QS.004: An-Nisaa’
(Wanita)
|
(Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang)
No.
|
Teks terjemahan
|
Teks Qur'an dan latinnya
|
"Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Rabb-mu,
yang telah menciptakan kamu dari yang satu, dan darinya Allah
menciptakan istrinya; dan dari keduanya Allah memperkembang-biakkan,
laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah, yang
dengan (mempergunakan) nama-Nya, kamu saling meminta satu sama lain, dan
(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya, Allah selalu menjaga
dan mengawasi kamu." – (QS.4:1)
|
يَا
أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ
وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا
وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ
إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
|
|
Yaa ai-yuhaannaasuuttaquu rabbakumul-ladzii
khalaqakum min nafsin waahidatin wakhalaqa minhaa zaujahaa wabats-tsa
minhumaa rijaaalan katsiiran wanisaa-an waattaquullahal-ladzii
tasaa-aluuna bihi wal arhaama innallaha kaana 'alaikum raqiiban
|
||
"Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah
balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan
jangan kamu makan harta bersama hartamu. Sesungguhnya,
tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang besar." –
(QS.4:2)
|
وَآتُوا
الْيَتَامَى أَمْوَالَهُمْ وَلا تَتَبَدَّلُوا الْخَبِيثَ بِالطَّيِّبِ
وَلا تَأْكُلُوا أَمْوَالَهُمْ إِلَى أَمْوَالِكُمْ إِنَّهُ كَانَ حُوبًا
كَبِيرًا
|
|
Waaatuul yataama amwaalahum walaa tatabaddaluul
khabiitsa bith-thai-yibi walaa ta'kuluu amwaalahum ila amwaalikum innahu
kaana huuban kabiiran
|
||
"Dan jika kamu takut, tidak akan dapat berlaku adil
terhadap (hak-hak) perempuan yatim, (bilamana kamu mengawininya), maka
kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga, atau empat.
Kemudian jika kamu takut, tidak akan dapat berlaku adil, maka
(kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang
demikian itu adalah lebih dekat, kepada tidak berbuat aniaya." –
(QS.4:3)
|
وَإِنْ
خِفْتُمْ أَلا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَى فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ
مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَى وَثُلاثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلا
تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ذَلِكَ أَدْنَى
أَلا تَعُولُوا
|
|
Wa-in khiftum alaa tuqsithuu fiil yataama faankihuu
maa thaaba lakum minannisaa-i matsna watsulaatsa warubaa'a fa-in
khiftum alaa ta'diluu fawaahidatan au maa malakat aimaanukum dzalika
adna alaa ta'uuluu
|
||
"Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang
kamu nikahi), sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika
mereka menyerahkan kepada kamu, sebagian dari maskawin itu dengan senang
hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang
sedap, lagi baik akibatnya." – (QS.4:4)
|
وَآتُوا النِّسَاءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً فَإِنْ طِبْنَ لَكُمْ عَنْ شَيْءٍ مِنْهُ نَفْسًا فَكُلُوهُ هَنِيئًا مَرِيئًا
|
|
Waaatuunnisaa-a shaduqaatihinna nihlatan fa-in thibna lakum 'an syai-in minhu nafsan fakuluuhu hanii-an marii-an
|
||
"Dan janganlah kamu serahkan, kepada orang-orang
yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu),
yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan
pakaian (dari hasil harta itu), dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata
yang baik." – (QS.4:5)
|
وَلا
تُؤْتُوا السُّفَهَاءَ أَمْوَالَكُمُ الَّتِي جَعَلَ اللَّهُ لَكُمْ
قِيَامًا وَارْزُقُوهُمْ فِيهَا وَاكْسُوهُمْ وَقُولُوا لَهُمْ قَوْلا
مَعْرُوفًا
|
|
Walaa tu'tuussufahaa-a amwaalakumullatii
ja'alallahu lakum qiyaaman waarzuquuhum fiihaa waaksuuhum waquuluu lahum
qaulaa ma'ruufan
|
||
"Dan ujilah anak yatim itu, sampai mereka cukup
umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu, mereka telah cerdas
(pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka
harta-hartanya. Dan janganlah kamu memakan harta anak yatim, lebih dari
batas kepatutan, dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (membelanjakannya),
sebelum mereka dewasa. Barangsiapa (di antara pemelihara itu) mampu,
maka hendaklah ia menahan diri, (dari memakan harta anak yatim itu), dan
barangsiapa miskin, maka bolehlah ia makan harta itu, menurut yang
patut. Kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka, maka
hendaklah kamu sediakan saksi-saksi, (tentang penyerahan itu) bagi
mereka. Dan cukuplah Allah sebagai Pengawas, (atas persaksian itu)." –
(QS.4:6)
|
وَابْتَلُوا
الْيَتَامَى حَتَّى إِذَا بَلَغُوا النِّكَاحَ فَإِنْ آنَسْتُمْ مِنْهُمْ
رُشْدًا فَادْفَعُوا إِلَيْهِمْ أَمْوَالَهُمْ وَلا تَأْكُلُوهَا
إِسْرَافًا وَبِدَارًا أَنْ يَكْبَرُوا وَمَنْ كَانَ غَنِيًّا
فَلْيَسْتَعْفِفْ وَمَنْ كَانَ فَقِيرًا فَلْيَأْكُلْ بِالْمَعْرُوفِ
فَإِذَا دَفَعْتُمْ إِلَيْهِمْ أَمْوَالَهُمْ فَأَشْهِدُوا عَلَيْهِمْ
وَكَفَى بِاللَّهِ حَسِيبًا
|
|
Waabtaluul yataama hatta idzaa balaghuunnikaaha
fa-in aanastum minhum rusydan faadfa'uu ilaihim amwaalahum walaa
ta'kuluuhaa israafan wabidaaran an yakbaruu waman kaana ghanii-yan
falyasta'fif waman kaana faqiiran falya'kul bil ma'ruufi fa-idzaa
dafa'tum ilaihim amwaalahum faasyhiduu 'alaihim wakafa billahi hasiiban
|
||
"Bagi laki-laki, ada hak bagian dari harta
peninggalan ibu bapak dan kerabatnya, dan bagi wanita, ada hak bagian
(pula) dari harta peninggalan ibu bapak dan kerabatnya, baik sedikit
atau banyak, menurut bagian yang telah ditetapkan." – (QS.4:7)
|
لِلرِّجَالِ
نَصِيبٌ مِمَّا تَرَكَ الْوَالِدَانِ وَالأقْرَبُونَ وَلِلنِّسَاءِ
نَصِيبٌ مِمَّا تَرَكَ الْوَالِدَانِ وَالأقْرَبُونَ مِمَّا قَلَّ مِنْهُ
أَوْ كَثُرَ نَصِيبًا مَفْرُوضًا
|
|
Li-rrijaali nashiibun mimmaa tarakal waalidaani wal
aqrabuuna wali-nnisaa-i nashiibun mimmaa tarakal waalidaani wal
aqrabuuna mimmaa qalla minhu au katsura nashiiban mafruudhan
|
||
"Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat,
anak yatim dan orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu
(sekedarnya), dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik." –
(QS.4:8)
|
وَإِذَا
حَضَرَ الْقِسْمَةَ أُولُو الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينُ
فَارْزُقُوهُمْ مِنْهُ وَقُولُوا لَهُمْ قَوْلا مَعْرُوفًا
|
|
Wa-idzaa hadharal qismata uuluul qurba wal yataama wal masaakiinu faarzuquuhum minhu waquuluu lahum qaulaa ma'ruufan
|
||
"Dan hendaklah takut kepada Allah, orang-orang yang
seandainya meninggalkan di belakang mereka, anak-anak yang lemah, yang
mereka kuatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah
mereka bertaqwa kepada Allah, dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan
yang benar." – (QS.4:9)
|
وَلْيَخْشَ
الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا
عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا
|
|
Walyakhsyal-ladziina lau tarakuu min khalfihim
dzurrii-yatan dhi'aafan khaafuu 'alaihim falyattaquullaha walyaquuluu
qaulaa sadiidan
|
||
"Sesungguhnya, orang-orang yang memakan harta anak
yatim, secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya,
dan mereka akan masuk ke dalam api, yang menyala-nyala (neraka)." –
(QS.4:10)
|
إِنَّ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَالَ الْيَتَامَى ظُلْمًا إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ نَارًا وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيرًا
|
|
Innal-ladziina ya'kuluuna amwaalal yataama zhulman innamaa ya'kuluuna fii buthuunihim naaran wasayashlauna sa'iiran
|
||
"Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian
pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu: bagian seorang anak lelaki, sama
dengan bagian dua orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya
perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua-per-tiga dari harta yang
ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh
separo harta. Dan untuk dua orang ibu-bapak, bagi masing-masingnya
seper-enam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu
mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak, dan ia
diwarisi oleh ibu bapaknya (saja), maka ibunya mendapat seper-tiga; jika
yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya memperoleh
seper-enam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas), sesudah dipenuhi
wasiat yang ia buat, atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang)
orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui, siapa di antara
mereka, yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah
ketetapan dari Allah. Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui, lagi Maha
Bijaksana." – (QS.4:11)
|
يُوصِيكُمُ
اللَّهُ فِي أَوْلادِكُمْ لِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الأنْثَيَيْنِ فَإِنْ
كُنَّ نِسَاءً فَوْقَ اثْنَتَيْنِ فَلَهُنَّ ثُلُثَا مَا تَرَكَ وَإِنْ
كَانَتْ وَاحِدَةً فَلَهَا النِّصْفُ وَلأبَوَيْهِ لِكُلِّ وَاحِدٍ
مِنْهُمَا السُّدُسُ مِمَّا تَرَكَ إِنْ كَانَ لَهُ وَلَدٌ فَإِنْ لَمْ
يَكُنْ لَهُ وَلَدٌ وَوَرِثَهُ أَبَوَاهُ فَلأمِّهِ الثُّلُثُ فَإِنْ كَانَ
لَهُ إِخْوَةٌ فَلأمِّهِ السُّدُسُ مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصِي بِهَا
أَوْ دَيْنٍ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ لا تَدْرُونَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ
لَكُمْ نَفْعًا فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا
حَكِيمًا
|
|
Yuushiikumullahu fii aulaadikum li-dzdzakari mitslu
hazh-zhil antsayaini fa-in kunna nisaa-an fauqaatsnataini falahunna
tsulutsaa maa taraka wa-in kaanat waahidatan falahaannishfu wal-abawaihi
likulli waahidin minhumaassudusu mimmaa taraka in kaana lahu waladun
fa-in lam yakun lahu waladun wawaritsahu abawaahu fal-ammihits-tsulutsu
fa-in kaana lahu ikhwatun fal-ammihissudusu min ba'di washii-yatin
yuushii bihaa au dainin aabaa'ukum waabnaa'ukum laa tadruuna ai-yuhum
aqrabu lakum naf'an fariidhatan minallahi innallaha kaana 'aliiman
hakiiman
|
||
"Dan bagimu (suami-suami) seper-dua dari harta,
yang ditinggalkan oleh istri-istrimu, jika mereka tidak mempunyai anak.
Jika istri-istrimu itu mempunyai anak, maka kamu mendapat seper-empat
dari harta yang ditinggalkannya, sesudah dipenuhi wasiat yang mereka
buat, atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. Para istri memperoleh
seper-empat harta yang kamu tinggalkan, jika kamu tidak mempunyai anak.
Jika kamu mempunyai anak, maka para istri memperoleh seper-delapan dari
harta, yang kamu tinggalkan. sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat,
atau (dan) sesudah dibayar hutang-hutangmu. Jika seseorang mati, baik
laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah, dan tidak
meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu
saja), atau seorang saudara perempuan (seibu saja), maka bagi
masing-masing dari kedua jenis saudara itu seper-enam harta. Tetapi jika
saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu
dalam yang seper-tiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya,
atau sesudah dibayar hutangnya, dengan tidak memberi mudharat (kepada
ahli waris). (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai) syariat yang
benar-benar dari Allah. Dan Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Penyantun."
– (QS.4:12)
|
وَلَكُمْ
نِصْفُ مَا تَرَكَ أَزْوَاجُكُمْ إِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُنَّ وَلَدٌ فَإِنْ
كَانَ لَهُنَّ وَلَدٌ فَلَكُمُ الرُّبُعُ مِمَّا تَرَكْنَ مِنْ بَعْدِ
وَصِيَّةٍ يُوصِينَ بِهَا أَوْ دَيْنٍ وَلَهُنَّ الرُّبُعُ مِمَّا
تَرَكْتُمْ إِنْ لَمْ يَكُنْ لَكُمْ وَلَدٌ فَإِنْ كَانَ لَكُمْ وَلَدٌ
فَلَهُنَّ الثُّمُنُ مِمَّا تَرَكْتُمْ مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ تُوصُونَ
بِهَا أَوْ دَيْنٍ وَإِنْ كَانَ رَجُلٌ يُورَثُ كَلالَةً أَوِ امْرَأَةٌ
وَلَهُ أَخٌ أَوْ أُخْتٌ فَلِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا السُّدُسُ فَإِنْ
كَانُوا أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ فَهُمْ شُرَكَاءُ فِي الثُّلُثِ مِنْ بَعْدِ
وَصِيَّةٍ يُوصَى بِهَا أَوْ دَيْنٍ غَيْرَ مُضَارٍّ وَصِيَّةً مِنَ
اللَّهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَلِيمٌ
|
|
Walakum nishfu maa taraka azwaajukum in lam yakun
lahunna waladun fa-in kaana lahunna waladun falakumurrubu'u mimmaa
tarakna min ba'di washii-yatin yuushiina bihaa au dainin
walahunnarrubu'u mimmaa taraktum in lam yakun lakum waladun fa-in kaana
lakum waladun falahunnats-tsumunu mimmaa taraktum min ba'di washii-yatin
tuushuuna bihaa au dainin wa-in kaana rajulun yuuratsu kalaalatan
awiimraatun walahu akhun au ukhtun falikulli waahidin minhumaassudusu
fa-in kaanuu aktsara min dzalika fahum syurakaa-u fiits-tsulutsi min
ba'di washii-yatin yuusha bihaa au dainin ghaira mudhaarrin washii-yatan
minallahi wallahu 'aliimun haliimun
|
||
"(Hukum-hukum tersebut) itu adalah
ketentuan-ketentuan dari Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah
memasukkannya ke dalam surga, yang mengalir di dalamnya sungai-sungai,
sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar." –
(QS.4:13)
|
تِلْكَ
حُدُودُ اللَّهِ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ
تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَذَلِكَ الْفَوْزُ
الْعَظِيمُ
|
|
Tilka huduudullahi waman yuthi'illaha warasuulahu
yudkhilhu jannaatin tajrii min tahtihaal anhaaru khaalidiina fiihaa
wadzalikal fauzul 'azhiim(u)
|
||
"Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan
rasul-Nya, dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah
memasukkannya ke dalam api neraka, sedang ia kekal di dalamnya; dan
baginya siksa yang menghinakan." – (QS.4:14)
|
وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَتَعَدَّ حُدُودَهُ يُدْخِلْهُ نَارًا خَالِدًا فِيهَا وَلَهُ عَذَابٌ مُهِينٌ
|
|
Waman ya'shillaha warasuulahu wayata'adda huduudahu yudkhilhu naaran khaalidan fiihaa walahu 'adzaabun muhiinun
|
||
"Dan (terhadap) para wanita yang mengerjakan
perbuatan keji, hendaklah ada empat orang saksi di antara kamu (yang
menyaksikannya). Kemudian apabila mereka telah memberi persaksian, maka
kurunglah mereka (wanita-wanita itu) dalam rumah, sampai mereka menemui
ajalnya, atau sampai Allah memberi jalan yang lain kepadanya." –
(QS.4:15)
|
وَاللاتِي
يَأْتِينَ الْفَاحِشَةَ مِنْ نِسَائِكُمْ فَاسْتَشْهِدُوا عَلَيْهِنَّ
أَرْبَعَةً مِنْكُمْ فَإِنْ شَهِدُوا فَأَمْسِكُوهُنَّ فِي الْبُيُوتِ
حَتَّى يَتَوَفَّاهُنَّ الْمَوْتُ أَوْ يَجْعَلَ اللَّهُ لَهُنَّ سَبِيلا
|
|
Wal-laatii ya'tiinal faahisyata min nisaa-ikum
faastasyhiduu 'alaihinna arba'atan minkum fa-in syahiduu faamsikuuhunna
fiil buyuuti hatta yatawaffaahunnal mautu au yaj'alallahu lahunna
sabiilaa
|
||
"Dan terhadap dua orang yang melakukan perbuatan
keji di antara kamu, maka berilah hukuman kepada keduanya, kemudian jika
keduanya bertaubat dan memperbaiki diri, maka biarkanlah mereka.
Sesungguhnya, Allah Maha Penerima taubat, lagi Maha Penyayang." –
(QS.4:16)
|
وَاللَّذَانِ
يَأْتِيَانِهَا مِنْكُمْ فَآذُوهُمَا فَإِنْ تَابَا وَأَصْلَحَا
فَأَعْرِضُوا عَنْهُمَا إِنَّ اللَّهَ كَانَ تَوَّابًا رَحِيمًا
|
|
Walladzaani ya'tiyaanihaa minkum faaadzuuhumaa fa-in taabaa waashlahaa faa'ridhuu 'anhumaa innallaha kaana tau-waaban rahiiman
|
||
"Sesungguhnya taubat di sisi Allah, hanyalah taubat
bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan, lantaran kejahilan, yang
kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang
diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui, lagi Maha
Bijaksana." – (QS.4:17)
|
إِنَّمَا
التَّوْبَةُ عَلَى اللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السُّوءَ بِجَهَالَةٍ
ثُمَّ يَتُوبُونَ مِنْ قَرِيبٍ فَأُولَئِكَ يَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ
وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
|
|
Innamaattaubatu 'alallahi lil-ladziina
ya'maluunassuu-a bijahaalatin tsumma yatuubuuna min qariibin fa-uula-ika
yatuubullahu 'alaihim wakaanallahu 'aliiman hakiiman
|
||
"Dan tidaklah taubat itu diterima Allah, dari
orang-orang yang mengerjakan kejahatan, (yang) hingga apabila datang
ajal, kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan:
'Sesungguhnya saya bertaubat sekarang'. Dan tidak (pula diterima taubat)
orang-orang yang mati, sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi
orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih." – (QS.4:18)
|
وَلَيْسَتِ
التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّى إِذَا حَضَرَ
أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الآنَ وَلا الَّذِينَ يَمُوتُونَ
وَهُمْ كُفَّارٌ أُولَئِكَ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا
|
|
Walaisatittaubatu lil-ladziina
ya'maluunassai-yi-aati hatta idzaa hadhara ahadahumul mautu qaala innii
tubtuaana walaal-ladziina yamuutuuna wahum kuffaarun uula-ika a'tadnaa
lahum 'adzaaban aliiman
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi
kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa, dan janganlah kamu
menyusahkan mereka, karena hendak mengambil kembali, sebagian dari apa
yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan
pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut.
Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah), karena
mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya
kebaikan yang banyak." – (QS.4:19)
|
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا يَحِلُّ لَكُمْ أَنْ تَرِثُوا النِّسَاءَ
كَرْهًا وَلا تَعْضُلُوهُنَّ لِتَذْهَبُوا بِبَعْضِ مَا آتَيْتُمُوهُنَّ
إِلا أَنْ يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ وَعَاشِرُوهُنَّ
بِالْمَعْرُوفِ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا
وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu laa yahillu lakum an
taritsuunnisaa-a karhan walaa ta'dhuluuhunna litadzhabuu biba'dhi maa
aataitumuuhunna ilaa an ya'tiina bifaahisyatin mubai-yinatin
wa'aasyiruuhunna bil ma'ruufi fa-in karihtumuuhunna fa'asa an takrahuu
syai-an wayaj'alallahu fiihi khairan katsiiran
|
||
"Dan jika kamu ingin mengganti istrimu, dengan
istri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepada seseorang di antara
mereka, harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali
darinya barang sedikitpun. Apakah kamu akan mengambilnya kembali, dengan
jalan tuduhan yang dusta, dan dengan (menanggung) dosa yang nyata." –
(QS.4:20)
|
وَإِنْ
أَرَدْتُمُ اسْتِبْدَالَ زَوْجٍ مَكَانَ زَوْجٍ وَآتَيْتُمْ إِحْدَاهُنَّ
قِنْطَارًا فَلا تَأْخُذُوا مِنْهُ شَيْئًا أَتَأْخُذُونَهُ بُهْتَانًا
وَإِثْمًا مُبِينًا
|
|
Wa-in aradtumuustibdaala zaujin makaana zaujin
waaataitum ihdaahunna qinthaaran falaa ta'khudzuu minhu syai-an
ata'khudzuunahu buhtaanan waitsman mubiinan
|
||
"Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal
sebagian kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain, sebagai
suami-istri. Dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil dari kamu,
perjanjian yang kuat." – (QS.4:21)
|
وَكَيْفَ تَأْخُذُونَهُ وَقَدْ أَفْضَى بَعْضُكُمْ إِلَى بَعْضٍ وَأَخَذْنَ مِنْكُمْ مِيثَاقًا غَلِيظًا
|
|
Wakaifa ta'khudzuunahu waqad afdha ba'dhukum ila ba'dhin waakhadzna minkum miitsaaqan ghaliizhan
|
||
"Dan janganlah kamu kawini, wanita-wanita yang
telah dikawini oleh ayahmu, terkecuali pada masa yang telah lampau.
Sesungguhnya, perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah, dan
seburuk-buruknya jalan (yang ditempuh)." – (QS.4:22)
|
وَلا تَنْكِحُوا مَا نَكَحَ آبَاؤُكُمْ مِنَ النِّسَاءِ إِلا مَا قَدْ سَلَفَ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَمَقْتًا وَسَاءَ سَبِيلا
|
|
Walaa tankihuu maa nakaha aabaa'ukum minannisaa-i ilaa maa qad salafa innahu kaana faahisyatan wamaqtan wasaa-a sabiilaa
|
||
"Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu;
anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan;
saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang
perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki;
anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu
yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu istrimu
(mertua); anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu, dari istri yang
telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan istri kamu itu
(dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan
diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu); dan
menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali
yang telah terjadi pada masa lampau sesungguhnya, Allah Maha Pengampun,
lagi Maha Penyayang," – (QS.4:23)
|
حُرِّمَتْ
عَلَيْكُمْ أُمَّهَاتُكُمْ وَبَنَاتُكُمْ وَأَخَوَاتُكُمْ وَعَمَّاتُكُمْ
وَخَالاتُكُمْ وَبَنَاتُ الأخِ وَبَنَاتُ الأخْتِ وَأُمَّهَاتُكُمُ اللاتِي
أَرْضَعْنَكُمْ وَأَخَوَاتُكُمْ مِنَ الرَّضَاعَةِ وَأُمَّهَاتُ
نِسَائِكُمْ وَرَبَائِبُكُمُ اللاتِي فِي حُجُورِكُمْ مِنْ نِسَائِكُمُ
اللاتِي دَخَلْتُمْ بِهِنَّ فَإِنْ لَمْ تَكُونُوا دَخَلْتُمْ بِهِنَّ فَلا
جُنَاحَ عَلَيْكُمْ وَحَلائِلُ أَبْنَائِكُمُ الَّذِينَ مِنْ أَصْلابِكُمْ
وَأَنْ تَجْمَعُوا بَيْنَ الأخْتَيْنِ إِلا مَا قَدْ سَلَفَ إِنَّ اللَّهَ
كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا
|
|
Hurrimat 'alaikum ummahaatukum wabanaatukum
waakhawaatukum wa'ammaatukum wakhalaatukum wabanaatul akhi wabanaatul
akhti waummahaatu-kumulaatii ardha'nakum waakhawaatukum minarradhaa'ati
waummahaatu nisaa-ikum warabaa-ibukumulaatii fii hujuurikum min
nisaa-ikumulaatii dakhaltum bihinna fa-in lam takuunuu dakhaltum bihinna
falaa junaaha 'alaikum wahalaa-ilu abnaa-ikumul-ladziina min
ashlaabikum wa-an tajma'uu bainal akhtaini ilaa maa qad salafa innallaha
kaana ghafuuran rahiiman
|
||
"Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang
bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki. (Allah telah menetapkan
hukum itu), sebagai ketetapan-Nya atas kamu. Dan dihalalkan bagi kamu,
selain yang demikian, (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk
dikawini, bukan untuk berzina. Maka istri-istri yang telah kamu nikmati
(campur) di antara mereka, berikanlah kepada mereka maharnya (dengan
sempurna), sebagai suatu kewajiban; dan tiadalah mengapa bagi kamu,
terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya, sesungguhnya,
Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana." – (QS.4:24)
|
وَالْمُحْصَنَاتُ
مِنَ النِّسَاءِ إِلا مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ كِتَابَ اللَّهِ
عَلَيْكُمْ وَأُحِلَّ لَكُمْ مَا وَرَاءَ ذَلِكُمْ أَنْ تَبْتَغُوا
بِأَمْوَالِكُمْ مُحْصِنِينَ غَيْرَ مُسَافِحِينَ فَمَا اسْتَمْتَعْتُمْ
بِهِ مِنْهُنَّ فَآتُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ فَرِيضَةً وَلا جُنَاحَ
عَلَيْكُمْ فِيمَا تَرَاضَيْتُمْ بِهِ مِنْ بَعْدِ الْفَرِيضَةِ إِنَّ
اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا
|
|
Wal muhshanaatu minannisaa-i ilaa maa malakat
aimaanukum kitaaballahi 'alaikum wauhilla lakum maa waraa-a dzalikum an
tabtaghuu biamwaalikum muhshiniina ghaira musaafihiina famaaastamta'tum
bihi minhunna faaatuuhunna ujuurahunna fariidhatan walaa junaaha
'alaikum fiimaa taraadhaitum bihi min ba'dil fariidhati innallaha kaana
'aliiman hakiiman
|
||
"Dan barangsiapa di antara kamu (orang merdeka),
yang tidak cukup perbelanjaanya, untuk mengawini wanita merdeka, lagi
beriman, ia boleh mengawini wanita yang beriman, dari budak-budak yang
kamu miliki. Allah mengetahui keimananmu; sebagian kamu adalah dari
sebagian yang lain, karena itu kawinilah mereka dengan seijin tuan
mereka, dan berilah maskawin mereka, menurut yang patut, sedang
merekapun wanita-wanita yang memelihara diri, bukan penzina dan bukan
(pula) wanita yang mengambil laki-laki lain, sebagai piaraannya; dan
apabila mereka telah menjaga diri dengan kawin, kemudian mereka
mengerjakan perbuatan yang keji (zina), maka atas mereka separo hukuman,
dari hukuman bagi wanita-wanita merdeka bersuami. (Kebolehan mengawini
budak) itu, adalah bagi orang-orang yang takut, kepada kesulitan menjaga
diri (dari perbuatan zina) di antaramu, dan kesabaran itu lebih baik
bagimu. Dan Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.4:25)
|
وَمَنْ
لَمْ يَسْتَطِعْ مِنْكُمْ طَوْلا أَنْ يَنْكِحَ الْمُحْصَنَاتِ
الْمُؤْمِنَاتِ فَمِنْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ مِنْ فَتَيَاتِكُمُ
الْمُؤْمِنَاتِ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِإِيمَانِكُمْ بَعْضُكُمْ مِنْ بَعْضٍ
فَانْكِحُوهُنَّ بِإِذْنِ أَهْلِهِنَّ وَآتُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ
بِالْمَعْرُوفِ مُحْصَنَاتٍ غَيْرَ مُسَافِحَاتٍ وَلا مُتَّخِذَاتِ
أَخْدَانٍ فَإِذَا أُحْصِنَّ فَإِنْ أَتَيْنَ بِفَاحِشَةٍ فَعَلَيْهِنَّ
نِصْفُ مَا عَلَى الْمُحْصَنَاتِ مِنَ الْعَذَابِ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ
الْعَنَتَ مِنْكُمْ وَأَنْ تَصْبِرُوا خَيْرٌ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ
رَحِيمٌ
|
|
Waman lam yastathi' minkum thaulaa an yankihal
muhshanaatil mu'minaati famin maa malakat aimaanukum min fatayaatikumul
mu'minaati wallahu a'lamu biiimaanikum ba'dhukum min ba'dhin
faankihuuhunna biidzni ahlihinna waaatuuhunna ujuurahunna bil ma'ruufi
muhshanaatin ghaira musaafihaatin walaa muttakhidzaati akhdaanin
fa-idzaa uhshinna fa-in ataina bifaahisyatin fa'alaihinna nishfu maa
'alal muhshanaati minal 'adzaabi dzalika liman khasyiyal 'anata minkum
wa-an tashbiruu khairun lakum wallahu ghafuurun rahiimun
|
||
"Allah hendak menerangkan (hukum syariat-Nya)
kepadamu, dan menunjukimu kepada jalan-jalan orang yang sebelum kamu
(para nabi dan shalihin), dan (hendak) menerima taubatmu. Dan Allah Maha
Mengetahui, lagi Maha Bijaksana." – (QS.4:26)
|
يُرِيدُ
اللَّهُ لِيُبَيِّنَ لَكُمْ وَيَهْدِيَكُمْ سُنَنَ الَّذِينَ مِنْ
قَبْلِكُمْ وَيَتُوبَ عَلَيْكُمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
|
|
Yuriidullahu liyubai-yina lakum wayahdiyakum sunanal-ladziina min qablikum wayatuuba 'alaikum wallahu 'aliimun hakiimun
|
||
"Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang
orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya, bermaksud supaya kamu
berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran)." – (QS.4:27)
|
وَاللَّهُ يُرِيدُ أَنْ يَتُوبَ عَلَيْكُمْ وَيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوَاتِ أَنْ تَمِيلُوا مَيْلا عَظِيمًا
|
|
Wallahu yuriidu an yatuuba 'alaikum wayuriidul-ladziina yattabi'uunasy-syahawaati an tamiiluu mailaa 'azhiiman
|
||
"Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan
manusia dijadikan bersifat lemah (sehingga orang yang mengajak untuk
berpaling itu memiliki keterbatasan)." – (QS.4:28)
|
يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُخَفِّفَ عَنْكُمْ وَخُلِقَ الإنْسَانُ ضَعِيفًا
|
|
Yuriidullahu an yukhaffifa 'ankum wakhuliqa-insaanu dha'iifan
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
saling memakan harta sesamamu, dengan jalan yang batil, kecuali dengan
jalan perniagaan yang berlaku, dengan suka sama suka di antara kamu. Dan
janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya, Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu." – (QS.4:29)
|
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ
بِالْبَاطِلِ إِلا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ وَلا
تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu laa ta'kuluu
amwaalakum bainakum bil baathili ilaa an takuuna tijaaratan 'an
taraadhin minkum walaa taqtuluu anfusakum innallaha kaana bikum rahiiman
|
||
"Dan barangsiapa berbuat demikian, dengan melanggar
hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka.
Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." – (QS.4:30)
|
وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ عُدْوَانًا وَظُلْمًا فَسَوْفَ نُصْلِيهِ نَارًا وَكَانَ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرًا
|
|
Waman yaf'al dzalika 'udwaanan wazhulman fasaufa nushliihi naaran wakaana dzalika 'alallahi yasiiran
|
||
"Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar, di antara
dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus
kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil), dan Kamu masukkan kamu
ke tempat yang mulia (surga)." – (QS.4:31)
|
إِنْ تَجْتَنِبُوا كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُمْ مُدْخَلا كَرِيمًا
|
|
In tajtanibuu kabaa-ira maa tunhauna 'anhu nukaffir 'ankum sai-yi-aatikum wanudkhilkum mudkhalaa kariiman
|
||
"Dan janganlah kamu iri hati, terhadap apa yang
dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu, lebih banyak dari sebagian yang
lain. (Karena) bagi orang laki-laki, ada bagian dari apa yang mereka
usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian, dari apa yang mereka
usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya.
Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." – (QS.4:32)
|
وَلا
تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ
لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا
اكْتَسَبْنَ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ
بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
|
|
Walaa tatamannau maa fadh-dhalallahu bihi ba'dhakum
'ala ba'dhin li-rrijaali nashiibun mimmaaaktasabuu wali-nnisaa-i
nashiibun mimmaaaktasabna waasaluullaha min fadhlihi innallaha kaana
bikulli syai-in 'aliiman
|
||
"Bagi tiap-tiap harta peninggalan dari harta, yang
ditinggalkan ibu bapak dan karib kerabat, Kami jadikan
pewaris-pewarisnya. Dan (jika ada) orang-orang yang kamu telah bersumpah
setia dengan mereka, maka berilah kepada mereka bagiannya.
Sesungguhnya, Allah menyaksikan segala sesuatu'." – (QS.4:33)
|
وَلِكُلٍّ
جَعَلْنَا مَوَالِيَ مِمَّا تَرَكَ الْوَالِدَانِ وَالأقْرَبُونَ
وَالَّذِينَ عَقَدَتْ أَيْمَانُكُمْ فَآتُوهُمْ نَصِيبَهُمْ إِنَّ اللَّهَ
كَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدًا
|
|
Walikullin ja'alnaa mawaaliya mimmaa tarakal
waalidaani wal aqrabuuna waal-ladziina 'aqadat aimaanukum faaatuuhum
nashiibahum innallaha kaana 'ala kulli syai-in syahiidan
|
||
"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum
wanita, oleh karena Allah telah melebihkan, sebagian mereka (laki-laki)
atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah
menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu, maka Wanita yang
shaleh, ialah yang taat kepada Allah, lagi memelihara diri, ketika
suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).
