digunakan sebagai bahan bakar
persawat terbang.
3.
Bensin
Bensin
merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan penting sampai
saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon yang memiliki
rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi tergantung komposisi minyak mentah dan
kualitas yang diinginkan.
4.
Minyak tanah ( kerosin )
Bahan
bakar hidrokarbon yang diperoleh sebagai hasil penyulingan minyak bumi dengan
titik didih yang lebih tinggi daripada bensin; minyak tanah; minyak patra.
5.
Solar
Diesel,
di Indonesia lebih dikenal dengan nama solar, adalah suatu produk akhir yang
digunakan sebagai bahan bakar dalam mesin diesel yang diciptakan oleh Rudolf
Diesel, dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering.
6.
Pelumas
Pelumas
adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan diantara dua benda
bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung
yang memisahkan dua permukaan yang berhubungan
7.
Lilin
Lilin
adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan
bakar padat. Bahan bakar yang digunakan adalah paraffin
8.
Minyak bakar
Minyak
bakar adalah hasil distilasi dari penyulingan minyak tetapi belum membentuk
residu akhir dari proses penyulingan itu sendiri. Biasanya warna dari minyak
bakar ini adalah hitam chrom. Selain itu minyak bakar lebih pekat dibandingkan
dengan minyak diesel
9.
Aspal
Aspal
ialah bahan hidro karbon yang bersifat melekat (adhesive), berwarna hitam
kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis. Aspal sering juga disebut
bitumen merupakan bahan pengikat pada campuran beraspal yang digunakan sebagai
bahan pelapis jalan raya.
10.
Plastik
Plastik
adalah bahan yang elastik, tahan panas, mudah dibentuk, lebih ringan dari kayu,
dan tidak berkarat oleh adanya kelembapan. Plastik selain harganya murah, juga
dapat digunakan sebagai isolator dan mudah diwarnai. Sedangkan kelemahan
plastik adalah tidak dapat dihancurkan (degredasi). Contoh plastik adalah
polietilena, polistirena, (Styron, Lustrex, Loalin), poliester (Mylar,
Celanex, Ekonol), polipropilena (Poly- Pro, Pro-fax), polivinil
asetat.
Polietilena
atau PE (Poly Eth, Tygothene, Pentothene) adalah
polimer dari etilena (CH2 = CH2) dan merupakan plastik
putih mirip lilin, dapat dibuat dari resin sintetik dan digolongkan dalam
termoplastik (plastik tahan panas). Polietilena mempunyai sifat daya tekan
baik, tahan bahan kimia, kekuatan mekanik rendah, tahan kelembapan, kelenturan
tinggi, hantaran elektrik rendah. Berdasar kerapatannya PE dibagi dua
yaitu PE dengan kerapatan rendah (digunakan sebagai pembungkus, alat rumah
tangga dan isolator) dan yang berkerapatan tinggi (dimanfaatkan sebagai drum, pipa
air, atau botol).
Plastik
disamping mempunyai kelebihan dalam berbagai hal, ternyata limbahnya dapat
menimbulkan masalah bagi lingkungan. Penyebabnya yaitu sifat plastik yang tidak
dapat diuraikan dalam tanah. Untuk mengatasi masalah ini para pakar lingkungan
dan ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu telah melakukan berbagai penelitian dan
tindakan, diantaranya yaitu dengan cara mendaur ulang limbah plastik, Namun
cara ini tidak terlalu efektif karena hanya sekitar 4% yang dapat didaur ulang.
sisanya menggunung di tempat penampungan sampah. Sebagian besar plastik
yang digunakan masyarakat merupakan jenis plastik polietilena. Ada dua
jenis polietilena, yaitu high density polyethylene (HDPE) dan low density
polyethylene (LDPE). HDPE banyak digunakan sebagai botol plastik minuman,
sedangkan LDPE untuk kantong plastik.
Pemanasan
polietilena menggunakan metode pirolisis akan terbentuk suatu senyawa
hidrokarbon cair. Senyawa ini mempunyai bentuk mirip lilin (wax). Banyaknya
plastik yang terurai adalah sekitar 60%, suatu jumlah yang cukup banyak.
Struktur kimia yang dimiliki senyawa hidrokarbon cair mirip lilin ini
memungkinkannya untuk diolah menjadi minyak pelumas berkualitas tinggi. Pada
pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa minyak pelumas yang saat ini
beredar di pasaran berasal dari pengolahan minyak bumi. Sifat kimia senyawa
hidrokarbon cair dari hasil pemanasan limbah plastik mirip dengan senyawa
hidrokarbon yang terkandung dalam minyak mentah sehingga dapat diolah menjadi
minyak pelumas. Pengubahan hidrokarbon cair hasil pirolisis limbah plastik
menjadi minyak pelumas menggunakan metode hidroisomerisasi. Minyak pelumas
buatan ini diharapkan dapat digunakan untuk kendaraan bermotor dengan kualitas
yang sama dengan minyak bumi hasil penyulingan minyak mentah, ramah lingkungan,
sekaligus ekonomis.
Dampak
Penggunaan Minyak Bumi
Karena
minyak Bumi adalah substansi yang berasal dari alam, maka kehadirannya di
lingkungan tidak perlu berasal dari aktivitas rutin atau kesalahan manusia
(Misalnya dari pengeboran, ekstraksi, pengilangan, dan pembakaran). Fenomena
alam seperti perembesan minyak dan tar pit adalah bukti bahwa minyak Bumi bisa
ada secara natural.
1.
Pemanasan global
Ketika
dibakar, maka minyak Bumi akan menghasilkan karbon dioksida, salah satu gas
rumah kaca. Bersamaan dengan pembakaran batu bara, pembakaran minyak Bumi
adalah penyumbang bertambahnya CO2 di atmosfer. Jumlah CO2ini
meningkat dengan cepat di udara semenjak adanya revolusi industri, sehingga
saat ini levelnya mencapai lebih dari 380ppmv, dari sebelumnya yang hanya
180-300ppmv, sehingga muncullah pemanasan global.
2.
Ekstraksi
Ekstraksi
minyak adalah proses pemindahan minyak dari sumur minyak. Minyak Bumi biasanya
diangkat ke Bumi dalam bentuk emulsi minyak-air, dan digunakan senyawa kimia
khusus yang namanya demulsifier untuk memisahkan air dan minyaknya. Ekstraksi
minyak ongkosnya mahal dan terkadang merusak lingkungan. Eksplorasi dan
ekstraksi minyak lepas pantai akan mengganggu keseimbangan lingkungan di
lautan.
3.
Pencemaran Air
Eksploitasi
miyak bumi dengan menggunakan kapal tangker, tidak menutup kemungkinan adanya
kebocoran pada kapal tangker tersebut. Karena kapal tangker itu bocor, maka
minyak mentah yang ada di dalamnya akan keluar dan jatuh keair sehingga
mengakibatkan pencemaran air.
Bahan
Pengganti Minyak Bumi
Sumber
energi alternatif mulai populer di seluruh dunia, menggantikan sumber energi
fosil yang perlahan-lahan mulai habis. Berdasarkan kebijakan Amerika Serikat
tentang sumber energi, ada delapan sumber energi alternatif yang berpotensi
untuk menggantikan peran minyak dan gas.
1.
Ethanol
Merupakan
bahan bakar yang berbasis alkohol dari fermentasi tanaman, seperti jagung dan
gandum. Bahan bakar ini dapat dicampur dengan bensin untuk meningkatkan kadar
oktan dan kualitas emisi. Namun, ethanol memiliki dampak negatif terhadap harga
pangan dan ketersediannya.
2.
Gas Alam
Gas
alam sudah banyak digunakan di berbagai negara yang biasanya untuk bidang
properti dan bisnis. Jika digunakan untuk kendaraan, emisi yang dikeluarkan
akan lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan minyak.
3.
Listrik
Listrik
dapat digunakan sebagai bahan bakar transportasi, seperti baterai. Tenaga
listrik dapat diisi ulang dan disimpan dalam baterai. Bahan bakar ini
menghasilkan tenaga tanpa ada pembakaran ataupun polusi, namun sebagian dari
sumber tenaga ini masih tercipta dari batu bara dan meninggalkan gas karbon.
4.
Hidrogen
Hidrogen
dapat dicampur dengan gas alam dan menciptakan bahan bakar untuk kendaraan.
Hidrogen juga digunakan pada kendaraan yang menggunakan listrik sebagai bahan
bakarnya. Walaupun begitu, harga untuk penggunaan hidrogen masih relatif mahal.
5.
Propana
Propana
atau yang biasa dikenal dengan LPG merupakan produk dari pengolahan gas alam
dan minyak mentah. Sumber tenaga ini sudah banyak digunakan sebagai bahan
bakar. Propana menghasilkan emisi lebih sedikit dibandingkan bensin, namun
penciptaan metananya lebih buruk 21 kali lipat.
6.
Biodiesel
Biodiesel
merupakan energi yang berasal dari tumbuhan atau lemak binatang. Mesin
kendaraan dapat menggunakan biodiesel yang masih murni, maupun biodiesel yang
telah dicampur dengan minyak. Biodiesel mengurangi polusi yang ada, akan tetapi
terbatasnya produk dan infrastruktur menjadi masalah pada sumber energi ini.
7.
Methanol
Methanol
yang juga dikenal sebagai alkohol kayu dapat menjadi energi alternatif pada
kendaraan. Methanol dapat menjadi energi alternatif yang penting di masa depan
karena hidrogen yang dihasilkan dapat menjadi energi juga. Namun, sekarang ini
produsen kendaraan tidak lagi menggunakan methanol sebagai bahan bakar.
8.
P-Series
P-series
merupakan gabungan dari ethanol, gas alam, dan metyhltetrahydrofuran (MeTHF).