Wanita-wanita yang kamu kuatirkan nusyuz-nya, maka nasehatilah mereka
dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah
kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya, Allah Maha
Tinggi, lagi Maha Besar." – (QS.4:34)
|
الرِّجَالُ
قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى
بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ
حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ وَاللاتِي تَخَافُونَ
نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ
وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلا
إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا
|
|
Ar-rijaalu qau-waamuuna 'alannisaa-i bimaa
fadh-dhalallahu ba'dhahum 'ala ba'dhin wabimaa anfaquu min amwaalihim
fash-shaalihaatu qaanitaatun haafizhaatul(n)-lilghaibi bimaa
hafizhallahu wal-laatii takhaafuuna nusyuuzahunna fa'izhuuhunna
waahjuruuhunna fiil madhaaji'i waadhribuuhunna fa-in atha'nakum falaa
tabghuu 'alaihinna sabiilaa innallaha kaana 'alii-yan kabiiran
|
||
"Dan jika kamu kuatirkan ada persengketaan antara
keduanya, maka kirimlah seorang wali hakim dari keluarga laki-laki, dan
seorang wali hakim dari keluarga perempuan. Jika kedua orang wali hakim
itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada
suami-istri itu. Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui, lagi Maha
Mengenal." – (QS.4:35)
|
وَإِنْ
خِفْتُمْ شِقَاقَ بَيْنِهِمَا فَابْعَثُوا حَكَمًا مِنْ أَهْلِهِ
وَحَكَمًا مِنْ أَهْلِهَا إِنْ يُرِيدَا إِصْلاحًا يُوَفِّقِ اللَّهُ
بَيْنَهُمَا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا خَبِيرًا
|
|
Wa-in khiftum syiqaaqa bainihimaa faab'atsuu
hakaman min ahlihi wahakaman min ahlihaa in yuriidaa ishlaahan
yuwaffiqillahu bainahumaa innallaha kaana 'aliiman khabiiran
|
||
"Sembahlah Allah, dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua
orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil
dan hamba sahayamu. Sesungguhnya, Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong, dan membangga-banggakan diri." – (QS.4:36)
|
وَاعْبُدُوا
اللَّهَ وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي
الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ
السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ مَنْ
كَانَ مُخْتَالا فَخُورًا
|
|
Waa'buduullaha walaa tusyrikuu bihi syai-an wa bil
waalidaini ihsaanan wabidziil qurba wal yataama wal masaakiini wal jaari
dziil qurba wal jaaril junubi wash-shaahibi bil janbi waabnissabiili
wamaa malakat aimaanukum innallaha laa yuhibbu man kaana mukhtaaalan
fakhuuran
|
||
"(yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang
lain berbuat kikir, dan menyembunyikan karunia Allah, yang telah
diberikan-Nya kepada mereka. Dan Kami telah menyediakan untuk
orang-orang kafir, siksa yang menghinakan." – (QS.4:37)
|
الَّذِينَ
يَبْخَلُونَ وَيَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبُخْلِ وَيَكْتُمُونَ مَا
آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا
مُهِينًا
|
|
Al-ladziina yabkhaluuna waya'muruunannaasa bil
bukhli wayaktumuuna maa aataahumullahu min fadhlihi waa'tadnaa
lilkaafiriina 'adzaaban muhiinan
|
||
"Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan
harta-harta mereka, karena riya kepada manusia, dan orang-orang yang
tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Dan barangsiapa
yang mengambil syaitan itu menjadi temannya, maka syaitan itu teman yang
seburuk-buruknya." – (QS.4:38)
|
وَالَّذِينَ
يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ رِئَاءَ النَّاسِ وَلا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
وَلا بِالْيَوْمِ الآخِرِ وَمَنْ يَكُنِ الشَّيْطَانُ لَهُ قَرِينًا
فَسَاءَ قَرِينًا
|
|
Waal-ladziina yunfiquuna amwaalahum ri-aa-annaasi
walaa yu'minuuna billahi walaa bil yaumi-aakhiri waman
yakunisy-syaithaanu lahu qariinan fasaa-a qariinan
|
||
"Apakah kemudharatan bagi mereka, kalau mereka
beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan menafkahkan sebagian rejeki,
yang telah diberikan Allah kepada mereka. Dan adalah Allah Maha
Mengetahui keadaan mereka." – (QS.4:39)
|
وَمَاذَا
عَلَيْهِمْ لَوْ آمَنُوا بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَأَنْفَقُوا
مِمَّا رَزَقَهُمُ اللَّهُ وَكَانَ اللَّهُ بِهِمْ عَلِيمًا
|
|
Wamaadzaa 'alaihim lau aamanuu billahi wal yaumi-aakhiri wa-anfaquu mimmaa razaqahumullahu wakaanallahu bihim 'aliiman
|
||
"Sesungguhnya, Allah tidak menganiaya seseorang,
walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebaikan sebesar zarrah, niscaya
Allah akan melipat-gandakan, dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang
besar." – (QS.4:40)
|
إِنَّ اللَّهَ لا يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ وَإِنْ تَكُ حَسَنَةً يُضَاعِفْهَا وَيُؤْتِ مِنْ لَدُنْهُ أَجْرًا عَظِيمًا
|
|
Innallaha laa yazhlimu mitsqaala dzarratin wa-in taku hasanatan yudhaa'ifhaa wayu'ti min ladunhu ajran 'azhiiman
|
||
"Maka bagaimanakah (halnya orang-orang kafir
nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap
umat, dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka
itu (sebagai umatmu)." – (QS.4:41)
|
فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هَؤُلاءِ شَهِيدًا
|
|
Fakaifa idzaa ji-anaa min kulli ummatin bisyahiidin waji-anaa bika 'ala ha'ulaa-i syahiidan
|
||
"Di hari itu, orang-orang kafir dan orang-orang
yang mendurhakai rasul, ingin supaya mereka disama-ratakan dengan tanah,
dan mereka tidak dapat menyembunyikan (dari Allah), sesuatu
kejadianpun." – (QS.4:42)
|
يَوْمَئِذٍ يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَعَصَوُا الرَّسُولَ لَوْ تُسَوَّى بِهِمُ الأرْضُ وَلا يَكْتُمُونَ اللَّهَ حَدِيثًا
|
|
Yauma-idzin yawaddul-ladziina kafaruu wa'ashawuurrasuula lau tusau-wa bihimul ardhu walaa yaktumuunallaha hadiitsan
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang
kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid), sedang kamu dalam keadaan
junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu
sakit, atau sedang dalam musafir, atau kembali dari tempat buang air,
atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air,
maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu
dan tanganmu. Sesungguhnya, Allah Maha Pemaaf, lagi Maha Pengampun." –
(QS.4:43)
|
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَقْرَبُوا الصَّلاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَى
حَتَّى تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ وَلا جُنُبًا إِلا عَابِرِي سَبِيلٍ
حَتَّى تَغْتَسِلُوا وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ
أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ
تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ
وَأَيْدِيكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu laa
taqrabuush-shalaata wa-antum sukaara hatta ta'lamuu maa taquuluuna walaa
junuban ilaa 'aabirii sabiilin hatta taghtasiluu wa-in kuntum mardha au
'ala safarin au jaa-a ahadun minkum minal ghaa-ithi au
laamastumunnisaa-a falam tajiduu maa-an fatayammamuu sha'iidan
thai-yiban faamsahuu biwujuuhikum wa-aidiikum innallaha kaana 'afuu-wan
ghafuuran
|
||
"Apakah kamu tidak melihat, orang-orang yang telah
diberi bagian dari Al-Kitab (Taurat)?. Mereka membeli (memilih)
kesesatan (dengan petunjuk), dan mereka bermaksud, supaya kamu tersesat
(menyimpang) dari jalan (yang benar)." – (QS.4:44)
|
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ أُوتُوا نَصِيبًا مِنَ الْكِتَابِ يَشْتَرُونَ الضَّلالَةَ وَيُرِيدُونَ أَنْ تَضِلُّوا السَّبِيلَ
|
|
Alam tara ilaal-ladziina uutuu nashiiban minal kitaabi yasytaruunadh-dhalaalata wayuriiduuna an tadhilluussabiil(a)
|
||
"Dan Allah lebih mengetahui (daripada kamu),
tentang musuh-musuhmu. Dan cukuplah Allah menjadi Pelindung (bagimu).
Dan cukuplah Allah menjadi Penolong (bagimu)." – (QS.4:45)
|
وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِأَعْدَائِكُمْ وَكَفَى بِاللَّهِ وَلِيًّا وَكَفَى بِاللَّهِ نَصِيرًا
|
|
Wallahu a'lamu bia'daa-ikum wakafa billahi walii-yan wakafa billahi nashiiran
|
||
"Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah
perkataan dari tempat-tempatnya. Mereka berkata: 'Kami mendengar, tetapi
kami tidak mau menurutinya'. Dan (mereka mengatakan pula): 'Dengarlah',
sedang kamu sebenarnya tidak mendengar apa-apa. Dan (mereka
mengatakan): 'Raa'ina', dengan memutar-mutarkan lidahnya, dan mencela
agama. Sekiranya mereka mengatakan: 'Kami mendengar dan patuh, dan
dengarlah, dan perhatikanlah kami', tentulah itu lebih baik bagi mereka,
dan lebih tepat, akan tetapi Allah mengutuk mereka, karena kekafiran
mereka. Mereka tidak beriman, kecuali iman yang sangat tipis." –
(QS.4:46)
|
مِنَ
الَّذِينَ هَادُوا يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ وَيَقُولُونَ
سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا وَاسْمَعْ غَيْرَ مُسْمَعٍ وَرَاعِنَا لَيًّا
بِأَلْسِنَتِهِمْ وَطَعْنًا فِي الدِّينِ وَلَوْ أَنَّهُمْ قَالُوا
سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَاسْمَعْ وَانْظُرْنَا لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ
وَأَقْوَمَ وَلَكِنْ لَعَنَهُمُ اللَّهُ بِكُفْرِهِمْ فَلا يُؤْمِنُونَ
إِلا قَلِيلا
|
|
Minal-ladziina haaduu yuharrifuunal kalima 'an
mawaadhi'ihi wayaquuluuna sami'naa wa'ashainaa waasma' ghaira musma'in
waraa'inaa lai-yan bialsinatihim watha' nan fiiddiini walau annahum
qaaluuu sami'naa waatha'naa waasma' waanzhurnaa lakaana khairan lahum
waaqwama walakin la'anahumullahu bikufrihim falaa yu'minuuna ilaa
qaliilaa
|
||
"Hai orang-orang (Yahudi) yang telah diberi
Al-Kitab, berimanlah kamu kepada apa yang telah Kami turunkan
(Al-Qur'an) yang membenarkan Kitab yang ada pada kamu, sebelum Kami
mengubah muka(mu), lalu Kami putarkan ke belakang atau Kami kutuk
mereka, sebagaimana Kami telah mengutuk orang-orang (yang berbuat
maksiat) pada hari Sabtu. Dan ketetapan Allah pasti berlaku." –
(QS.4:47)
|
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ آمِنُوا بِمَا نَزَّلْنَا
مُصَدِّقًا لِمَا مَعَكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَطْمِسَ وُجُوهًا
فَنَرُدَّهَا عَلَى أَدْبَارِهَا أَوْ نَلْعَنَهُمْ كَمَا لَعَنَّا
أَصْحَابَ السَّبْتِ وَكَانَ أَمْرُ اللَّهِ مَفْعُولا
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina uutuul kitaaba aaminuu bimaa
nazzalnaa mushaddiqan limaa ma'akum min qabli an nathmisa wujuuhan
fanaruddahaa 'ala adbaarihaa au nal'anahum kamaa la'annaa ashhaabassabti
wakaana amrullahi maf'uulaa
|
||
"Sesungguhnya, Allah tidak akan mengampuni dosa
syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain daripada (syirik)
itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan
Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar." – (QS.4:48)
|
إِنَّ
اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ
لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا
عَظِيمًا
|
|
Innallaha laa yaghfiru an yusyraka bihi wayaghfiru
maa duuna dzalika liman yasyaa-u waman yusyrik billahi faqadiiftara
itsman 'azhiiman
|
||
"Apakah kamu tidak memperhatikan, orang yang
menganggap dirinya bersih. Sebenarnya Allah membersihkan, siapa yang
dikehendaki-Nya, dan mereka tidak dianiaya sedikitpun." – (QS.4:49)
|
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ يُزَكُّونَ أَنْفُسَهُمْ بَلِ اللَّهُ يُزَكِّي مَنْ يَشَاءُ وَلا يُظْلَمُونَ فَتِيلا
|
|
Alam tara ilaal-ladziina yuzakkuuna anfusahum balillahu yuzakkii man yasyaa-u walaa yuzhlamuuna fatiilaa
|
||
"Perhatikanlah, betapakah mereka mengada-adakan
dusta terhadap (tentang) Allah. Dan cukuplah perbuatan itu, menjadi dosa
yang nyata (bagi mereka)." – (QS.4:50)
|
انْظُرْ كَيْفَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَكَفَى بِهِ إِثْمًا مُبِينًا
|
|
Anzhur kaifa yaftaruuna 'alallahil kadziba wakafa bihi itsman mubiinan
|
||
"Apakah kamu tidak memperhatikan, orang-orang yang
diberi bagian dari Al-Kitab?. Mereka percaya kepada jibt dan thaghut,
dan mengatakan kepada orang-orang kafir (musyrik Mekah), bahwa mereka
itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman." – (QS.4:51)
|
أَلَمْ
تَرَ إِلَى الَّذِينَ أُوتُوا نَصِيبًا مِنَ الْكِتَابِ يُؤْمِنُونَ
بِالْجِبْتِ وَالطَّاغُوتِ وَيَقُولُونَ لِلَّذِينَ كَفَرُوا هَؤُلاءِ
أَهْدَى مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا سَبِيلا
|
|
Alam tara ilaal-ladziina uutuu nashiiban minal
kitaabi yu'minuuna bil jibti wath-thaaghuuti wayaquuluuna lil-ladziina
kafaruu ha'ulaa-i ahda minal-ladziina aamanuu sabiilaa
|
||
"Mereka itulah orang yang dikutuki Allah.
Barangsiapa yang dikutuki Allah, niscaya kamu sekali-kali tidak akan
memperoleh penolong bagi-nya." – (QS.4:52)
|
أُولَئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللَّهُ وَمَنْ يَلْعَنِ اللَّهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ نَصِيرًا
|
|
Uula-ikal-ladziina la'anahumullahu waman yal'anillahu falan tajida lahu nashiiran
|
||
"Ataukah ada bagi mereka bagian dari kerajaan
(kekuasaan)?. Kendatipun ada, mereka tidak akan memberikan sedikitpun
(kebaikan) kepada manusia." – (QS.4:53)
|
أَمْ لَهُمْ نَصِيبٌ مِنَ الْمُلْكِ فَإِذًا لا يُؤْتُونَ النَّاسَ نَقِيرًا
|
|
Am lahum nashiibun minal mulki fa-idzan laa yu'tuunannaasa naqiiran
|
||
"Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad)
lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya Sesungguhnya, Kami
telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami
telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar." – (QS.4:54)
|
أَمْ
يَحْسُدُونَ النَّاسَ عَلَى مَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ فَقَدْ
آتَيْنَا آلَ إِبْرَاهِيمَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَآتَيْنَاهُمْ
مُلْكًا عَظِيمًا
|
|
Am yahsuduunannaasa 'ala maa aataahumullahu min
fadhlihi faqad aatainaa aala ibraahiimal kitaaba wal hikmata
waaatainaahum mulkan 'azhiiman
|
||
"Maka di antara mereka (orang-orang yang dengki
itu), ada orang-orang yang beriman kepadanya, dan di antara mereka ada
orang-orang yang menghalangi (manusia), beriman kepadanya. Dan cukuplah
(bagi mereka) Jahanam yang menyala-nyala api-nya." – (QS.4:55)
|
فَمِنْهُمْ مَنْ آمَنَ بِهِ وَمِنْهُمْ مَنْ صَدَّ عَنْهُ وَكَفَى بِجَهَنَّمَ سَعِيرًا
|
|
Faminhum man aamana bihi waminhum man shadda 'anhu wakafa bijahannama sa'iiran
|
||
"Sesungguhnya, orang-orang yang kafir kepada
ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap
kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang
lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya, Allah Maha Perkasa,
lagi Maha Bijaksana." – (QS.4:56)
|
إِنَّ
الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا
نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا
الْعَذَابَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا
|
|
Innal-ladziina kafaruu biaayaatinaa saufa
nushliihim naaran kullamaa nadhijat juluuduhum baddalnaahum juluudan
ghairahaa liyadzuuquul 'adzaaba innallaha kaana 'aziizan hakiiman
|
||
"Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal-amal shaleh, kelak akan kami masukkan mereka ke dalam surga yang di
dalamnya mengalir sungai-sungai; kekal mereka di dalamnya; mereka di
dalamnya mempunyai istri-istri yang suci, dan Kami masukkan mereka ke
tempat yang teduh lagi nyaman." – (QS.4:57)
|
وَالَّذِينَ
آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ
تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا لَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ
مُطَهَّرَةٌ وَنُدْخِلُهُمْ ظِلا ظَلِيلا
|
|
Waal-ladziina aamanuu wa'amiluush-shaalihaati
sanudkhiluhum jannaatin tajrii min tahtihaal anhaaru khaalidiina fiihaa
abadan lahum fiihaa azwaajun muthahharatun wanudkhiluhum zhilaa
zhaliilaa
|
||
"Sesungguhnya, Allah menyuruh kamu menyampaikan
amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila
menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
Sesungguhnya, Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.
Sesungguhnya, Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." –
(QS.4:58)
|
إِنَّ
اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الأمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا وَإِذَا
حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ إِنَّ اللَّهَ
نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا
|
|
Innallaha ya'murukum an tu'adduul amaanaati ila
ahlihaa wa-idzaa hakamtum bainannaasi an tahkumuu bil 'adli innallaha
ni'immaa ya'izhukum bihi innallaha kaana samii'an bashiiran
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan
taatilah Rasul(-Nya), dan ulil-amri di antara kamu. Kemudian jika kamu
berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah
(Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada
Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu adalah lebih utama (bagimu)
dan lebih baik akibatnya." – (QS.4:59)
|
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ
وَأُولِي الأمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ
إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلا
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu athii'uullaha
waathii'uurrasuula wauuliil amri minkum fa-in tanaaza'tum fii syai-in
farudduuhu ilallahi warrasuuli in kuntum tu'minuuna billahi wal
yaumi-aakhiri dzalika khairun waahsanu ta'wiilaa
|
||
"Apakah kamu tidak memperhatikan, orang-orang yang
mengaku dirinya telah beriman, kepada apa yang diturunkan kepadamu, dan
kepada apa yang diturunkan sebelum kamu?. Mereka hendak berhakim kepada
thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan
syaitan bermaksud menyesatkan mereka, (dengan) penyesatan yang
sejauh-jauhnya." – (QS.4:60)
|
أَلَمْ
تَرَ إِلَى الَّذِينَ يَزْعُمُونَ أَنَّهُمْ آمَنُوا بِمَا أُنْزِلَ
إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ يُرِيدُونَ أَنْ يَتَحَاكَمُوا
إِلَى الطَّاغُوتِ وَقَدْ أُمِرُوا أَنْ يَكْفُرُوا بِهِ وَيُرِيدُ
الشَّيْطَانُ أَنْ يُضِلَّهُمْ ضَلالا بَعِيدًا
|
|
Alam tara ilaal-ladziina yaz'umuuna annahum aamanuu
bimaa unzila ilaika wamaa unzila min qablika yuriiduuna an yatahaakamuu
ilath-thaaghuuti waqad umiruu an yakfuruu bihi wayuriidusy-syaithaanu
an yudhillahum dhalaalan ba'iidan
|
||
"Apabila dikatakan kepada mereka: 'Marilah kamu
(tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul
(sunnahnya)', niscaya kamu (Muhammad) lihat orang-orang munafik
menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu." –
(QS.4:61)
|
وَإِذَا
قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا إِلَى مَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَإِلَى الرَّسُولِ
رَأَيْتَ الْمُنَافِقِينَ يَصُدُّونَ عَنْكَ صُدُودًا
|
|
Wa-idzaa qiila lahum ta'aalau ila maa anzalallahu wailarrasuuli ra-aital munaafiqiina yashudduuna 'anka shuduudan
|
||
"Maka bagaimanakah halnya, apabila mereka
(orang-orang munafik) ditimpa sesuatu musibah, disebabkan perbuatan
tangan mereka sendiri, kemudian mereka datang kepadamu sambil bersumpah:
'Demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki, selain penyelesaian
yang baik dan perdamaian yang sempurna'." – (QS.4:62)
|
فَكَيْفَ
إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ ثُمَّ
جَاءُوكَ يَحْلِفُونَ بِاللَّهِ إِنْ أَرَدْنَا إِلا إِحْسَانًا
وَتَوْفِيقًا
|
|
Fakaifa idzaa ashaabathum mushiibatun bimaa
qaddamat aidiihim tsumma jaa-uuka yahlifuuna billahi in aradnaa ilaa
ihsaanan wataufiiqan
|
||
"Mereka itu adalah orang-orang yang Allah
mengetahui, apa yang ada di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah
kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada
mereka, perkataan yang berbekas pada jiwa mereka." – (QS.4:63)
|
أُولَئِكَ
الَّذِينَ يَعْلَمُ اللَّهُ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ
وَعِظْهُمْ وَقُلْ لَهُمْ فِي أَنْفُسِهِمْ قَوْلا بَلِيغًا
|
|
Uula-ikal-ladziina ya'lamullahu maa fii quluubihim faa'ridh 'anhum wa'izhhum waqul lahum fii anfusihim qaulaa baliighan
|
||
"Dan kami tidak mengutus seseorang rasul, melainkan
untuk ditaati dengan seijin Allah. Sesungguhnya, jikalau mereka, ketika
menganiaya dirinya, datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah,
dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati
Allah Maha Penerima Taubat, lagi Maha Penyayang." – (QS.4:64)
|
وَمَا
أَرْسَلْنَا مِنْ رَسُولٍ إِلا لِيُطَاعَ بِإِذْنِ اللَّهِ وَلَوْ
أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ جَاءُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ
وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّابًا رَحِيمًا
|
|
Wamaa arsalnaa min rasuulin ilaa liyuthaa'a
biidznillahi walau annahum idz zhalamuu anfusahum jaa-uuka
faastaghfaruullaha waastaghfara lahumurrasuulu lawajaduullaha tau-waaban
rahiiman
|
||
"Maka demi Rabb-mu, mereka (pada hakekatnya) tidak
beriman, hingga mereka menjadikan kamu hakim, dalam perkara yang mereka
perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka,
terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan
sepenuhnya." – (QS.4:65)
|
فَلا
وَرَبِّكَ لا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ
ثُمَّ لا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا
تَسْلِيمًا
|
|
Falaa warabbika laa yu'minuuna hatta yuhakkimuuka
fiimaa syajara bainahum tsumma laa yajiduu fii anfusihim harajan mimmaa
qadhaita wayusallimuu tasliiman
|
||
"Dan sesungguhnya, kalau Kami perintahkan kepada
mereka: 'Bunuhlah dirimu, atau keluarlah kamu dari kampungmu', niscaya
mereka tidak akan melakukannya, kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan
sesungguhnya, kalau mereka melaksanakan pelajaran, yang diberikan kepada
mereka, tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka, dan lebih
menguatkan (iman mereka)." – (QS.4:66)
|
وَلَوْ
أَنَّا كَتَبْنَا عَلَيْهِمْ أَنِ اقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ أَوِ اخْرُجُوا
مِنْ دِيَارِكُمْ مَا فَعَلُوهُ إِلا قَلِيلٌ مِنْهُمْ وَلَوْ أَنَّهُمْ
فَعَلُوا مَا يُوعَظُونَ بِهِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ وَأَشَدَّ تَثْبِيتًا
|
|
Walau annaa katabnaa 'alaihim aniiqtuluu anfusakum
awiikhrujuu min diyaarikum maa fa'aluuhu ilaa qaliilun minhum walau
annahum fa'aluu maa yuu'azhuuna bihi lakaana khairan lahum waasyadda
tatsbiitan
|
||
"Dan kalau demikian, pasti Kami berikan kepada mereka, pahala yang besar dari sisi Kami," – (QS.4:67)
|
وَإِذًا لآتَيْنَاهُمْ مِنْ لَدُنَّا أَجْرًا عَظِيمًا
|
|
Wa-idzan li-aatainaahum min ladunnaa ajran 'azhiiman
|
||
"dan pasti Kami tunjuki mereka, kepada jalan yang lurus." – (QS.4:68)
|
وَلَهَدَيْنَاهُمْ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا
|
|
Walahadainaahum shiraathan mustaqiiman
|
||
"Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan
Rasul(-Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang, yang
dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi, para shiddiiqiin,
orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang shaleh. Dan mereka itulah
teman yang sebaik-baiknya." – (QS.4:69)
|
وَمَنْ
يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ
عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ
وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا
|
|
Waman yuthi'illaha warrasuula fa-uula-ika
ma'al-ladziina an'amallahu 'alaihim minannabii-yiina wash-shiddiiqiina
wasyyuhadaa-i wash-shaalihiina wahasuna uula-ika rafiiqan
|
||
"Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui." – (QS.4:70)
|
ذَلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللَّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ عَلِيمًا
|
|
Dzalikal fadhlu minallahi wakafa billahi 'aliiman
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, bersiap-siagalah
kamu, dan majulah (ke medan pertempuran) berkelompok-kelompok, atau
majulah bersama-sama!." – (QS.4:71)
|
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا خُذُوا حِذْرَكُمْ فَانْفِرُوا ثُبَاتٍ أَوِ انْفِرُوا جَمِيعًا
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu khudzuu hidzrakum faanfiruu tsubaatin awiinfiruu jamii'an
|
||
"Dan sesungguhnya, di antara kamu ada orang-orang
yang sangat berlambat-lambat (ke medan pertempuran). Maka jika kamu
ditimpa musibah, ia berkata: 'Sesungguhnya, Allah telah menganugerahkan
nikmat kepada saya, karena saya tidak ikut berperang bersama mereka'." –
(QS.4:72)
|
وَإِنَّ
مِنْكُمْ لَمَنْ لَيُبَطِّئَنَّ فَإِنْ أَصَابَتْكُمْ مُصِيبَةٌ قَالَ
قَدْ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيَّ إِذْ لَمْ أَكُنْ مَعَهُمْ شَهِيدًا
|
|
Wa-inna minkum laman layubath-thi-anna fa-in
ashaabatkum mushiibatun qaala qad an'amallahu 'alai-ya idz lam akun
ma'ahum syahiidan
|
||
"Dan sungguh, jika kamu beroleh karunia
(kemenangan) dari Allah, tentulah dia mengatakan, seolah-olah belum
pernah ada hubungan kasih sayang, antara kamu dengan dia: 'Wahai,
kiranya saya ada bersama-sama mereka, tentu saya mendapat kemenangan
yang besar (pula)'." – (QS.4:73)
|
وَلَئِنْ
أَصَابَكُمْ فَضْلٌ مِنَ اللَّهِ لَيَقُولَنَّ كَأَنْ لَمْ تَكُنْ
بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُ مَوَدَّةٌ يَا لَيْتَنِي كُنْتُ مَعَهُمْ فَأَفُوزَ
فَوْزًا عَظِيمًا
|
|
Wala-in ashaabakum fadhlun minallahi layaquulanna
kaan lam takun bainakum wabainahu mawaddatun yaa laitanii kuntu ma'ahum
faafuuza fauzan 'azhiiman
|
||
"Karena itu, hendaklah orang-orang yang menukar
kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat, (dengan) berperang di jalan
Allah. Barangsiapa yang berperang di jalan Allah, lalu gugur atau
memperoleh kemenangan, maka kelak akan Kami berikan kepadanya pahala
yang besar." – (QS.4:74)
|
فَلْيُقَاتِلْ
فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ يَشْرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا
بِالآخِرَةِ وَمَنْ يُقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيُقْتَلْ أَوْ
يَغْلِبْ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا
|
|
Falyuqaatil fii sabiilillahil-ladziina yasyruunal
hayaataddunyaa bil-aakhirati waman yuqaatil fii sabiilillahi fayuqtal au
yaghlib fasaufa nu'tiihi ajran 'azhiiman
|
||
"Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah,
dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita
maupun anak-anak, yang semuanya berdo'a: 'Ya Rabb-kami, keluarkanlah
kami dari negeri ini (Mekah), yang zalim penduduknya, dan berilah kami
pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi
Engkau'." – (QS.4:75)
|
وَمَا
لَكُمْ لا تُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ
الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا
أَخْرِجْنَا مِنْ هَذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ أَهْلُهَا وَاجْعَل لَنَا
مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا وَاجْعَل لَنَا مِنْ لَدُنْكَ نَصِيرًا
|
|
Wamaa lakum laa tuqaatiluuna fii sabiilillahi wal
mustadh'afiina minarrijaali wannisaa-i wal wildaanil-ladziina yaquuluuna
rabbanaa akhrijnaa min hadzihil qaryatizh-zhaalimi ahluhaa waaj'al
lanaa min ladunka walii-yan waaj'al lanaa min ladunka nashiiran
|
||
"Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah,
dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu
perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya, tipu-daya
syaitan itu adalah lemah." – (QS.4:76)
|
الَّذِينَ
آمَنُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا
يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ الطَّاغُوتِ فَقَاتِلُوا أَوْلِيَاءَ
الشَّيْطَانِ إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا
|
|
Al-ladziina aamanuu yuqaatiluuna fii sabiilillahi
waal-ladziina kafaruu yuqaatiluuna fii sabiilith-thaaghuuti faqaatiluu
auliyaa-asy-syaithaani inna kaidasy-syaithaani kaana dha'iifan
|
||
"Tidakkah kamu perhatikan, orang-orang yang
dikatakan kepada mereka: 'Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah
shalat dan tunaikanlah zakat!'. Setelah diwajibkan kepada mereka
berperang, tiba-tiba sebagian dari mereka (golongan munafik), takut
kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih
sangat dari takutnya. Mereka berkata: 'Ya Rabb-kami, mengapa engkau
wajibkan berperang kepada kami?. Mengapa tidak engkau tangguhkan
(kewajiban berperang) kepada kami beberapa waktu lagi?'. Katakanlah:
'Kesenangan di dunia ini hanya sebentar, dan akhirat itu lebih baik
untuk orang-orang yang bertaqwa, dan kamu tidak akan dianiaya
sedikitpun." – (QS.4:77)
|
أَلَمْ
تَرَ إِلَى الَّذِينَ قِيلَ لَهُمْ كُفُّوا أَيْدِيَكُمْ وَأَقِيمُوا
الصَّلاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ إِذَا
فَرِيقٌ مِنْهُمْ يَخْشَوْنَ النَّاسَ كَخَشْيَةِ اللَّهِ أَوْ أَشَدَّ
خَشْيَةً وَقَالُوا رَبَّنَا لِمَ كَتَبْتَ عَلَيْنَا الْقِتَالَ لَوْلا
أَخَّرْتَنَا إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ قُلْ مَتَاعُ الدُّنْيَا قَلِيلٌ
وَالآخِرَةُ خَيْرٌ لِمَنِ اتَّقَى وَلا تُظْلَمُونَ فَتِيلا
|
|
Alam tara ilaal-ladziina qiila lahum kuffuu
aidiyakum waaqiimuush-shalaata waaatuuzzakaata falammaa kutiba
'alaihimul qitaalu idzaa fariiqun minhum yakhsyaunannaasa
kakhasyyatillahi au asyadda khasyyatan waqaaluuu rabbanaa lima katabta
'alainaal qitaala laulaa akh-khartanaa ila ajalin qariibin qul
mataa'uddunyaa qaliilun wal-aakhiratu khairun limaniittaqa walaa
tuzhlamuuna fatiilaa
|
||
"Di mana saja kamu berada, kematian akan
mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi, lagi
kokoh', dan jika memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: 'Ini adalah
dari sisi Allah', dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana, mereka
mengatakan: 'Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)'. Katakanlah:
'Semuanya (datang) dari sisi Allah'. Maka mengapa orang-orang itu (orang
munafik), hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun." –
(QS.4:78)
|
أَيْنَمَا
تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ
مُشَيَّدَةٍ وَإِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَقُولُوا هَذِهِ مِنْ عِنْدِ
اللَّهِ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَقُولُوا هَذِهِ مِنْ عِنْدِكَ قُلْ
كُلٌّ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ فَمَالِ هَؤُلاءِ الْقَوْمِ لا يَكَادُونَ
يَفْقَهُونَ حَدِيثًا
|
|
Ainamaa takuunuu yudrikukumul mautu walau kuntum
fii buruujin musyai-yadatin wa-in tushibhum hasanatun yaquuluu hadzihi
min 'indillahi wa-in tushibhum sai-yi-atun yaquuluu hadzihi min 'indika
qul kullun min 'indillahi famaali ha'ulaa-il qaumi laa yakaaduuna
yafqahuuna hadiitsan
|
||
"Apa saja nikmat yang kamu (Muhammad) peroleh
adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari
(kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap
manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi." – (QS.4:79)
|
مَا
أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ وَمَا أَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ
فَمِنْ نَفْسِكَ وَأَرْسَلْنَاكَ لِلنَّاسِ رَسُولا وَكَفَى بِاللَّهِ
شَهِيدًا
|
|
Maa ashaabaka min hasanatin faminallahi wamaa
ashaabaka min sai-yi-atin famin nafsika waarsalnaaka li-nnaasi rasuulaa
wakafa billahi syahiidan
|
||
"Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya
ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan
itu), maka Kami tidak mengutusmu (Muhammad) untuk menjadi pemelihara
mereka." – (QS.4:80)
|
مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ وَمَنْ تَوَلَّى فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا
|
|
Man yuthi'irrasuula faqad athaa'allaha waman tawalla famaa arsalnaaka 'alaihim hafiizhan
|
||
"Dan mereka (orang-orang munafik) mengatakan:
'(Kewajiban kami hanyalah) taat'. Tetapi apabila mereka telah pergi dari
sisimu, sebagian dari mereka mengatur siasat di malam hari, (mengambil
keputusan) lain dari yang telah mereka katakan tadi. Allah menulis
siasat yang mereka atur di malam hari itu, maka berpalinglah kamu dari
mereka, dan bertawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi
Pelindung." – (QS.4:81)
|
وَيَقُولُونَ
طَاعَةٌ فَإِذَا بَرَزُوا مِنْ عِنْدِكَ بَيَّتَ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ
غَيْرَ الَّذِي تَقُولُ وَاللَّهُ يَكْتُبُ مَا يُبَيِّتُونَ فَأَعْرِضْ
عَنْهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ وَكِيلا
|
|
Wayaquuluuna thaa'atun fa-idzaa barazuu min 'indika
bai-yata thaa-ifatun minhum ghairal-ladzii taquulu wallahu yaktubu maa
yubai-yituuna faa'ridh 'anhum watawakkal 'alallahi wakafa billahi
wakiilaa
|
||
"Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur'an?