P-series sangat efektif dan efisien karena oktan yang terkandung cukup tinggi.
Penggunaannya pun sangat mudah jika ingin dicampurkan tanpa ada proses dengan
teknologi lain. Akan tetapi, hingga sekarang belum ada produsen kendaraan yang
menciptakan kendaraan dengan bahan bakar fleksibel.
Mengurangi
Pemakaian Minyak Bumi
Banyak
orang telah bertanya apa yang bisa mereka lakukan untuk menggunakan sedikit
minyak, dan mengurangi permintaan untuk cairan hitam kental yang telah merusak
banyak pantai dan kehidupan laut dan juga penyebab utama dari pemanasan global
di Bumi yang kita cintai ini. Berikut adalah sepuluh hal yang bisa anda lakukan
untuk mengurangi pemakaian minyak bumi:
- Bepergian bersama dalam satu kendaraan, dengan sistem antar jemput dan pastikan tidak hanya anda sendiri yang ada di dalam kendaraan, atau menggunakan kendaraan umum untuk pergi bekerja. Dan jika saat ini anda telah menggunakan sepeda untuk bepergian, anda telah menjadi contoh yang terbaik.
- Bila memungkinkan, pilih produk yang dikemas tanpa plastik dan apabila terpaksa menggunakan plastik, daur ulanglah atau gunakan kembali kemasan tersebut, jangan langsung dibuang.
- Beli buah-buahan dan sayuran organik (pupuk dan pestisida yang beredar saat ini banyak mengandung minyak bumi).
- Belilah produk kecantikan (sampo, sabun, peralatan kecantikan) berdasarkan bahan-bahan alami, bukan yang mengandung minyak.
- Jika memungkinkan pilih produk yang diproduksi di dalam negeri karena akan mengurangi minyak bumi yang digunakan untuk transportasi barang dan selain itu dapat meningkatkan ekonomi dalam negeri Indonesia
- Beli pakaian yang terbuat dari kapas organik atau rami - bukan dari produk turunan minyak.
- Gunakan barang barang yang tidak hanya untuk sekali pakai ketika akan piknik, jalan jalan,ataupun berkegiatan sehari hari
- Stop membeli air mineral dalam botol. Lebih baik selalu membawa tempat minum sendiri dan isi ulang.
- Kurangi bepergian dengan pesawat terbang, untuk jarak yang tidak terlalu jauh, lebih baik gunakan kereta api.
- Menuntut Pemerintah Indonesia untuk mendorong pengembangan energi terbarukan yang potensinya sangat besar di Indonesia, dan bukan menghabiskan uang pada subsidi minyak.
Sumber
Utama:
Minyak Bumi (Artikel Lengkap) | HediSasrawanCurahan Ilmu |
1. Minyak bumi
(id.wikipedia.org)
|
2. Petroleum (en.wikipedia.org)
|
3. Pengertian minyak
bumi dan satuan yang digunakan (id.shvoong.com)
|
4. Minyak tanah
(id.wikipedia.org)
|
5. Pengertian
minyak Bumi (moalizm.blogspot.com)
|
6. Komposisi Minyak Bumi (Materi
Lengkap) (hedisasrawan.blogspot.com)
|
7. Contoh
Makalah Minyak Bumi (masterblogpelajar.blogspot.com)
|
8. Teori Pembentukan Minyak
Bumi dan Gas Alam (chem-is-try.org)
|
9. TEORI PEMBENTUKAN MINYAK BUMI
(migasnet11rizki8002.blogspot.com)
|
10. Proses Pembentukan
Minyak Bumi (Materi Lengkap) (hedisasrawan.blogspot.com)
|
11. MAKALAH
KIMIA "Minyak Bumi" (blogsiantar4all.blogspot.com)
|
12. Tugas Kimia: Makalah
Fraksi-Fraksi Minyak Bumi (hedisasrawan.blogspot.com)
|
13. MINYAK BUMI
(ut.ac.id)
|
14. Makalah
Minyak Bumi (sugengmirsani.blogspot.com)
|
15. Minyak
Bumi - Kimia 10 SMA (aditya-pandhu.blogspot.com)
|
16. 10 TipsTerbaik
Untuk Mengurangi Pemakaian Minyak Bumi (facebook.com)
|
Prediksi Togel Sgp Mbah Bonar 8 Oktober 2020 Gabung sekarang dan Menangkan Hingga Ratusan Juta Rupiah !!!
BalasHapusWe Neftegaz Energy Consultant, Saat ini bekerja sebagai mandat untuk Kilang Rusia yang mengikuti produk Petroleum di Rotterdam dan Rusia untuk pengangkatan mendesak.
BalasHapusKami memiliki JP54, D6, D2, A1. tentang CI Dip dan Pay.
Jika Anda tertarik hubungi kami untuk SCO.
Salam
IGOR Vladislavic
Email: neftgazenergyagent@mail.ru