Kalau kiranya Al-Qur'an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka
mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya." – (QS.4:82)
|
أَفَلا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلافًا كَثِيرًا
|
|
Afalaa yatadabbaruunal quraana walau kaana min 'indi ghairillahi lawajaduu fiihiikhtilaafan katsiiran
|
||
"Dan apabila datang kepada mereka suatu berita
tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau
mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil-Amri di antara mereka,
tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat)
mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil-Amri). Kalau tidaklah karena
karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikuti syaitan,
kecuali sebagian kecil saja (di antaramu)." – (QS.4:83)
|
وَإِذَا
جَاءَهُمْ أَمْرٌ مِنَ الأمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُوا بِهِ وَلَوْ
رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَى أُولِي الأمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ
الَّذِينَ يَسْتَنْبِطُونَهُ مِنْهُمْ وَلَوْلا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ
وَرَحْمَتُهُ لاتَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلا قَلِيلا
|
|
Wa-idzaa jaa-ahum amrun minal amni awil khaufi
adzaa'uu bihi walau radduuhu ilarrasuuli waila uuliil amri minhum
la'alimahul-ladziina yastanbithuunahu minhum walaulaa fadhlullahi
'alaikum warahmatuhu laattaba'tumusy-syaithaana ilaa qaliilaa
|
||
"Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah
kamu dibebani, melainkan dengan kewajiban kamu sendiri. Kobarkanlah
semangat para Mukmin (untuk berperang). Mudah-mudahan Allah menolak
serangan orang-orang yang kafir itu. Allah amat besar kekuatan, dan amat
keras siksaan(-Nya)." – (QS.4:84)
|
فَقَاتِلْ
فِي سَبِيلِ اللَّهِ لا تُكَلَّفُ إِلا نَفْسَكَ وَحَرِّضِ الْمُؤْمِنِينَ
عَسَى اللَّهُ أَنْ يَكُفَّ بَأْسَ الَّذِينَ كَفَرُوا وَاللَّهُ أَشَدُّ
بَأْسًا وَأَشَدُّ تَنْكِيلا
|
|
Faqaatil fii sabiilillahi laa tukallafu ilaa
nafsaka waharridhil mu'miniina 'asallahu an yakuffa ba'sal-ladziina
kafaruu wallahu asyaddu ba'san waasyaddu tankiilaa
|
||
"Barangsiapa yang memberikan syafaat yang baik,
niscaya ia akan memperoleh bagian (pahala) darinya. Dan barangsiapa yang
memberikan syafaat yang buruk, niscaya ia akan memikul bagian (dosa)
darinya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." – (QS.4:85)
|
مَنْ
يَشْفَعْ شَفَاعَةً حَسَنَةً يَكُنْ لَهُ نَصِيبٌ مِنْهَا وَمَنْ يَشْفَعْ
شَفَاعَةً سَيِّئَةً يَكُنْ لَهُ كِفْلٌ مِنْهَا وَكَانَ اللَّهُ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ مُقِيتًا
|
|
Man yasyfa' syafaa'atan hasanatan yakun lahu
nashiibun minhaa waman yasyfa' syafaa'atan sai-yi-atan yakun lahu kiflun
minhaa wakaanallahu 'ala kulli syai-in muqiitan
|
||
"Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan,
maka balaslah penghormatan itu dengan lebih baik, atau balaslah (dengan
yang serupa). Sesungguhnya, Allah memperhitungkan segala sesuatu." –
(QS.4:86)
|
وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ حَسِيبًا
|
|
Wa-idzaa hui-yiitum bitahii-yatin fahai-yuu biahsana minhaa au rudduuhaa innallaha kaana 'ala kulli syai-in hasiiban
|
||
"Allah, tidak ada Ilah (yang berhak disembah)
selain Dia. Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang
tidak ada keraguan terjadinya. Dan siapakah yang lebih benar
perkataan(nya) daripada Allah." – (QS.4:87)
|
اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ لَيَجْمَعَنَّكُمْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ لا رَيْبَ فِيهِ وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ حَدِيثًا
|
|
Allahu laa ilaha ilaa huwa layajma'annakum ila yaumil qiyaamati laa raiba fiihi waman ashdaqu minallahi hadiitsan
|
||
"Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan,
dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah telah membalikkan
mereka pada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri. Apakah kamu
bermaksud memberi petunjuk, kepada orang-orang yang telah disesatkan
Allah?. Barangsiapa yang telah disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak
mendapatkan jalan, (untuk memberi petunjuk) kepadanya." – (QS.4:88)
|
فَمَا
لَكُمْ فِي الْمُنَافِقِينَ فِئَتَيْنِ وَاللَّهُ أَرْكَسَهُمْ بِمَا
كَسَبُوا أَتُرِيدُونَ أَنْ تَهْدُوا مَنْ أَضَلَّ اللَّهُ وَمَنْ يُضْلِلِ
اللَّهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ سَبِيلا
|
|
Famaa lakum fiil munaafiqiina fi-ataini wallahu
arkasahum bimaa kasabuu aturiiduuna an tahduu man adhallallahu waman
yudhlilillahu falan tajida lahu sabiilaa
|
||
"Mereka ingin, supaya kamu menjadi kafir,
sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan
mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka
penolong-penolong(mu), hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka
jika mereka berpaling, tawanlah dan bunuhlah mereka, di mana saja kamu
menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka,
menjadi pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong," – (QS.4:89)
|
وَدُّوا
لَوْ تَكْفُرُونَ كَمَا كَفَرُوا فَتَكُونُونَ سَوَاءً فَلا تَتَّخِذُوا
مِنْهُمْ أَوْلِيَاءَ حَتَّى يُهَاجِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَإِنْ
تَوَلَّوْا فَخُذُوهُمْ وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ وَجَدْتُمُوهُمْ وَلا
تَتَّخِذُوا مِنْهُمْ وَلِيًّا وَلا نَصِيرًا
|
|
Wadduu lau takfuruuna kamaa kafaruu fatakuunuuna
sawaa-an falaa tattakhidzuu minhum auliyaa-a hatta yuhaajiruu fii
sabiilillahi fa-in tawallau fakhudzuuhum waaqtuluuhum haitsu
wajadtumuuhum walaa tattakhidzuu minhum walii-yan walaa nashiiran
|
||
"kecuali orang-orang yang meminta perlindungan
kepada sesuatu kaum, yang antara kamu dan kaum itu telah ada perjanjian
(damai), atau orang-orang yang datang kepada kamu, sedang hati mereka
merasa keberatan untuk memerangi kamu dan memerangi kaumnya. Kalau Allah
menghendaki, tentu Dia memberi kekuasaan kepada mereka terhadap kamu,
lalu pastilah mereka memerangimu. Tetapi jika mereka membiarkan kamu,
dan tidak memerangi kamu, serta mengemukakan perdamaian kepadamu, maka
Allah tidak memberi jalan bagimu, (untuk melawan dan membunuh) mereka." –
(QS.4:90)
|
إِلا
الَّذِينَ يَصِلُونَ إِلَى قَوْمٍ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِيثَاقٌ أَوْ
جَاءُوكُمْ حَصِرَتْ صُدُورُهُمْ أَنْ يُقَاتِلُوكُمْ أَوْ يُقَاتِلُوا
قَوْمَهُمْ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَسَلَّطَهُمْ عَلَيْكُمْ
فَلَقَاتَلُوكُمْ فَإِنِ اعْتَزَلُوكُمْ فَلَمْ يُقَاتِلُوكُمْ وَأَلْقَوْا
إِلَيْكُمُ السَّلَمَ فَمَا جَعَلَ اللَّهُ لَكُمْ عَلَيْهِمْ سَبِيلا
|
|
Ilaal-ladziina yashiluuna ila qaumin bainakum
wabainahum miitsaaqun au jaa-uukum hashirat shuduuruhum an yuqaatiluukum
au yuqaatiluu qaumahum walau syaa-allahu lasallathahum 'alaikum
falaqaataluukum fa-inii'tazaluukum falam yuqaatiluukum waalqau
ilaikumussalama famaa ja'alallahu lakum 'alaihim sabiilaa
|
||
"Kelak kamu akan dapati (golongan-golongan) yang
lain, yang bermaksud supaya mereka aman dari kamu, dan aman (pula) dari
kaumnya. Setiap mereka diajak kembali kepada fitnah (syirik), merekapun
terjun ke dalamnya. Karena itu, jika mereka tidak membiarkan kamu, dan
(tidak) mau mengemukakan perdamaian kepadamu, serta (tidak) menahan
tangan mereka (dari memerangimu), maka tawanlah mereka dan bunuhlah
mereka, dimana saja kamu menemui mereka, dan merekalah orang-orang yang
kami berikan kepadamu, alasan yang nyata (untuk menawan dan membunuh)
mereka." – (QS.4:91)
|
سَتَجِدُونَ
آخَرِينَ يُرِيدُونَ أَنْ يَأْمَنُوكُمْ وَيَأْمَنُوا قَوْمَهُمْ كُلَّمَا
رُدُّوا إِلَى الْفِتْنَةِ أُرْكِسُوا فِيهَا فَإِنْ لَمْ يَعْتَزِلُوكُمْ
وَيُلْقُوا إِلَيْكُمُ السَّلَمَ وَيَكُفُّوا أَيْدِيَهُمْ فَخُذُوهُمْ
وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأُولَئِكُمْ جَعَلْنَا لَكُمْ
عَلَيْهِمْ سُلْطَانًا مُبِينًا
|
|
Satajiduuna aakhariina yuriiduuna an ya'manuukum
waya'manuu qaumahum kullamaa rudduu ilal fitnati urkisuu fiihaa fa-in
lam ya'taziluukum wayulquu ilaikumussalama wayakuffuu aidiyahum
fakhudzuuhum waaqtuluuhum haitsu tsaqiftumuuhum wauula-ikum ja'alnaa
lakum 'alaihim sulthaanan mubiinan
|
||
"Dan tidaklah layak bagi seorang Mukmin, membunuh
seorang Mukmin (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja), dan
barangsiapa membunuh seorang Mukmin, karena tersalah, (hendaklah) ia
memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman, serta membayar dia, yang
diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka
(keluarga terbunuh) bersedekah. Jika ia (si terbunuh) dari kaum yang
memusuhimu, padahal ia Mukmin, maka (hendaklah si pembunuh) memerdekakan
hamba-sahaya yang Mukmin. Dan jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir),
yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah
si pembunuh) membayar diat, yang diserahkan kepada keluarganya (si
terbunuh), serta memerdekakan hamba sahaya yang Mukmin. Barangsiapa yang
tidak memperolehnya, maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan
berturut-turut, sebagai cara taubat kepada Allah. Dan adalah Allah Maha
Mengetahui, lagi Maha Bijaksana." – (QS.4:92)
|
وَمَا
كَانَ لِمُؤْمِنٍ أَنْ يَقْتُلَ مُؤْمِنًا إِلا خَطَأً وَمَنْ قَتَلَ
مُؤْمِنًا خَطَأً فَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مُؤْمِنَةٍ وَدِيَةٌ مُسَلَّمَةٌ
إِلَى أَهْلِهِ إِلا أَنْ يَصَّدَّقُوا فَإِنْ كَانَ مِنْ قَوْمٍ عَدُوٍّ
لَكُمْ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مُؤْمِنَةٍ وَإِنْ كَانَ مِنْ
قَوْمٍ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِيثَاقٌ فَدِيَةٌ مُسَلَّمَةٌ إِلَى
أَهْلِهِ وَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مُؤْمِنَةٍ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ
شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ تَوْبَةً مِنَ اللَّهِ وَكَانَ اللَّهُ
عَلِيمًا حَكِيمًا
|
|
Wamaa kaana limu'minin an yaqtula mu'minan ilaa
khathaan waman qatala mu'minan khathaan fatahriiru raqabatin mu'minatin
wadiyatun musallamatun ila ahlihi ilaa an yash-shaddaquu fa-in kaana min
qaumin 'aduu-win lakum wahuwa mu'minun fatahriiru raqabatin mu'minatin
wa-in kaana min qaumin bainakum wabainahum miitsaaqun fadiyatun
musallamatun ila ahlihi watahriiru raqabatin mu'minatin faman lam yajid
fashiyaamu syahraini mutataabi'aini taubatan minallahi wakaanallahu
'aliiman hakiiman
|
||
"Dan barangsiapa yang membunuh seorang Mukmin
dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahanam, Kekal ia di dalamnya dan
Allah murka kepadanya, dan mengutukinya, serta menyediakan azab yang
besar bagi-nya." – (QS.4:93)
|
وَمَنْ
يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا
وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا
|
|
Waman yaqtul mu'minan muta'ammidan fajazaa'uhu
jahannamu khaalidan fiihaa waghadhiballahu 'alaihi wala'anahu waa'adda
lahu 'adzaaban 'azhiiman
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi
(berperang) di jalan Allah, maka telitilah, dan janganlah kamu
mengatakan, kepada orang yang mengucapkan 'salam', kepadamu: 'Kamu bukan
seorang Mukmin', (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta
benda kehidupan di dunia, karena di sisi Allah ada harta yang banyak.
Begitu jualah keadaan kamu dahulu, lalu Allah menganugerahkan nikmat-Nya
atas kamu, maka telitilah. Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan." – (QS.4:94)
|
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا ضَرَبْتُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
فَتَبَيَّنُوا وَلا تَقُولُوا لِمَنْ أَلْقَى إِلَيْكُمُ السَّلامَ لَسْتَ
مُؤْمِنًا تَبْتَغُونَ عَرَضَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فَعِنْدَ اللَّهِ
مَغَانِمُ كَثِيرَةٌ كَذَلِكَ كُنْتُمْ مِنْ قَبْلُ فَمَنَّ اللَّهُ
عَلَيْكُمْ فَتَبَيَّنُوا إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu idzaa dharabtum fii
sabiilillahi fatabai-yanuu walaa taquuluu liman alqa ilaikumussalaama
lasta mu'minan tabtaghuuna 'aradhal hayaatiddunyaa fa'indallahi
maghaanimu katsiiratun kadzalika kuntum min qablu famannallahu 'alaikum
fatabai-yanuu innallaha kaana bimaa ta'maluuna khabiiran
|
||
"Tidaklah sama antara Mukmin yang duduk (yang tidak
turut berperang), yang tidak mempunyai uzur, dengan orang-orang yang
berjihad di jalan Allah, dengan harta mereka dan jiwanya. Allah
melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya, atas
orang-orang yang duduk (saja itu,) satu derajat. Kepada masing-masing
mereka, Allah menjanjikan pahala yang baik (surga), dan Allah melebihkan
orang-orang yang berjihad, atas orang yang duduk, dengan pahala yang
besar," – (QS.4:95)
|
لا
يَسْتَوِي الْقَاعِدُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ غَيْرُ أُولِي الضَّرَرِ
وَالْمُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ
فَضَّلَ اللَّهُ الْمُجَاهِدِينَ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ عَلَى
الْقَاعِدِينَ دَرَجَةً وَكُلا وَعَدَ اللَّهُ الْحُسْنَى وَفَضَّلَ
اللَّهُ الْمُجَاهِدِينَ عَلَى الْقَاعِدِينَ أَجْرًا عَظِيمًا
|
|
Laa yastawiil qaa'iduuna minal mu'miniina ghairu
uuliidh-dharari wal mujaahiduuna fii sabiilillahi biamwaalihim
wa-anfusihim fadh-dhalallahul mujaahidiina biamwaalihim wa-anfusihim
'alal qaa'idiina darajatan wakulaa wa'adallahul husna wafadh-dhalallahul
mujaahidiina 'alal qaa'idiina ajran 'azhiiman
|
||
"(yaitu) beberapa derajat dari-Nya, ampunan, serta rahmat. Dan adalah Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.4:96)
|
دَرَجَاتٍ مِنْهُ وَمَغْفِرَةً وَرَحْمَةً وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
|
|
Darajaatin minhu wamaghfiratan warahmatan wakaanallahu ghafuuran rahiiman
|
||
"Sesungguhnya, orang-orang yang diwafatkan
malaikat, dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka)
malaikat bertanya: 'Dalam keadaan bagaimana kamu ini'. Mereka menjawab:
'Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)'. Para
malaikat berkata: 'Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat
berhijrah di bumi itu'. Orang-orang itu tempatnya neraka Jahanam, dan
Jahanam itu seburuk-buruknya tempat kembali," – (QS.4:97)
|
إِنَّ
الَّذِينَ تَوَفَّاهُمُ الْمَلائِكَةُ ظَالِمِي أَنْفُسِهِمْ قَالُوا
فِيمَ كُنْتُمْ قَالُوا كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِي الأرْضِ قَالُوا أَلَمْ
تَكُنْ أَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُوا فِيهَا فَأُولَئِكَ
مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَسَاءَتْ مَصِيرًا
|
|
Innal-ladziina tawaffaahumul malaa-ikatu zhaalimii
anfusihim qaaluuu fiima kuntum qaaluuu kunnaa mustadh'afiina fiil ardhi
qaaluuu alam takun ardhullahi waasi'atan fatuhaajiruu fiihaa fa-uula-ika
ma'waahum jahannamu wasaa-at mashiiran
|
||
"kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki atau
wanita, ataupun anak-anak yang tidak mampu berdaya upaya, dan tidak
mengetahui jalan (untuk hijrah)," – (QS.4:98)
|
إِلا الْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ لا يَسْتَطِيعُونَ حِيلَةً وَلا يَهْتَدُونَ سَبِيلا
|
|
Ilaal mustadh'afiina minarrijaali wannisaa-i wal wildaani laa yastathii'uuna hiilatan walaa yahtaduuna sabiilaa
|
||
"Mereka itu, mudah-mudahan Allah memaafkannya. Dan adalah Allah Maha Pemaaf, lagi Maha Pengampun." – (QS.4:99)
|
فَأُولَئِكَ عَسَى اللَّهُ أَنْ يَعْفُوَ عَنْهُمْ وَكَانَ اللَّهُ عَفُوًّا غَفُورًا
|
|
Fa-uula-ika 'asallahu an ya'fuwa 'anhum wakaanallahu 'afuu-wan ghafuuran
|
||
"Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya
mereka mendapati di muka bumi ini, tempat hijrah yang luas, dan rejeki
yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya, dengan maksud berhijrah
kepada Allah dan Rasul-Nya, Kemudian kematian menimpanya, (sebelum
sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya disisi
Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." –
(QS.4:100)
|
وَمَنْ
يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِي الأرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا
وَسَعَةً وَمَنْ يَخْرُجْ مِنْ بَيْتِهِ مُهَاجِرًا إِلَى اللَّهِ
وَرَسُولِهِ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُ عَلَى
اللَّهِ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
|
|
Waman yuhaajir fii sabiilillahi yajid fiil ardhi
muraaghaman katsiiran wasa'atan waman yakhruj min baitihi muhaajiran
ilallahi warasuulihi tsumma yudrikhul mautu faqad waqa'a ajruhu
'alallahi wakaanallahu ghafuuran rahiiman
|
||
"Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka
tidaklah mengapa kamu menqasar shalat(mu), jika kamu takut diserang
orang-orang kafir. Sesungguhnya, orang-orang kafir itu musuh yang nyata
bagimu." – (QS.4:101)
|
وَإِذَا
ضَرَبْتُمْ فِي الأرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَقْصُرُوا مِنَ
الصَّلاةِ إِنْ خِفْتُمْ أَنْ يَفْتِنَكُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنَّ
الْكَافِرِينَ كَانُوا لَكُمْ عَدُوًّا مُبِينًا
|
|
Wa-idzaa dharabtum fiil ardhi falaisa 'alaikum
junaahun an taqshuruu minash-shalaati in khiftum an
yaftinakumul-ladziina kafaruu innal kaafiriina kaanuu lakum 'aduu-wan
mubiinan
|
||
"Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka
(sahabatmu), lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka,
maka hendaklah segolongan dari mereka, berdiri (shalat) besertamu dan
menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang shalat besertamu),
sujud (telah menyempurnakan se-rakaat), maka hendaklah mereka pindah
dari belakangmu (untuk menghadapi musuh), dan hendaklah datang golongan
yang kedua yang belum bershalat, lalu bershalatlah mereka denganmu, dan
hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. Orang-orang kafir
ingin, supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu
mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. Dan tidak ada dosa atasmu
meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahan,
karena hujan, atau karena kamu memang sakit; dan siap siagalah kamu.
Sesungguhnya, Allah telah menyediakan azab yang menghinakan, bagi
orang-orang kafir itu." – (QS.4:102)
|
وَإِذَا
كُنْتَ فِيهِمْ فَأَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلاةَ فَلْتَقُمْ طَائِفَةٌ
مِنْهُمْ مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا أَسْلِحَتَهُمْ فَإِذَا سَجَدُوا
فَلْيَكُونُوا مِنْ وَرَائِكُمْ وَلْتَأْتِ طَائِفَةٌ أُخْرَى لَمْ
يُصَلُّوا فَلْيُصَلُّوا مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا حِذْرَهُمْ
وَأَسْلِحَتَهُمْ وَدَّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ تَغْفُلُونَ عَنْ
أَسْلِحَتِكُمْ وَأَمْتِعَتِكُمْ فَيَمِيلُونَ عَلَيْكُمْ مَيْلَةً
وَاحِدَةً وَلا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِنْ كَانَ بِكُمْ أَذًى مِنْ مَطَرٍ
أَوْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَنْ تَضَعُوا أَسْلِحَتَكُمْ وَخُذُوا حِذْرَكُمْ
إِنَّ اللَّهَ أَعَدَّ لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا
|
|
Wa-idzaa kunta fiihim faaqamta lahumush-shalaata
faltaqum thaa-ifatun minhum ma'aka walya'khudzuu aslihatahum fa-idzaa
sajaduu falyakuunuu min waraa-ikum walta'ti thaa-ifatun ukhra lam
yushalluu falyushalluu ma'aka walya'khudzuu hidzrahum waaslihatahum
waddal-ladziina kafaruu lau taghfuluuna 'an aslihatikum waamti'atikum
fayamiiluuna 'alaikum mailatan waahidatan walaa junaaha 'alaikum in
kaana bikum adzan min matharin au kuntum mardha an tadha'uu aslihatakum
wakhudzuu hidzrakum innallaha a'adda lilkaafiriina 'adzaaban muhiinan
|
||
"Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu),
ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring.
Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu
(sebagaimana biasa)." – (QS.4:103)
|
فَإِذَا
قَضَيْتُمُ الصَّلاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى
جُنُوبِكُمْ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلاةَ إِنَّ
الصَّلاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا
|
|
Fa-idzaa qadhaitumush-shalaata faadzkuruullaha
qiyaaman waqu'uudan wa'ala junuubikum fa-idzaaathma'nantum
faaqiimuush-shalaata innash-shalaata kaanat 'alal mu'miniina kitaaban
mauquutan
|
||
"Sesungguhnya, kewajiban yang ditentukan waktunya,
atas orang-orang yang beriman. Janganlah kamu berhati lemah dalam
mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka
sesungguhnya, merekapun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu
menderitanya, sedang kamu mengharap dari Allah, apa yang tidak mereka
harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana." –
(QS.4:104)
|
وَلا
تَهِنُوا فِي ابْتِغَاءِ الْقَوْمِ إِنْ تَكُونُوا تَأْلَمُونَ
فَإِنَّهُمْ يَأْلَمُونَ كَمَا تَأْلَمُونَ وَتَرْجُونَ مِنَ اللَّهِ مَا
لا يَرْجُونَ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
|
|
Walaa tahinuu fiiibtighaa-il qaumi in takuunuu
ta'lamuuna fa-innahum ya'lamuuna kamaa ta'lamuuna watarjuuna minallahi
maa laa yarjuuna wakaanallahu 'aliiman hakiiman
|
||
"Sesungguhnya, Kami telah menurunkan Kitab
kepadamu, dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara
manusia, dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah
kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela)
orang-orang yang hianat," – (QS.4:105)
|
إِنَّا
أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِتَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ
بِمَا أَرَاكَ اللَّهُ وَلا تَكُنْ لِلْخَائِنِينَ خَصِيمًا
|
|
Innaa anzalnaa ilaikal kitaaba bil haqqi litahkuma bainannaasi bimaa araakallahu walaa takul(n)-lilkhaa-iniina khashiiman
|
||
"dan mohonlah ampun kepada Allah. Sesungguhnya, Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.4:106)
|
وَاسْتَغْفِرِ اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا
|
|
Waastaghfirillaha innallaha kaana ghafuuran rahiiman
|
||
"Dan janganlah kamu berdebat, (untuk membela)
orang-orang yang menghianati dirinya. Sesungguhnya, Allah tidak menyukai
orang-orang yang selalu berhianat, lagi bergelimang dosa," – (QS.4:107)
|
وَلا تُجَادِلْ عَنِ الَّذِينَ يَخْتَانُونَ أَنْفُسَهُمْ إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ مَنْ كَانَ خَوَّانًا أَثِيمًا
|
|
Walaa tujaadil 'anil-ladziina yakhtaanuuna anfusahum innallaha laa yuhibbu man kaana khau-waanan atsiiman
|
||
"mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka
tidak (dapat) bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka,
ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia, yang Allah
tidak redhai. Dan adalah Allah Maha Meliputi (ilmu-Nya), terhadap apa
yang mereka kerjakan." – (QS.4:108)
|
يَسْتَخْفُونَ
مِنَ النَّاسِ وَلا يَسْتَخْفُونَ مِنَ اللَّهِ وَهُوَ مَعَهُمْ إِذْ
يُبَيِّتُونَ مَا لا يَرْضَى مِنَ الْقَوْلِ وَكَانَ اللَّهُ بِمَا
يَعْمَلُونَ مُحِيطًا
|
|
Yastakhfuuna minannaasi walaa yastakhfuuna
minallahi wahuwa ma'ahum idz yubai-yituuna maa laa yardha minal qauli
wakaanallahu bimaa ya'maluuna muhiithan
|
||
"Beginilah kamu, kamu sekalian adalah orang-orang
yang berdebat, untuk (membela) mereka dalam kehidupan dunia ini. Maka
siapakah yang akan mendebat Allah, untuk (membela) mereka pada hari
kiamat?. Atau siapakah yang jadi pelindung mereka (terhadap siksa
Allah)?." – (QS.4:109)
|
هَا
أَنْتُمْ هَؤُلاءِ جَادَلْتُمْ عَنْهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فَمَنْ
يُجَادِلُ اللَّهَ عَنْهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَمْ مَنْ يَكُونُ
عَلَيْهِمْ وَكِيلا
|
|
Haa antum ha'ulaa-i jaadaltum 'anhum fiil
hayaatiddunyaa faman yujaadilullaha 'anhum yaumal qiyaamati am man
yakuunu 'alaihim wakiilaa
|
||
"Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, dan
menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia
mendapati Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.4:110)
|
وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا
|
|
Waman ya'mal suu-an au yazhlim nafsahu tsumma yastaghfirillaha yajidillaha ghafuuran rahiiman
|
||
"Barangsiapa yang mengerjakan dosa, maka
sesungguhnya, ia mengerjakannya untuk (kemudharatan) dirinya sendiri.
Dan Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana." – (QS.4:111)
|
وَمَنْ يَكْسِبْ إِثْمًا فَإِنَّمَا يَكْسِبُهُ عَلَى نَفْسِهِ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
|
|
Waman yaksib itsman fa-innamaa yaksibuhu 'ala nafsihi wakaanallahu 'aliiman hakiiman
|
||
"Dan barangsiapa yang mengerjakan kesalahan atau
dosa, kemudian dituduhkan kepada orang yang tidak bersalah, maka
sesungguhnya, ia telah berbuat suatu kebohongan dan dosa yang nyata." –
(QS.4:112)
|
وَمَنْ يَكْسِبْ خَطِيئَةً أَوْ إِثْمًا ثُمَّ يَرْمِ بِهِ بَرِيئًا فَقَدِ احْتَمَلَ بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا
|
|
Waman yaksib khathii-atan au itsman tsumma yarmi bihi barii-an faqadiihtamala buhtaanan waitsman mubiinan
|
||
"Sekiranya bukan karena karunia Allah dan
rahmat-Nya kepadamu. Tetapi mereka tidak menyesatkan melainkan dirinya
sendiri, dan mereka tidak dapat membahayakanmu sedikitpun kepadamu. Dan
(juga karena) Allah telah menurunkan Kitab dan hikmah kepadamu dan telah
mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. Dan adalah karunia
Allah sangat besar atasmu." – (QS.4:113)
|
وَلَوْلا
فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكَ وَرَحْمَتُهُ لَهَمَّتْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ أَنْ
يُضِلُّوكَ وَمَا يُضِلُّونَ إِلا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَضُرُّونَكَ مِنْ
شَيْءٍ وَأَنْزَلَ اللَّهُ عَلَيْكَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَكَ
مَا لَمْ تَكُنْ تَعْلَمُ وَكَانَ فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكَ عَظِيمًا
|
|
Walaulaa fadhlullahi 'alaika warahmatuhu lahammat
thaa-ifatun minhum an yudhilluuka wamaa yudhilluuna ilaa anfusahum wamaa
yadhurruunaka min syai-in wa-anzalallahu 'alaikal kitaaba wal hikmata
wa'allamaka maa lam takun ta'lamu wakaana fadhlullahi 'alaika 'azhiiman
|
||
"Tidak ada kebaikan, pada kebanyakan
bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang, yang
menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan
perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian,
karena mencari keredhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala
yang besar." – (QS.4:114)
|
لا
خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ
مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلاحٍ بَيْنَ النَّاسِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ
ابْتِغَاءَ مَرْضَاةِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا
|
|
Laa khaira fii katsiirin min najwaahum ilaa man
amara bishadaqatin au ma'ruufin au ishlaahin bainannaasi waman yaf'al
dzalikaabtighaa-a mardhaatillahi fasaufa nu'tiihi ajran 'azhiiman
|
||
"Dan barangsiapa yang menentang Rasul, sesudah
jelas kebenaran baginya. dan mengikuti jalan, yang bukan jalan
orang-orang Mukmin, Kami biarkan ia leluasa, terhadap kesesatan yang
telah dikuasainya itu, dan Kami masukkan ia ke dalam Jahanam, dan
Jahanam itu seburuk-buruknya tempat kembali." – (QS.4:115)
|
وَمَنْ
يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى
وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى
وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا
|
|
Waman yusyaaqiqirrasuula min ba'di maa tabai-yana
lahul huda wayattabi' ghaira sabiilil mu'miniina nuwallihi maa tawalla
wanushlihi jahannama wasaa-at mashiiran
|
||
"Sesungguhnya, Allah tidak mengampuni dosa,
mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, Dan Dia mengampuni dosa yang lain
dari syirik itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya, ia telah
tersesat sejauh-jauhnya." – (QS.4:116)
|
إِنَّ
اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ
لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلالا بَعِيدًا
|
|
Innallaha laa yaghfiru an yusyraka bihi wayaghfiru
maa duuna dzalika liman yasyaa-u waman yusyrik billahi faqad dhalla
dhalaalan ba'iidan
|
||
"Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain
hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu), mereka tidak lain
hanyalah menyembah syaitan yang durhaka," – (QS.4:117)
|
إِنْ يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ إِلا إِنَاثًا وَإِنْ يَدْعُونَ إِلا شَيْطَانًا مَرِيدًا
|
|
In yad'uuna min duunihi ilaa inaatsan wa-in yad'uuna ilaa syaithaanan mariidan
|
||
"yang dilaknati Allah, dan syaitan itu mengatakan:
'Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau, bagian yang
sudah ditentukan (untuk saya)," – (QS.4:118)
|
لَعَنَهُ اللَّهُ وَقَالَ لأتَّخِذَنَّ مِنْ عِبَادِكَ نَصِيبًا مَفْرُوضًا
|
|
La'anahullahu waqaala attakhidzanna min 'ibaadika nashiiban mafruudhan
|
||
"dan aku (syaitan) benar-benar akan menyesatkan
mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, dan akan
menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka
benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan
Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya'. Barangsiapa yang
menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya, ia
menderita kerugian yang nyata." – (QS.4:119)
|
وَلأضِلَّنَّهُمْ
وَلأمَنِّيَنَّهُمْ وَلآمُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ آذَانَ الأنْعَامِ
وَلآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللَّهِ وَمَنْ يَتَّخِذِ
الشَّيْطَانَ وَلِيًّا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَانًا
مُبِينًا
|
|
Wal-adhillannahum wal-amanniyannahum
walaamurannahum falayubattikunna aadzaanal an'aami walaamurannahum
falayughai-yirunna khalqallahi waman yattakhidzisy-syaithaana walii-yan
min duunillahi faqad khasira khusraanan mubiinan
|
||
"Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka,
dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu
tidak menjanjikan kepada mereka, selain daripada tipuan belaka." –
(QS.4:120)
|
يَعِدُهُمْ وَيُمَنِّيهِمْ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطَانُ إِلا غُرُورًا
|
|
Ya'iduhum wayumanniihim wamaa ya'iduhumusy-syaithaanu ilaa ghuruuran
|
||
"Mereka itu tempatnya Jahanam, dan mereka tidak memperoleh tempat lari dari-nya." – (QS.4:121)
|
أُولَئِكَ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَلا يَجِدُونَ عَنْهَا مَحِيصًا
|
|
Uula-ika ma'waahum jahannamu walaa yajiduuna 'anhaa mahiishan
|
||
"Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan
shaleh, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir
sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Allah telah membuat suatu
janji yang benar. Dan siapakah yang lebih benar perkataannya dari
Allah." – (QS.4:122)
|
وَالَّذِينَ
آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ
تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا وَعْدَ اللَّهِ حَقًّا
وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ قِيلا
|
|
Waal-ladziina aamanuu wa'amiluush-shaalihaati
sanudkhiluhum jannaatin tajrii min tahtihaal anhaaru khaalidiina fiihaa
abadan wa'dallahi haqqan waman ashdaqu minallahi qiilaa
|
||
"(Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut
angan-anganmu yang kosong, dan tidak (pula) menurut angan-angan Ahli
Kitab. Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi
pembalasan dengan kejahatan itu, dan ia tidak mendapat pelindung, dan
tidak (pula) penolong baginya selain daripada Allah." – (QS.4:123)
|
لَيْسَ
بِأَمَانِيِّكُمْ وَلا أَمَانِيِّ أَهْلِ الْكِتَابِ مَنْ يَعْمَلْ سُوءًا
يُجْزَ بِهِ وَلا يَجِدْ لَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلِيًّا وَلا نَصِيرًا
|
|
Laisa biamaanii-yikum walaa amaanii-yi ahlil
kitaabi man ya'mal suu-an yujza bihi walaa yajid lahu min duunillahi
walii-yan walaa nashiiran
|
||
"Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal shaleh,
baik laki-laki maupun wanita, sedang ia orang yang beriman, maka mereka
itu masuk ke dalam surga, dan mereka tidak dianiaya, walau sedikitpun." –
(QS.4:124)
|
وَمَنْ
يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ
فَأُولَئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلا يُظْلَمُونَ نَقِيرًا
|
|
Waman ya'mal minash-shaalihaati min dzakarin au
untsa wahuwa mu'minun fa-uula-ika yadkhuluunal jannata walaa yuzhlamuuna
naqiiran
|
||
"Dan siapakah yang lebih baik agamanya, daripada
orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun
mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus. Dan
Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya." – (QS.4:125)
|
وَمَنْ
أَحْسَنُ دِينًا مِمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ
وَاتَّبَعَ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ
خَلِيلا
|
|
Waman ahsanu diinan mimman aslama wajhahu lillahi
wahuwa muhsinun waattaba'a millata ibraahiima haniifan
wa-attakhadzallahu ibraahiima khaliilaa
|
||
"Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit, dan apa
yang di bumi, dan adalah (pengetahuan) Allah Maha Meliputi segala
sesuatu." – (QS.4:126)
|
وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ مُحِيطًا
|
|
Walillahi maa fiis-samaawaati wamaa fiil ardhi wakaanallahu bikulli syai-in muhiithan
|
||
"Dan mereka minta fatwa kepadamu tentang para
wanita. Katakanlah: 'Allah memberi fatwa kepadamu tentang mereka, dan
apa yang dibacakan kepadamu dalam Al-Qur'an, (juga memfatwakan) tentang
para wanita yatim, yang kamu tidak memberikan kepada mereka, apa yang
ditetapkan untuk mereka, sedang kamu ingin mengawini mereka, dan tentang
anak-anak yang masih dipandang lemah. Dan kebaikan apa saja yang kamu
kerjakan, maka sesungguhnya, Allah adalah Maha Mengetahuinya'." –
(QS.4:127)
|
وَيَسْتَفْتُونَكَ
فِي النِّسَاءِ قُلِ اللَّهُ يُفْتِيكُمْ فِيهِنَّ وَمَا يُتْلَى
عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ فِي يَتَامَى النِّسَاءِ اللاتِي لا
تُؤْتُونَهُنَّ مَا كُتِبَ لَهُنَّ وَتَرْغَبُونَ أَنْ تَنْكِحُوهُنَّ
وَالْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الْوِلْدَانِ وَأَنْ تَقُومُوا لِلْيَتَامَى
بِالْقِسْطِ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِهِ
عَلِيمًا
|
|
Wayastaftuunaka fiinnisaa-i qulillahu yuftiikum
fiihinna wamaa yutla 'alaikum fiil kitaabi fii yataamannisaa-ilaatii laa
tu'tuunahunna maa kutiba lahunna watarghabuuna an tankihuuhunna wal
mustadh'afiina minal wildaani wa-an taquumuu lilyataama bil qisthi wamaa
taf'aluu min khairin fa-innallaha kaana bihi 'aliiman
|
||
"Dan jika seorang wanita kuatir akan nusyuz, atau
sikap tidak acuh dari suaminya, maka tidak mengapa bagi keduanya,
mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih
baik (bagi mereka), walaupun manusia itu menurut tabiatnya, kikir. Dan
jika kamu bergaul dengan istrimu, secara baik, dan memelihara dirimu
(dari nusyuz dan sikap tak acuh), maka sesungguhnya, Allah adalah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan." – (QS.4:128)
|
وَإِنِ
امْرَأَةٌ خَافَتْ مِنْ بَعْلِهَا نُشُوزًا أَوْ إِعْرَاضًا فَلا جُنَاحَ
عَلَيْهِمَا أَنْ يُصْلِحَا بَيْنَهُمَا صُلْحًا وَالصُّلْحُ خَيْرٌ
وَأُحْضِرَتِ الأنْفُسُ الشُّحَّ وَإِنْ تُحْسِنُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ
اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا
|
|
Wa-iniimraatun khaafat min ba'lihaa nusyuuzan au
i'raadhan falaa junaaha 'alaihimaa an yushlihaa bainahumaa shulhan
wash-shulhu khairun wauhdhiratil anfususyyuhha wa-in tuhsinuu watattaquu
fa-innallaha kaana bimaa ta'maluuna khabiiran
|
||
"Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku
adil, di antara istri-istri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat
demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu
cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu
mengadakan perbaikan, dan memelihara diri (dari kecurangan), maka
sesungguhnya, Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.4:129)
|
وَلَنْ
تَسْتَطِيعُوا أَنْ تَعْدِلُوا بَيْنَ النِّسَاءِ وَلَوْ حَرَصْتُمْ فَلا
تَمِيلُوا كُلَّ الْمَيْلِ فَتَذَرُوهَا كَالْمُعَلَّقَةِ وَإِنْ
تُصْلِحُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا
|
|
Walan tastathii'uu an ta'diluu bainannisaa-i walau
harashtum falaa tamiiluu kullal maili fatadzaruuhaa kal mu'allaqati
wa-in tushlihuu watattaquu fa-innallaha kaana ghafuuran rahiiman
|
||
"Jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi
kecukupan kepada masing-masing, dari limpahan karunia-Nya. Dan adalah
Allah Maha Luas (karunia-Nya), lagi Maha Bijaksana." – (QS.4:130)
|
وَإِنْ يَتَفَرَّقَا يُغْنِ اللَّهُ كُلا مِنْ سَعَتِهِ وَكَانَ اللَّهُ وَاسِعًا حَكِيمًا
|
|
Wa-in yatafarraqaa yughnillahu kulaa min sa'atihi wakaanallahu waasi'an hakiiman
|
||
"Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan
yang di bumi, dan sungguh Kami telah memerintahkan, kepada orang-orang
yang diberi kitab sebelum kamu, dan (juga) kepada kamu: 'bertaqwalah
kepada Allah'. Tetapi jika kamu kafir, maka (ketahuilah), sesungguhnya
apa yang di langit dan apa yang di bumi, hanyalah kepunyaan Allah, dan
Allah Maha Kaya, lagi Maha Terpuji." – (QS.4:131)
|
وَلِلَّهِ
مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِينَ
أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ اتَّقُوا اللَّهَ
وَإِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي
الأرْضِ وَكَانَ اللَّهُ غَنِيًّا حَمِيدًا
|
|
Walillahi maa fiis-samaawaati wamaa fiil ardhi
walaqad wash-shainaal-ladziina uutuul kitaaba min qablikum waii-yaakum
aniittaquullaha wa-in takfuruu fa-inna lillahi maa fiis-samaawaati wamaa
fiil ardhi wakaanallahu ghanii-yan hamiidan
|
||
"Dan kepunyaan Allah-lah, apa yang di langit dan apa yang di bumi. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara." – (QS.4:132)
|
وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَكَفَى بِاللَّهِ وَكِيلا
|
|
Walillahi maa fiis-samaawaati wamaa fiil ardhi wakafa billahi wakiilaa
|
||
"Jika Allah menghendaki, niscaya Dia musnahkan
kamu, wahai manusia, dan Dia datangkan umat yang lain (sebagai
penggantimu). Dan adalah Allah Maha Kuasa berbuat demikian." –
(QS.4:133)
|
إِنْ يَشَأْ يُذْهِبْكُمْ أَيُّهَا النَّاسُ وَيَأْتِ بِآخَرِينَ وَكَانَ اللَّهُ عَلَى ذَلِكَ قَدِيرًا
|
|
In yasya' yudzhibkum ai-yuhaannaasu waya'ti biaakhariina wakaanallahu 'ala dzalika qadiiran
|
||
"Barangsiapa yang menghendaki pahala di dunia saja,
(maka ia merugi), karena disisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. Dan
Allah Maha Mendengar, lagi Maha Melihat." – (QS.4:134)
|
مَنْ كَانَ يُرِيدُ ثَوَابَ الدُّنْيَا فَعِنْدَ اللَّهِ ثَوَابُ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَكَانَ اللَّهُ سَمِيعًا بَصِيرًا
|
|
Man kaana yuriidu tsawaabaddunyaa fa'indallahi tsawaabuddunyaa wal-aakhirati wakaanallahu samii'an bashiiran
|
||
"Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang
yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, biarpun
terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya
ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan. Maka janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu, karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika
kamu memutar-balikkan (kata-kata), atau enggan menjadi saksi, maka
sesungguhnya, Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu
kerjakan." – (QS.4:135)
|
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاءَ
لِلَّهِ وَلَوْ عَلَى أَنْفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالأقْرَبِينَ
إِنْ يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَاللَّهُ أَوْلَى بِهِمَا فَلا
تَتَّبِعُوا الْهَوَى أَنْ تَعْدِلُوا وَإِنْ تَلْوُوا أَوْ تُعْرِضُوا
فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu kuunuu qau-waamiina
bil qisthi syuhadaa-a lillahi walau 'ala anfusikum awil waalidaini wal
aqrabiina in yakun ghanii-yan au faqiiran fallahu aula bihimaa falaa
tattabi'uul hawa an ta'diluu wa-in talwuu au tu'ridhuu fa-innallaha
kaana bimaa ta'maluuna khabiiran
|
||
"Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman
kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada
Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang
kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya, orang itu telah
sesat sejauh-jauhnya." – (QS.4:136)
|
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ
الَّذِي نَزَّلَ عَلَى رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ
قَبْلُ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ
وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلالا بَعِيدًا
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu aaminuu billahi
warasuulihi wal kitaabil-ladzii nazzala 'ala rasuulihi wal
kitaabil-ladzii anzala min qablu waman yakfur billahi wamalaa-ikatihi
wakutubihi warusulihi wal yaumi-aakhiri faqad dhalla dhalaalan ba'iidan
|
||
"Sesungguhnya, orang-orang yang beriman, kemudian
kafir, kemudian beriman (pula), kemudian kafir lagi, kemudian bertambah
kekafirannya, maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampunan kepada
mereka, dan tidak (pula) menunjuki mereka kepada jalan yang lurus." –
(QS.4:137)
|
إِنَّ
الَّذِينَ آمَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا ثُمَّ آمَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا ثُمَّ
ازْدَادُوا كُفْرًا لَمْ يَكُنِ اللَّهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ وَلا
لِيَهْدِيَهُمْ سَبِيلا
|
|
Innal-ladziina aamanuu tsumma kafaruu tsumma
aamanuu tsumma kafaruu tsummaazdaaduu kufran lam yakunillahu liyaghfira
lahum walaa liyahdiyahum sabiilaa
|
||
"Khabarkanlah kepada orang-orang munafik, bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih." – (QS.4:138)
|
بَشِّرِ الْمُنَافِقِينَ بِأَنَّ لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا
|
|
Basy-syiril munaafiqiina bianna lahum 'adzaaban aliiman
|
||
"(yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang
kafir, menjadi teman-teman penolong, dengan meninggalkan orang-orang
Mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu?. Maka
sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah." – (QS.4:139)
|
الَّذِينَ
يَتَّخِذُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ
أَيَبْتَغُونَ عِنْدَهُمُ الْعِزَّةَ فَإِنَّ الْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا
|
|
Al-ladziina yattakhidzuunal kaafiriina auliyaa-a
min duunil mu'miniina ayabtaghuuna 'indahumul 'izzata fa-innal 'izzata
lillahi jamii'an
|
||
"Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di
dalam Al-Qur'an, bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari,
dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu
duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain.
Karena sesungguhnya, (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa
dengan mereka. Sesungguhnya, Allah akan mengumpulkan orang-orang
munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahanam," – (QS.4:140)
|
وَقَدْ
نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ آيَاتِ اللَّهِ
يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلا تَقْعُدُوا مَعَهُمْ حَتَّى
يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ إِنَّكُمْ إِذًا مِثْلُهُمْ إِنَّ اللَّهَ
جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعًا
|
|
Waqad nazzala 'alaikum fiil kitaabi an idzaa
sami'tum aayaatillahi yukfaru bihaa wayustahzau bihaa falaa taq'uduu
ma'ahum hatta yakhuudhuu fii hadiitsin ghairihi innakum idzan mitsluhum
innallaha jaami'ul munaafiqiina wal kaafiriina fii jahannama jamii'an
|
||
"(yaitu) orang-orang yang menunggu (peristiwa),
yang akan terjadi pada dirimu (hai orang-orang Mukmin). Maka jika
terjadi bagimu kemenangan dari Allah, mereka berkata: 'Bukankah kami
(turut berperang) beserta kamu?'. Dan jika orang-orang kafir mendapat
keberuntungan (kemenangan), mereka berkata: 'Bukankah kami (turut
berperang) bersama kamu?'. Dan jika orang-orang kafir mendapat
keberuntungan (kemenangan), mereka berkata: 'Bukankah kami turut
memenangkan kamu, dan membela kamu dari orang-orang Mukmin?'. Maka Allah
akan memberi keputusan di antara kamu di hari (Kiamat), dan Allah
sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir, untuk
memusnahkan orang-orang yang beriman." – (QS.4:141)
|
الَّذِينَ
يَتَرَبَّصُونَ بِكُمْ فَإِنْ كَانَ لَكُمْ فَتْحٌ مِنَ اللَّهِ قَالُوا
أَلَمْ نَكُنْ مَعَكُمْ وَإِنْ كَانَ لِلْكَافِرِينَ نَصِيبٌ قَالُوا
أَلَمْ نَسْتَحْوِذْ عَلَيْكُمْ وَنَمْنَعْكُمْ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
فَاللَّهُ يَحْكُمُ بَيْنَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَنْ يَجْعَلَ
اللَّهُ لِلْكَافِرِينَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ سَبِيلا
|
|
Al-ladziina yatarabbashuuna bikum fa-in kaana lakum
fathun minallahi qaaluuu alam nakun ma'akum wa-in kaana lilkaafiriina
nashiibun qaaluuu alam nastahwidz 'alaikum wanamna'kum minal mu'miniina
fallahu yahkumu bainakum yaumal qiyaamati walan yaj'alallahu
lilkaafiriina 'alal mu'miniina sabiilaa
|
||
"Sesungguhnya, orang-orang munafik itu menipu
Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri
untuk shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya
(dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut nama
Allah, kecuali sedikit sekali." – (QS.4:142)
|
إِنَّ
الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا
إِلَى الصَّلاةِ قَامُوا كُسَالَى يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلا يَذْكُرُونَ
اللَّهَ إِلا قَلِيلا
|
|
Innal munaafiqiina yukhaadi'uunallaha wahuwa
khaadi'uhum wa-idzaa qaamuu ilash-shalaati qaamuu kusaala
yuraa-uunannaasa walaa yadzkuruunallaha ilaa qaliilaa
|
||
"Mereka dalam keadaan ragu-ragu, antara yang
demikian (iman dan kafir); tidak masuk kepada golongan ini (orang-orang
beriman), dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir).
Barangsiapa yang disesatkan Allah, maka kamu sekali-kali tidak akan
mendapat jalan, (untuk memberi petunjuk) bagi-nya." – (QS.4:143)
|
مُذَبْذَبِينَ بَيْنَ ذَلِكَ لا إِلَى هَؤُلاءِ وَلا إِلَى هَؤُلاءِ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ سَبِيلا
|
|
Mudzabdzabiina baina dzalika laa ila ha'ulaa-i walaa ila ha'ulaa-i waman yudhlilillahu falan tajida lahu sabiilaa
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengambil orang-orang kafir menjadi wali, dengan meninggalkan
orang-orang Mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi
Allah, (untuk menyiksamu)." – (QS.4:144)
|
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ
مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَتُرِيدُونَ أَنْ تَجْعَلُوا لِلَّهِ
عَلَيْكُمْ سُلْطَانًا مُبِينًا
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu laa tattakhidzuul
kaafiriina auliyaa-a min duunil mu'miniina aturiiduuna an taj'aluu
lillahi 'alaikum sulthaanan mubiinan
|
||
"Sesungguhnya, orang-orang munafik itu
(ditempatkan) pada tingkatan, yang paling bawah dari neraka. Dan kamu
sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun, bagi mereka." –
(QS.4:145)
|
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الأسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا
|
|
Innal munaafiqiina fiiddarkil asfali minannaari walan tajida lahum nashiiran
|
||
"Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan
perbaikan, dan berpegang teguh pada (agama) Allah, dan tulus ikhlas
(mengerjakan) agama mereka, karena Allah. Maka mereka itu adalah
bersama-sama orang yang beriman, dan kelak Allah akan memberikan kepada
orang-orang yang beriman, pahala yang besar." – (QS.4:146)
|
إِلا
الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَاعْتَصَمُوا بِاللَّهِ وَأَخْلَصُوا
دِينَهُمْ لِلَّهِ فَأُولَئِكَ مَعَ الْمُؤْمِنِينَ وَسَوْفَ يُؤْتِ
اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ أَجْرًا عَظِيمًا
|
|
Ilaal-ladziina taabuu waashlahuu waa'tashamuu
billahi waakhlashuu diinahum lillahi fa-uula-ika ma'al mu'miniina
wasaufa yu'tillahul mu'miniina ajran 'azhiiman
|
||
"Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur
dan beriman. Dan Allah adalah Maha Mensyukuri, lagi Maha Mengetahui." –
(QS.4:147)
|
مَا يَفْعَلُ اللَّهُ بِعَذَابِكُمْ إِنْ شَكَرْتُمْ وَآمَنْتُمْ وَكَانَ اللَّهُ شَاكِرًا عَلِيمًا
|
|
Maa yaf'alullahu bi'adzaabikum in syakartum waaamantum wakaanallahu syaakiran 'aliiman
|
||
"Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang
diucapkan) dengan terus-terang, kecuali oleh orang yang dianiaya
(terpaksa). Allah adalah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui." –
(QS.4:148)
|
لا يُحِبُّ اللَّهُ الْجَهْرَ بِالسُّوءِ مِنَ الْقَوْلِ إِلا مَنْ ظُلِمَ وَكَانَ اللَّهُ سَمِيعًا عَلِيمًا
|
|
Laa yuhibbullahul jahra bissuu-i minal qauli ilaa man zhulima wakaanallahu samii'an 'aliiman
|
||
"Jika kamu menyatakan sesuatu kebaikan, atau
menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain),
sesungguhnya, Allah Maha Pemaaf, lagi Maha Kuasa." – (QS.4:149)
|
إِنْ تُبْدُوا خَيْرًا أَوْ تُخْفُوهُ أَوْ تَعْفُوا عَنْ سُوءٍ فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا قَدِيرًا
|
|
In tubduu khairan au tukhfuuhu au ta'fuu 'an suu-in fa-innallaha kaana 'afuu-wan qadiiran
|
||
"Sesungguhnya, orang-orang kafir kepada Allah dan
rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada)
Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: 'Kami beriman kepada yang
sebagian, dan kafir terhadap sebagian (yang lain)', serta bermaksud
(dengan perkataan itu), mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian
(iman atau kafir)," – (QS.4:150)
|
إِنَّ
الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيُرِيدُونَ أَنْ
يُفَرِّقُوا بَيْنَ اللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيَقُولُونَ نُؤْمِنُ بِبَعْضٍ
وَنَكْفُرُ بِبَعْضٍ وَيُرِيدُونَ أَنْ يَتَّخِذُوا بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلا
|
|
Innal-ladziina yakfuruuna billahi warusulihi
wayuriiduuna an yufarriquu bainallahi warusulihi wayaquuluuna nu'minu
biba'dhin wanakfuru biba'dhin wayuriiduuna an yattakhidzuu baina dzalika
sabiilaa
|
||
"merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya.
Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu, siksaan yang
menghinakan." – (QS.4:151)
|
أُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ حَقًّا وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا
|
|
Uula-ika humul kaafiruuna haqqan waa'tadnaa lilkaafiriina 'adzaaban muhiinan
|
||
"Orang-orang yang beriman kepada Allah dan para
Rasul-Nya dan tidak membedakan seorangpun di antara mereka (para
Rasul-Nya itu), kelak Allah akan memberikan kepada mereka pahalanya. Dan
adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." – (QS.4:152)
|
وَالَّذِينَ
آمَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ وَلَمْ يُفَرِّقُوا بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ
أُولَئِكَ سَوْفَ يُؤْتِيهِمْ أُجُورَهُمْ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا
رَحِيمًا
|
|
Waal-ladziina aamanuu billahi warusulihi walam
yufarriquu baina ahadin minhum uula-ika saufa yu'tiihim ujuurahum
wakaanallahu ghafuuran rahiiman
|
||
"Ahli Kitab meminta kepadamu, agar kamu menurunkan
kepada mereka, sebuah kitab dari langit. Maka sesungguhnya, mereka telah
meminta kepada Musa, yang lebih besar dari itu, mereka berkata:
'Perlihatkanlah Allah kepada kami dengan nyata'. Maka mereka disambar
petir, karena kezalimannya, dan mereka menyembah anak sapi, sesudah
datang kepada mereka, bukti-bukti yang nyata, lalu Kami maafkan (mereka)
dari yang demikian. Dan telah Kami berikan kepada Musa, keterangan yang
nyata." – (QS.4:153)
|
يَسْأَلُكَ
أَهْلُ الْكِتَابِ أَنْ تُنَزِّلَ عَلَيْهِمْ كِتَابًا مِنَ السَّمَاءِ
فَقَدْ سَأَلُوا مُوسَى أَكْبَرَ مِنْ ذَلِكَ فَقَالُوا أَرِنَا اللَّهَ
جَهْرَةً فَأَخَذَتْهُمُ الصَّاعِقَةُ بِظُلْمِهِمْ ثُمَّ اتَّخَذُوا
الْعِجْلَ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ فَعَفَوْنَا عَنْ
ذَلِكَ وَآتَيْنَا مُوسَى سُلْطَانًا مُبِينًا
|
|
Yasaluka ahlul kitaabi an tunazzila 'alaihim
kitaaban minassamaa-i faqad saaluu muusa akbara min dzalika faqaaluuu
arinaallaha jahratan faakhadzathumush-shaa'iqatu bizhulmihim
tsumma-attakhadzuul 'ijla min ba'di maa jaa-athumul bai-yinaatu
fa'afaunaa 'an dzalika waaatainaa muusa sulthaanan mubiinan
|
||
"Dan telah kami angkat ke atas (kepala) mereka,
bukit Thursina, untuk (menerima) perjanjian (yang telah Kami ambil dari)
mereka. Dan Kami perintahkan kepada mereka: 'Masukilah pintu gerbang
itu sambil bersujud', dan Kami perintahkan (pula) kepada mereka:
'Janganlah kamu melanggar peraturan mengenai hari Sabtu', dan Kami telah
mengambil dari mereka perjanjian yang kokoh." – (QS.4:154)
|
وَرَفَعْنَا
فَوْقَهُمُ الطُّورَ بِمِيثَاقِهِمْ وَقُلْنَا لَهُمُ ادْخُلُوا الْبَابَ
سُجَّدًا وَقُلْنَا لَهُمْ لا تَعْدُوا فِي السَّبْتِ وَأَخَذْنَا مِنْهُمْ
مِيثَاقًا غَلِيظًا
|
|
Warafa'naa fauqahumuth-thuura bimiitsaaqihim
waqulnaa lahumuudkhuluul baaba sujjadan waqulnaa lahum laa ta'duu
fiissabti waakhadznaa minhum miitsaaqan ghaliizhan
|
||
"Maka (Kami lakukan terhadap mereka beberapa
tindakan), disebabkan mereka melanggar perjanjian itu, dan karena
kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah, dan mereka
membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar, dan mengatakan: 'Hati kami
tertutup'. Bahkan, sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka,
karena kekafirannya, karena itu mereka tidak beriman, kecuali sebagian
kecil dari mereka." – (QS.4:155)
|
فَبِمَا
نَقْضِهِمْ مِيثَاقَهُمْ وَكُفْرِهِمْ بِآيَاتِ اللَّهِ وَقَتْلِهِمُ
الأنْبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَقَوْلِهِمْ قُلُوبُنَا غُلْفٌ بَلْ طَبَعَ
اللَّهُ عَلَيْهَا بِكُفْرِهِمْ فَلا يُؤْمِنُونَ إِلا قَلِيلا
|
|
Fabimaa naqdhihim miitsaaqahum wakufrihim
biaayaatillahi waqatlihimul anbiyaa-a bighairi haqqin waqaulihim
quluubunaa ghulfun bal thaba'allahu 'alaihaa bikufrihim falaa yu'minuuna
ilaa qaliilaa
|
||
"Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa), dan tuduhan mereka terhadap Maryam, dengan kedustaan besar (zina)," – (QS.4:156)
|
وَبِكُفْرِهِمْ وَقَوْلِهِمْ عَلَى مَرْيَمَ بُهْتَانًا عَظِيمًا
|
|
Wabikufrihim waqaulihim 'ala maryama buhtaanan 'azhiiman
|
||
"dan karena ucapan mereka: 'Sesungguhnya, kami
telah membunuh Al-Masih, Isa putera Maryam, Rasul Allah', padahal mereka
tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka
bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya
orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar
dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai
keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan
belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah
Isa." – (QS.4:157)
|
وَقَوْلِهِمْ
إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا
قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ
اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلا
اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا
|
|
Waqaulihim innaa qatalnaal masiiha 'iisaabna
maryama rasuulallahi wamaa qataluuhu wamaa shalabuuhu walakin syubbiha
lahum wa-innal-ladziina-akhtalafuu fiihi lafii syakkin minhu maa lahum
bihi min 'ilmin ilaaattibaa'azh-zhanni wamaa qataluuhu yaqiinan
|
||
"Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat
Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa, lagi Maha Bijaksana." –
(QS.4:158)
|
بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا
|
|
Bal rafa'ahullahu ilaihi wakaanallahu 'aziizan hakiiman
|
||
"Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan
beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti
Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka." – (QS.4:159)
|
وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا
|
|
Wa-in min ahlil kitaabi ilaa layu'minanna bihi qabla mautihi wayaumal qiyaamati yakuunu 'alaihim syahiidan
|
||
"Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, Kami
haramkan atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya)
dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia)
dari jalan Allah," – (QS.4:160)
|
فَبِظُلْمٍ مِنَ الَّذِينَ هَادُوا حَرَّمْنَا عَلَيْهِمْ طَيِّبَاتٍ أُحِلَّتْ لَهُمْ وَبِصَدِّهِمْ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ كَثِيرًا
|
|
Fabizhulmin minal-ladziina haaduu harramnaa 'alaihim thai-yibaatin uhillat lahum wabishaddihim 'an sabiilillahi katsiiran
|
||
"dan disebabkan mereka memakan riba, padahal
sesungguhnya, mereka telah melarang darinya, dan karena mereka memakan
harta orang, dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan, untuk
orang-orang yang kafir di antara mereka itu, siksa yang pedih." –
(QS.4:161)
|
وَأَخْذِهِمُ
الرِّبَا وَقَدْ نُهُوا عَنْهُ وَأَكْلِهِمْ أَمْوَالَ النَّاسِ
بِالْبَاطِلِ وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ مِنْهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا
|
|
Waakhdzihimurribaa waqad nuhuu 'anhu waaklihim amwaalannaasi bil baathili waa'tadnaa lilkaafiriina minhum 'adzaaban aliiman
|
||
"Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara
mereka (kaum Yahudi) dan orang-orang Mukmin, mereka beriman kepada apa
yang telah diturunkan kepadamu (Al-Qur'an), dan apa yang telah
diturunkan sebelummu, dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan
zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang
itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar." –
(QS.4:162)
|
لَكِنِ
الرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ مِنْهُمْ وَالْمُؤْمِنُونَ يُؤْمِنُونَ بِمَا
أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَالْمُقِيمِينَ
الصَّلاةَ وَالْمُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَالْمُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
وَالْيَوْمِ الآخِرِ أُولَئِكَ سَنُؤْتِيهِمْ أَجْرًا عَظِيمًا
|
|
Lakinirraasikhuuna fiil 'ilmi minhum wal mu'minuuna
yu'minuuna bimaa unzila ilaika wamaa unzila min qablika wal
muqiimiinash-shalaata wal mu'tuunazzakaata wal mu'minuuna billahi wal
yaumi-aakhiri uula-ika sanu'tiihim ajran 'azhiiman
|
||
"Sesungguhnya, Kami telah memberikan wahyu kepadamu
sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang
kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim,
Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan
Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud." – (QS.4:163)
|
إِنَّا
أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَى نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِنْ
بَعْدِهِ وَأَوْحَيْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ
وَيَعْقُوبَ وَالأسْبَاطِ وَعِيسَى وَأَيُّوبَ وَيُونُسَ وَهَارُونَ
وَسُلَيْمَانَ وَآتَيْنَا دَاوُدَ زَبُورًا
|
|
Innaa auhainaa ilaika kamaa auhainaa ila nuuhin
wannabii-yiina min ba'dihi wa-auhainaa ila ibraahiima waismaa'iila
waishaaqa waya'quuba wal asbaathi wa'iisa wa-ai-yuuba wayuunusa
wahaaruuna wasulaimaana waaatainaa daawuda zabuuran
|
||
"Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul, yang
sungguh Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul
yang tidak Kami kisahkan, tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah
berbicara kepada Musa dengan langsung." – (QS.4:164)
|
وَرُسُلا قَدْ قَصَصْنَاهُمْ عَلَيْكَ مِنْ قَبْلُ وَرُسُلا لَمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيمًا
|
|
Warusulaa qad qashashnaahum 'alaika min qablu warusulaa lam naqshushhum 'alaika wakallamallahu muusa takliiman
|
||
"(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa
berita gembira dan pemberi peringatan, agar supaya tidak alasan bagi
manusia, (untuk) membantah Allah. sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan
adalah Allah Maha Perkasa, lagi Maha Bijaksana." – (QS.4:165)
|
رُسُلا
مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ لِئَلا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللَّهِ
حُجَّةٌ بَعْدَ الرُّسُلِ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا
|
|
Rusulaa mubasy-syiriina wamundziriina li-alaa yakuuna li-nnaasi 'alallahi hujjatun ba'darrusuli wakaanallahu 'aziizan hakiiman
|
||
"(Mereka tidak mau mengakui yang diturunkan
kepadamu itu), tetapi Allah mengakui Al-Qur'an yang diturunkan-Nya
kepadamu. Allah menurunkannya dengan ilmu-Nya; dan malaikat-malaikat pun
menjadi saksi (pula). Cukuplah Allah yang mengakui-nya." – (QS.4:166)
|
لَكِنِ اللَّهُ يَشْهَدُ بِمَا أَنْزَلَ إِلَيْكَ أَنْزَلَهُ بِعِلْمِهِ وَالْمَلائِكَةُ يَشْهَدُونَ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا
|
|
Lakinillahu yasyhadu bimaa anzala ilaika anzalahu bi'ilmihi wal malaa-ikatu yasyhaduuna wakafa billahi syahiidan
|
||
"Sesungguhnya, orang-orang yang kafir, dan
menghalangi (manusia) dari jalan Allah, benar-benar telah sesat
sejauh-jauhnya." – (QS.4:167)
|
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ قَدْ ضَلُّوا ضَلالا بَعِيدًا
|
|
Innal-ladziina kafaruu washadduu 'an sabiilillahi qad dhalluu dhalaalan ba'iidan
|
||
"Sesungguhnya, orang-orang yang kafir dan melakukan
kezaliman, Allah sekali-kali tidak akan mengampuni (dosa) mereka, dan
tidak (pula) akan menunjukkan jalan kepada mereka," – (QS.4:168)
|
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَظَلَمُوا لَمْ يَكُنِ اللَّهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ وَلا لِيَهْدِيَهُمْ طَرِيقًا
|
|
Innal-ladziina kafaruu wazhalamuu lam yakunillahu liyaghfira lahum walaa liyahdiyahum thariiqan
|
||
"kecuali jalan ke neraka Jahanam; mereka kekal di
dalamnya selama-lamanya. Dan yang demikian adalah mudah bagi Allah." –
(QS.4:169)
|
إِلا طَرِيقَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا وَكَانَ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرًا
|
|
Ilaa thariiqa jahannama khaalidiina fiihaa abadan wakaana dzalika 'alallahi yasiiran
|
||
"Wahai manusia, sesungguhnya telah datang Rasul
(Muhammad) itu kepadamu, dengan (membawa) kebenaran dari Rabb-mu, maka
berimanlah kamu, itulah yang lebih baik bagimu. Dan jika kamu kafir,
(maka kekafiran itu tidak merugikan Allah sedikitpun), karena
sesungguhnya, apa di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah. Dan
adalah Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana." – (QS.4:170)
|
يَا
أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَكُمُ الرَّسُولُ بِالْحَقِّ مِنْ رَبِّكُمْ
فَآمِنُوا خَيْرًا لَكُمْ وَإِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ لِلَّهِ مَا فِي
السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
|
|
Yaa ai-yuhaannaasu qad jaa-akumurrasuulu bil haqqi
min rabbikum faaaminuu khairan lakum wa-in takfuruu fa-inna lillahi maa
fiis-samaawaati wal ardhi wakaanallahu 'aliiman hakiiman
|
||
"Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas
dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang
benar. Sesungguhnya, Al-Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan
Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya
kepada Maryam, dan (dengan tiupan) ruh dari-Nya. Maka berimanlah kamu
kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: '(Ilah
itu) tiga', berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu.
Sesungguhnya, Allah Ilah Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai
anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah
Allah sebagai Pemelihara." – (QS.4:171)
|
يَا
أَهْلَ الْكِتَابِ لا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ وَلا تَقُولُوا عَلَى
اللَّهِ إِلا الْحَقَّ إِنَّمَا الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ
اللَّهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ فَآمِنُوا
بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ وَلا تَقُولُوا ثَلاثَةٌ انْتَهُوا خَيْرًا لَكُمْ
إِنَّمَا اللَّهُ إِلَهٌ وَاحِدٌ سُبْحَانَهُ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَلَدٌ
لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَكَفَى بِاللَّهِ وَكِيلا
|
|
Yaa ahlal kitaabi laa taghluu fii diinikum walaa
taquuluu 'alallahi ilaal haqqa innamaal masiihu 'iisaabnu maryama
rasuulullahi wakalimatuhu alqaahaa ila maryama waruuhun minhu faaaminuu
billahi warusulihi walaa taquuluu tsalaatsatun antahuu khairan lakum
innamaallahu ilahun waahidun subhaanahu an yakuuna lahu waladun lahu maa
fiis-samaawaati wamaa fiil ardhi wakafa billahi wakiilaa
|
||
"Al-Masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba
bagi Allah, dan tidak (pula enggan) malaikat-malaikat, yang terdekat
(kepada Allah). Barangsiapa yang enggan dari menyembah-Nya, dan
menyombongkan diri, nanti Allah akan mengumpulkan mereka semua
kepada-Nya." – (QS.4:172)
|
لَنْ
يَسْتَنْكِفَ الْمَسِيحُ أَنْ يَكُونَ عَبْدًا لِلَّهِ وَلا الْمَلائِكَةُ
الْمُقَرَّبُونَ وَمَنْ يَسْتَنْكِفْ عَنْ عِبَادَتِهِ وَيَسْتَكْبِرْ
فَسَيَحْشُرُهُمْ إِلَيْهِ جَمِيعًا
|
|
Lan yastankifal masiihu an yakuuna
'abdal(n)-lillahi walaal malaa-ikatul muqarrabuuna waman yastankif 'an
'ibaadatihi wayastakbir fasayahsyuruhum ilaihi jamii'an
|
||
"Adapun orang-orang yang beriman dan berbuat amal
shaleh, maka Allah akan menyempurnakan pahala mereka, dan menambah untuk
mereka sebagian dari karunia-Nya. Adapun orang-orang yang enggan dan
menyombongkan diri, maka Allah akan menyiksa mereka, dengan siksaan yang
pedih, dan mereka tidak akan memperoleh bagi diri mereka, pelindung dan
penolong selain daripada Allah." – (QS.4:173)
|
فَأَمَّا
الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَيُوَفِّيهِمْ أُجُورَهُمْ
وَيَزِيدُهُمْ مِنْ فَضْلِهِ وَأَمَّا الَّذِينَ اسْتَنْكَفُوا
وَاسْتَكْبَرُوا فَيُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا وَلا يَجِدُونَ لَهُمْ
مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلِيًّا وَلا نَصِيرًا
|
|
Faammaal-ladziina aamanuu wa'amiluush-shaalihaati
fayuwaffiihim ujuurahum wayaziiduhum min fadhlihi
waammaal-ladziina-astankafuu waastakbaruu fayu'adz-dzibuhum 'adzaaban
aliiman walaa yajiduuna lahum min duunillahi walii-yan walaa nashiiran
|
||
"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu,
bukti kebenaran dari Rabb-mu, (Muhammad dengan mu'jizatnya), dan telah
kami turunkan kepadamu, cahaya yang terang-benderang (Al-Qur'an)." –
(QS.4:174)
|
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَكُمْ بُرْهَانٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ نُورًا مُبِينًا
|
|
Yaa ai-yuhaannaasu qad jaa-akum burhaanun min rabbikum wa-anzalnaa ilaikum nuuran mubiinan
|
||
"Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah, dan
berpegang teguh kepada (agama-)Nya, niscaya Allah akan memasukkan
mereka, ke dalam rahmat yang besar dari-Nya (surga), dan limpahan
karunia-Nya. Dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus, (untuk
sampai) kepada-Nya." – (QS.4:175)
|
فَأَمَّا
الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَاعْتَصَمُوا بِهِ فَسَيُدْخِلُهُمْ فِي
رَحْمَةٍ مِنْهُ وَفَضْلٍ وَيَهْدِيهِمْ إِلَيْهِ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا
|
|
Faammaal-ladziina aamanuu billahi waa'tashamuu bihi
fasayudkhiluhum fii rahmatin minhu wafadhlin wayahdiihim ilaihi
shiraathan mustaqiiman
|
||
"Mereka meminta fatwa kepadamu tentang kalalah.
Katakanlah: 'Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah, (yaitu): jika
seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak, dan mempunyai
saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu, seper-dua
dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki
mempusakai, (seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai
anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya
dua-per-tiga dari harta, yang ditinggalkan oleh orang yang meninggal.
Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki
dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki, sebanyak bagian
dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu,
supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." –
(QS.4:176)
|
يَسْتَفْتُونَكَ
قُلِ اللَّهُ يُفْتِيكُمْ فِي الْكَلالَةِ إِنِ امْرُؤٌ هَلَكَ لَيْسَ
لَهُ وَلَدٌ وَلَهُ أُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَ وَهُوَ يَرِثُهَا
إِنْ لَمْ يَكُنْ لَهَا وَلَدٌ فَإِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا
الثُّلُثَانِ مِمَّا تَرَكَ وَإِنْ كَانُوا إِخْوَةً رِجَالا وَنِسَاءً
فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الأنْثَيَيْنِ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ أَنْ
تَضِلُّوا وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
|
|
Yastaftuunaka qulillahu yuftiikum fiil kalaalati
iniimru'un halaka laisa lahu waladun walahu ukhtun falahaa nishfu maa
taraka wahuwa yaritsuhaa in lam yakun lahaa waladun fa-in
kaanataaatsnataini falahumaats-tsulutsaani mimmaa taraka wa-in kaanuu
ikhwatan rijaaalan wanisaa-an fali-dzdzakari mitslu hazh-zhil antsayaini
yubai-yinullahu lakum an tadhilluu wallahu bikulli syai-in 'aliimun
|
0 komentar: