QS.009: At-Taubah
(Pengampunan)
|
(Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang)
No.
|
Teks terjemahan
|
Teks Qur'an dan latinnya
|
"(Inilah pernyataan) pemutusan hubungan dari Allah
dan Rasul-Nya, (yang dihadapkan) kepada orang-orang musyrikin, yang kamu
(kaum muslimin) telah mengadakan perjanjian (dengan mereka)." –
(QS.9:1)
|
بَرَاءَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى الَّذِينَ عَاهَدْتُمْ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
|
|
Baraa-atun minallahi warasuulihi ilaal-ladziina 'aahadtum minal musyrikiin(a)
|
||
"Maka berjalanlah kamu (kaum musyrikin) di muka
bumi, selama empat bulan, dan ketahuilah, bahwa sesungguhnya kamu tidak
akan melemahkan Allah, dan sesungguhnya, Allah menghinakan orang-orang
kafir." – (QS.9:2)
|
فَسِيحُوا فِي الأرْضِ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِي اللَّهِ وَأَنَّ اللَّهَ مُخْزِي الْكَافِرِينَ
|
|
Fasiihuu fiil ardhi arba'ata asyhurin waa'lamuu annakum ghairu mu'jiziillahi wa-annallaha mukhziil kaafiriin(a)
|
||
"Dan (inilah) suatu permakluman dari Allah dan
Rasul-Nya, kepada manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah
dan Rasul-Nya, berlepas diri dari orang-orang musyrikin. Kemudian jika
kamu (kaum musyrikin) bertaubat, maka bertaubat itu lebih baik bagimu;
dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya kamu tidak
dapat melemahkan Allah. Dan beritakan kepada orang-orang kafir, (bahwa
mereka akan mendapat) siksa yang pedih." – (QS.9:3)
|
وَأَذَانٌ
مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الأكْبَرِ أَنَّ
اللَّهَ بَرِيءٌ مِنَ الْمُشْرِكِينَ وَرَسُولُهُ فَإِنْ تُبْتُمْ فَهُوَ
خَيْرٌ لَكُمْ وَإِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ غَيْرُ
مُعْجِزِي اللَّهِ وَبَشِّرِ الَّذِينَ كَفَرُوا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
|
|
Wa-adzaanun minallahi warasuulihi ilannaasi yaumal
hajjil akbari annallaha bariyun minal musyrikiina warasuuluhu fa-in
tubtum fahuwa khairun lakum wa-in tawallaitum faa'lamuu annakum ghairu
mu'jiziillahi wabasy-syiril-ladziina kafaruu bi'adzaabin aliimin
|
||
"kecuali orang-orang musyrikin, yang kamu
mengadakan perjanjian (dengan mereka), dan mereka tidak mengurangi
sesuatupun, (dari isi perjanjian)mu, dan tidak (pula) mereka membantu
seseorang yang memusuhi kamu, maka terhadap mereka itu penuhilah
janjinya, sampai batas waktunya. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertaqwa." – (QS.9:4)
|
إِلا
الَّذِينَ عَاهَدْتُمْ مِنَ الْمُشْرِكِينَ ثُمَّ لَمْ يَنْقُصُوكُمْ
شَيْئًا وَلَمْ يُظَاهِرُوا عَلَيْكُمْ أَحَدًا فَأَتِمُّوا إِلَيْهِمْ
عَهْدَهُمْ إِلَى مُدَّتِهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ
|
|
Ilaal-ladziina 'aahadtum minal musyrikiina tsumma
lam yanqushuukum syai-an walam yuzhaahiruu 'alaikum ahadan fa-atimmuu
ilaihim 'ahdahum ila muddatihim innallaha yuhibbul muttaqiin(a)
|
||
"Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka
bunuhlah orang-orang musyrikin, di mana saja kamu jumpai mereka, dan
tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian.
Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka
berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya, Allah Maha
Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.9:5)
|
فَإِذَا
انْسَلَخَ الأشْهُرُ الْحُرُمُ فَاقْتُلُوا الْمُشْرِكِينَ حَيْثُ
وَجَدْتُمُوهُمْ وَخُذُوهُمْ وَاحْصُرُوهُمْ وَاقْعُدُوا لَهُمْ كُلَّ
مَرْصَدٍ فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ
فَخَلُّوا سَبِيلَهُمْ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
|
|
Fa-idzaaansalakhal asyhurul hurumu faaqtuluul
musyrikiina haitsu wajadtumuuhum wakhudzuuhum waahshuruuhum waaq'uduu
lahum kulla marshadin fa-in taabuu wa-aqaamuush-shalaata
waaatawuuzzakaata fakhalluu sabiilahum innallaha ghafuurun rahiimun
|
||
"Dan jika seseorang dari orang-orang musyrikin itu,
meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia, supaya ia sempat
mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia, yang aman baginya.
Demikian itu disebabkan mereka, kaum yang tidak mengetahui." – (QS.9:6)
|
وَإِنْ
أَحَدٌ مِنَ الْمُشْرِكِينَ اسْتَجَارَكَ فَأَجِرْهُ حَتَّى يَسْمَعَ
كَلامَ اللَّهِ ثُمَّ أَبْلِغْهُ مَأْمَنَهُ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لا
يَعْلَمُونَ
|
|
Wa-in ahadun minal musyrikiinaas-tajaaraka
fa-ajirhu hatta yasma'a kalaamallahi tsumma ablighhu ma'manahu dzalika
biannahum qaumun laa ya'lamuun(a)
|
||
"Bagaimana bisa ada perjanjian (aman) dari sisi
Allah dan Rasul-Nya, dengan orang-orang musyrikin, kecuali orang-orang,
yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) di dekat Masjidil
haram, maka selama mereka berlaku lurus terhadapmu, hendaklah kamu
berlaku lurus (pula) terhadap mereka. Sesungguhnya, Allah menyukai
orang-orang yang bertaqwa." – (QS.9:7)
|
كَيْفَ
يَكُونُ لِلْمُشْرِكِينَ عَهْدٌ عِنْدَ اللَّهِ وَعِنْدَ رَسُولِهِ إِلا
الَّذِينَ عَاهَدْتُمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ فَمَا اسْتَقَامُوا
لَكُمْ فَاسْتَقِيمُوا لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ
|
|
Kaifa yakuunu lilmusyrikiina 'ahdun 'indallahi
wa'inda rasuulihi ilaal-ladziina 'aahadtum 'indal masjidil haraami
famaaastaqaamuu lakum faastaqiimuu lahum innallaha yuhibbul muttaqiin(a)
|
||
"Bagaimana bisa (ada perjanjian dari sisi Allah dan
Rasul-Nya, dengan orang-orang musyrikin), padahal mereka memperoleh
kemenangan terhadap kamu, mereka tidak memelihara hubungan kekerabatan
terhadap kamu, dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian. Mereka
menyenangkan hatimu dengan mulutnya, sedang hatinya menolak. Dan
kebanyakan mereka, adalah orang-orang yang fasik (tidak menepati
perjanjian)." – (QS.9:8)
|
كَيْفَ
وَإِنْ يَظْهَرُوا عَلَيْكُمْ لا يَرْقُبُوا فِيكُمْ إِلا وَلا ذِمَّةً
يُرْضُونَكُمْ بِأَفْوَاهِهِمْ وَتَأْبَى قُلُوبُهُمْ وَأَكْثَرُهُمْ
فَاسِقُونَ
|
|
Kaifa wa-in yazhharuu 'alaikum laa yarqubuu fiikum
ilaa walaa dzimmatan yurdhuunakum biafwaahihim wata'ba quluubuhum
wa-aktsaruhum faasiquun(a)
|
||
"Mereka menukar ayat-ayat Allah, dengan harga yang
sedikit, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah.
Sesungguhnya amat buruklah, apa yang mereka kerjakan itu." – (QS.9:9)
|
اشْتَرَوْا بِآيَاتِ اللَّهِ ثَمَنًا قَلِيلا فَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِهِ إِنَّهُمْ سَاءَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
|
|
Asytarau biaayaatillahi tsamanan qaliilaa fashadduu 'an sabiilihi innahum saa-a maa kaanuu ya'maluun(a)
|
||
"Mereka tidak memelihara (hubungan) kekerabatan
dengan orang-orang Mukmin dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian. Dan
mereka itulah orang-orang yang melampaui batas." – (QS.9:10)
|
لا يَرْقُبُونَ فِي مُؤْمِنٍ إِلا وَلا ذِمَّةً وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُعْتَدُونَ
|
|
Laa yarqubuuna fii mu'minin ilaa walaa dzimmatan wa-uula-ika humul mu'taduun(a)
|
||
"Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan
menuaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan
Kami menjelaskan ayat-ayat itu, bagi kaum yang mengetahui." – (QS.9:11)
|
فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ وَنُفَصِّلُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
|
|
Fa-in taabuu wa-aqaamuush-shalaata waaatawuuzzakaata fa-ikhwaanukum fiiddiini wanufash-shiluaayaati liqaumin ya'lamuun(a)
|
||
"Jika mereka merusak sumpah (janji)nya, sesudah
mereka berjanji, dan mereka mencerca agamamu, maka perangilah
pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu, karena sesungguhnya, mereka itu
adalah orang-orang yang tidak dapat dipegang janjinya, agar supaya
mereka berhenti." – (QS.9:12)
|
وَإِنْ
نَكَثُوا أَيْمَانَهُمْ مِنْ بَعْدِ عَهْدِهِمْ وَطَعَنُوا فِي دِينِكُمْ
فَقَاتِلُوا أَئِمَّةَ الْكُفْرِ إِنَّهُمْ لا أَيْمَانَ لَهُمْ
لَعَلَّهُمْ يَنْتَهُونَ
|
|
Wa-in nakatsuu aimaanahum min ba'di 'ahdihim
watha'anuu fii diinikum faqaatiluu a-immatal kufri innahum laa aimaana
lahum la'allahum yantahuun(a)
|
||
"Mengapa kamu tidak memerangi, orang-orang yang
merusak sumpah (janjinya), padahal mereka telah keras untuk mengusir
Rasul, dan mereka yang pertama kali memulai memerangi kamu. Mengapa kamu
takut kepada mereka, padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti,
jika kamu benar-benar orang-orang beriman." – (QS.9:13)
|
أَلا
تُقَاتِلُونَ قَوْمًا نَكَثُوا أَيْمَانَهُمْ وَهَمُّوا بِإِخْرَاجِ
الرَّسُولِ وَهُمْ بَدَءُوكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ أَتَخْشَوْنَهُمْ فَاللَّهُ
أَحَقُّ أَنْ تَخْشَوْهُ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
|
|
Alaa tuqaatiluuna qauman nakatsuu aimaanahum
wahammuu biikhraajirrasuuli wahum badauukum au-wala marratin
atakhsyaunahum fallahu ahaqqu an takhsyauhu in kuntum mu'miniin(a)
|
||
"Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa
mereka, dengan (perantaraan) tangan-tanganmu, dan Allah akan menghinakan
mereka, dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati
orang-orang yang beriman," – (QS.9:14)
|
قَاتِلُوهُمْ يُعَذِّبْهُمُ اللَّهُ بِأَيْدِيكُمْ وَيُخْزِهِمْ وَيَنْصُرْكُمْ عَلَيْهِمْ وَيَشْفِ صُدُورَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ
|
|
Qaatiluuhum yu'adz-dzibhumullahu biaidiikum wayukhzihim wayanshurkum 'alaihim wayasyfi shuduura qaumin mu'miniin(a)
|
||
"dan menghilangkan panas hati orang-orang Mukmin.
Dan Allah menerima taubat orang-orang yang dikehendaki-Nya. Allah Maha
Mengetahui, lagi Maha Bijaksana." – (QS.9:15)
|
وَيُذْهِبْ غَيْظَ قُلُوبِهِمْ وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
|
|
Wayudzhib ghaizha quluubihim wayatuubullahu 'ala man yasyaa-u wallahu 'aliimun hakiimun
|
||
"Apakah kamu akan mengira, bahwa kamu akan
dibiarkan (begitu saja), sedang Allah belum mengetahui (dalam
kenyataan), orang-orang yang berjihad di antara kamu, dan tidak
mengambil menjadi teman yang setia, selain Allah, Rasul-Nya, dan
orang-orang yang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui, apa yang kamu
kerjakan." – (QS.9:16)
|
أَمْ
حَسِبْتُمْ أَنْ تُتْرَكُوا وَلَمَّا يَعْلَمِ اللَّهُ الَّذِينَ
جَاهَدُوا مِنْكُمْ وَلَمْ يَتَّخِذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلا رَسُولِهِ
وَلا الْمُؤْمِنِينَ وَلِيجَةً وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
|
|
Am hasibtum an tutrakuu walammaa
ya'lamillahul-ladziina jaahaduu minkum walam yattakhidzuu min duunillahi
walaa rasuulihi walaal mu'miniina waliijatan wallahu khabiirun bimaa
ta'maluun(a)
|
||
"Tidaklah pantas, orang-orang musyrik itu
memakmurkan masjid-masjid Allah, sedang mereka mengakui, bahwa mereka
sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka
itu kekal di dalam neraka." – (QS.9:17)
|
مَا
كَانَ لِلْمُشْرِكِينَ أَنْ يَعْمُرُوا مَسَاجِدَ اللَّهِ شَاهِدِينَ
عَلَى أَنْفُسِهِمْ بِالْكُفْرِ أُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ وَفِي
النَّارِ هُمْ خَالِدُونَ
|
|
Maa kaana lilmusyrikiina an ya'muruu masaajidallahi
syaahidiina 'ala anfusihim bil kufri uula-ika habithat a'maaluhum
wafiinnaari hum khaaliduun(a)
|
||
"Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah,
ialah orang-orang yang beriman, kepada Allah dan hari kemudian, serta
tetap mendirikan sholat, menuaikan zakat, dan tidak takut (kepada
siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang
diharapkan, termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk." –
(QS.9:18)
|
إِنَّمَا
يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ
وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلا اللَّهَ فَعَسَى
أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ
|
|
Innamaa ya'muru masaajidallahi man aamana billahi
wal yaumi-aakhiri wa-aqaamash-shalaata waaatazzakaata walam yakhsya
ilaallaha fa'asa uula-ika an yakuunuu minal muhtadiin(a)
|
||
"Apakah (orang-orang) yang memberi minuman, kepada
orang-orang yang mengerjakan haji, dan mengurus Masjidil haram, kamu
samakan dengan orang-orang yang beriman, kepada Allah dan hari kemudian,
serta berjihad di jalan Allah. Mereka tidak sama di sisi Allah; dan
Allah tidak memberikan petunjuk, kepada kaum yang zalim." – (QS.9:19)
|
أَجَعَلْتُمْ
سِقَايَةَ الْحَاجِّ وَعِمَارَةَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ كَمَنْ آمَنَ
بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَجَاهَدَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ لا
يَسْتَوُونَ عِنْدَ اللَّهِ وَاللَّهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
|
|
Aja'altum siqaayatal haajji wa'imaaratal masjidil
haraami kaman aamana billahi wal yaumi-aakhiri wajaahada fii
sabiilillahi laa yastawuuna 'indallahi wallahu laa yahdiil
qaumazh-zhaalimiin(a)
|
||
"Orang-orang yang beriman dan berhijrah, serta
berjihad di jalan Allah, dengan harta benda dan diri mereka, adalah
lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang
mendapatkan kemenangan." – (QS.9:20)
|
الَّذِينَ
آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِهِمْ
وَأَنْفُسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِنْدَ اللَّهِ وَأُولَئِكَ هُمُ
الْفَائِزُونَ
|
|
Al-ladziina aamanuu wahaajaruu wajaahaduu fii
sabiilillahi biamwaalihim wa-anfusihim a'zhamu darajatan 'indallahi
wa-uula-ika humul faa-izuun(a)
|
||
"Rabb-mereka mengembirakan mereka, dengan
memberikan rahmat dari-Nya, keredhaan dan surga, mereka memperoleh di
dalamnya, kesenangan yang kekal," – (QS.9:21)
|
يُبَشِّرُهُمْ رَبُّهُمْ بِرَحْمَةٍ مِنْهُ وَرِضْوَانٍ وَجَنَّاتٍ لَهُمْ فِيهَا نَعِيمٌ مُقِيمٌ
|
|
Yubasy-syiruhum rabbuhum birahmatin minhu waridhwaanin wajannaatin lahum fiihaa na'iimun muqiimun
|
||
"mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah-lah, pahala yang besar." – (QS.9:22)
|
خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ
|
|
Khaalidiina fiihaa abadan innallaha 'indahu ajrun 'azhiimun
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
jadikan bapak-bapak dan saudara-saudaramu, (sebagai)
pemimpin-pemimpinmu, jika mereka lebih mengutamakan kekafiran, atas
keimanan. Dan siapa yang di antara kamu, yang menjadikan mereka
pemimpin-pemimpinmu, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." –
(QS.9:23)
|
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا آبَاءَكُمْ وَإِخْوَانَكُمْ
أَوْلِيَاءَ إِنِ اسْتَحَبُّوا الْكُفْرَ عَلَى الإيمَانِ وَمَنْ
يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu laa tattakhidzuu
aabaa-akum wa-ikhwaanakum auliyaa-a iniistahabbuul kufra 'ala-iimaani
waman yatawallahum minkum fa-uula-ika humuzh-zhaalimuun(a)
|
||
"Katakanlah: 'Jika bapak-bapak, anak-anak,
saudara-saudara, istri-istri, kaum keluarga, harta kekayaan yang kamu
usahakan, perniagaan yang kamu kuatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah
tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai, lebih daripada
Allah dan Rasul-Nya, dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah
sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya'. Dan Allah tidak memberi
petunjuk, kepada orang-orang yang fasik." – (QS.9:24)
|
قُلْ
إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ
وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ
كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ
وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ
اللَّهُ بِأَمْرِهِ وَاللَّهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ
|
|
Qul in kaana aabaa'ukum wa-abnaa'ukum
wa-ikhwaanukum wa-azwaajukum wa'asyiiratukum wa-amwaalun aqtaraftumuuhaa
watijaaratun takhsyauna kasaadahaa wamasaakinu tardhaunahaa ahabba
ilaikum minallahi warasuulihi wajihaadin fii sabiilihi fatarabbashuu
hatta ya'tiyallahu biamrihi wallahu laa yahdiil qaumal faasiqiin(a)
|
||
"Sesungguhnya Allah telah menolong kamu, (hai
orang-orang Mukminin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah)
peperangan Hunain, yaitu ketika kamu menjadi congkak, karena banyaknya
jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu, tidak memberi manfaat kepadamu
sedikitpun, dan bumi yang luas itu terasa sempit olehmu, kemudian kamu
lari ke belakang, dan bercerai-berai." – (QS.9:25)
|
لَقَدْ
نَصَرَكُمُ اللَّهُ فِي مَوَاطِنَ كَثِيرَةٍ وَيَوْمَ حُنَيْنٍ إِذْ
أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنْكُمْ شَيْئًا وَضَاقَتْ
عَلَيْكُمُ الأرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُمْ مُدْبِرِينَ
|
|
Laqad nasharakumullahu fii mawaathina katsiiratin
wayauma hunainin idz a'jabatkum katsratukum falam tughni 'ankum syai-an
wadhaaqat 'alaikumul ardhu bimaa rahubat tsumma wallaitum mudbiriin(a)
|
||
"Kemudian Allah memberi ketenangan kepada
Rasul-Nya, dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah telah
menurunkan bala tentara, yang kamu tiada melihatnya, dan Allah
menimpakan bencana, kepada orang-orang yang kafir, dan demikian
pembalasan kepada orang-orang yang kafir." – (QS.9:26)
|
ثُمَّ
أَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَى رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ
وَأَنْزَلَ جُنُودًا لَمْ تَرَوْهَا وَعَذَّبَ الَّذِينَ كَفَرُوا وَذَلِكَ
جَزَاءُ الْكَافِرِينَ
|
|
Tsumma anzalallahu sakiinatahu 'ala rasuulihi
wa'alal mu'miniina wa-anzala junuudan lam tarauhaa
wa'adz-dzabal-ladziina kafaruu wadzalika jazaa-ul kaafiriin(a)
|
||
"Sesudah itu Allah menerima taubat, dari
orang-orang yang dikehendaki-Nya. Allah Maha Pengampun, lagi Maha
Penyayang." – (QS.9:27)
|
ثُمَّ يَتُوبُ اللَّهُ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ عَلَى مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
|
|
Tsumma yatuubullahu min ba'di dzalika 'ala man yasyaa-u wallahu ghafuurun rahiimun
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya
orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati
Masjidil Haram, sesudah tahun ini, maka Allah nanti akan memberi
kekayaan kepadamu, (berupa) karunia-Nya, jika Dia menghendaki.
Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana." – (QS.9:28)
|
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ فَلا
يَقْرَبُوا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ بَعْدَ عَامِهِمْ هَذَا وَإِنْ خِفْتُمْ
عَيْلَةً فَسَوْفَ يُغْنِيكُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ إِنْ شَاءَ إِنَّ
اللَّهَ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu innamaal musyrikuuna
najasun falaa yaqrabuul masjidal haraama ba'da 'aamihim hadzaa wa-in
khiftum 'ailatan fasaufa yughniikumullahu min fadhlihi in syaa-a
innallaha 'aliimun hakiimun
|
||
"Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada
Allah dan tidak (pula) pada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan
apa yang diharamkan oleh Allah Dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan
agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan
Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh
sedang mereka dalam keadaan tunduk." – (QS.9:29)
|
قَاتِلُوا
الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلا بِالْيَوْمِ الآخِرِ وَلا
يُحَرِّمُونَ مَا حَرَّمَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَلا يَدِينُونَ دِينَ
الْحَقِّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ حَتَّى يُعْطُوا الْجِزْيَةَ
عَنْ يَدٍ وَهُمْ صَاغِرُونَ
|
|
Qaatiluul-ladziina laa yu'minuuna billahi walaa bil
yaumi-aakhiri walaa yuharrimuuna maa harramallahu warasuuluhu walaa
yadiinuuna diinal haqqi minal-ladziina uutuul kitaaba hatta yu'thuul
jizyata 'an yadin wahum shaaghiruun(a)
|
||
"Orang-orang Yahudi berkata: 'Uzair itu putera
Allah', dan orang-orang Nasrani berkata: 'Al-Masih itu putera Allah'.
Demikian itulah ucapan mereka, dengan mulut mereka, mereka meniru
perkataan orang-orang kafir terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka;
bagaimana mereka sampai berpaling." – (QS.9:30)
|
وَقَالَتِ
الْيَهُودُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللَّهِ وَقَالَتِ النَّصَارَى الْمَسِيحُ
ابْنُ اللَّهِ ذَلِكَ قَوْلُهُمْ بِأَفْوَاهِهِمْ يُضَاهِئُونَ قَوْلَ
الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَبْلُ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ
|
|
Waqaalatil yahuudu 'uzairun abnullahi
waqaalatin-nashaaral masiihuubnullahi dzalika qauluhum biafwaahihim
yudhaahi-uuna qaulal-ladziina kafaruu min qablu qaatalahumullahu anna
yu'fakuun(a)
|
||
"Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan
rahib-rahib mereka, sebagai rabb-rabb selain Allah, dan (juga mereka
menjadikan Rabb) Al-Masih putera Maryam; padahal mereka hanya disuruh
menyembah, Ilah Yang Maha Esa; tidak ada Ilah (yang berhak disembah)
selain Dia. Maha suci Allah, dari apa yang mereka persekutukan." –
(QS.9:31)
|
اتَّخَذُوا
أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ
وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا إِلَهًا
وَاحِدًا لا إِلَهَ إِلا هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ
|
|
Attakhadzuu ahbaarahum waruhbaanahum arbaaban min
duunillahi wal masiihaabna maryama wamaa umiruu ilaa liya'buduu ilahan
waahidan laa ilaha ilaa huwa subhaanahu 'ammaa yusyrikuun(a)
|
||
"Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama)
Allah, dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki,
selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir tidak
menyukai." – (QS.9:32)
|
يُرِيدُونَ أَنْ يُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللَّهُ إِلا أَنْ يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
|
|
Yuriiduuna an yuthfi-uu nuurallahi biafwaahihim waya'ballahu ilaa an yutimma nuurahu walau karihal kaafiruun(a)
|
||
"Dialah yang mengutus Rasul-Nya (dengan membawa)
petunjuk (Al-Qur'an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas
segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukainya'." –
(QS.9:33)
|
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
|
|
Huwal-ladzii arsala rasuulahu bil huda wadiinil haqqi liyuzhhirahu 'aladdiini kullihi walau karihal musyrikuun(a)
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya
sebagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani,
benar-benar memakan harta orang, dengan jalan yang batil, dan mereka
menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang
menyimpan emas dan perak, dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah,
maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa
yang pedih," – (QS.9:34)
|
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ كَثِيرًا مِنَ الأحْبَارِ
وَالرُّهْبَانِ لَيَأْكُلُونَ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ
وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ
وَالْفِضَّةَ وَلا يُنْفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَبَشِّرْهُمْ
بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu inna katsiiran minal
ahbaari warruhbaani laya'kuluuna amwaalannaasi bil baathili
wayashudduuna 'an sabiilillahi waal-ladziina yaknizuunadz-dzahaba wal
fidh-dhata walaa yunfiquunahaa fii sabiilillahi fabasy-syirhum
bi'adzaabin aliimin
|
||
"pada hari dipanaskan emas perak itu, di dalam
neraka Jahanam, lalu dibakarnya dahi mereka, lambung, dan punggung
mereka, (lalu dikatakan) kepada mereka: 'Inilah harta bendamu, yang kamu
simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang, (akibat dari)
apa yang kamu simpan'." – (QS.9:35)
|
يَوْمَ
يُحْمَى عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوَى بِهَا جِبَاهُهُمْ
وَجُنُوبُهُمْ وَظُهُورُهُمْ هَذَا مَا كَنَزْتُمْ لأنْفُسِكُمْ فَذُوقُوا
مَا كُنْتُمْ تَكْنِزُونَ
|
|
Yauma yuhma 'alaihaa fii naari jahannama fatukwa
bihaa jibaahuhum wajunuubuhum wazhuhuuruhum hadzaa maa kanaztum
anfusikum fadzuuquu maa kuntum taknizuun(a)
|
||
"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah
dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit
dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang
lurus, maka janganlah menganiaya diri dalam bulan yang empat itu, dan
perangilah musyrikin itu semuanya, sebagaimana mereka memerangi kamu
semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang
bertaqwa." – (QS.9:36)
|
إِنَّ
عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ
اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ
ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً
وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
|
|
Inna 'iddatasyyuhuuri 'indallahiitsnaa 'asyara
syahran fii kitaabillahi yauma khalaqas-samaawaati wal ardha minhaa
arba'atun hurumun dzalikaddiinul qai-yimu falaa tazhlimuu fiihinna
anfusakum waqaatiluul musyrikiina kaaffatan kamaa yuqaatiluunakum
kaaffatan waa'lamuu annallaha ma'al muttaqiin(a)
|
||
"Sesungguhnya mengundur-undur bulan haram itu,
adalah menambah kekafiran, disesatkan orang-orang yang kafir, dengan
mengundur-undurkan itu, mereka menghalalkannya pada suatu tahun, dan
mengharamkannya pada tahun yang lain, agar mereka dapat menyesuaikannya
dengan bilangan, yang Allah mengharamkannya, maka mereka menghalalkan
apa yang diharamkan Allah. (Syaitan) menjadikan mereka memandang baik,
perbuatan mereka yang buruk itu. Dan Allah tidak memberi petunjuk,
kepada orang-orang yang kafir." – (QS.9:37)
|
إِنَّمَا
النَّسِيءُ زِيَادَةٌ فِي الْكُفْرِ يُضَلُّ بِهِ الَّذِينَ كَفَرُوا
يُحِلُّونَهُ عَامًا وَيُحَرِّمُونَهُ عَامًا لِيُوَاطِئُوا عِدَّةَ مَا
حَرَّمَ اللَّهُ فَيُحِلُّوا مَا حَرَّمَ اللَّهُ زُيِّنَ لَهُمْ سُوءُ
أَعْمَالِهِمْ وَاللَّهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
|
|
Innamaannasiyu ziyaadatun fiil kufri yudhallu
bihil-ladziina kafaruu yuhilluunahu 'aaman wayuharrimuunahu 'aaman
liyuwaathi-uu 'iddata maa harramallahu fayuhilluu maa harramallahu
zui-yina lahum suwu a'maalihim wallahu laa yahdiil qaumal kaafiriin(a)
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya
apabila dikatakan kepada kamu: 'Berangkatlah (untuk berperang) pada
jalan Allah', kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu. Apakah
kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat?,
padahal kenikmatan hidup di dunia (dibandingkan dengan kehidupan) di
akhirat hanyalah sedikit." – (QS.9:38)
|
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمُ انْفِرُوا فِي
سَبِيلِ اللَّهِ اثَّاقَلْتُمْ إِلَى الأرْضِ أَرَضِيتُمْ بِالْحَيَاةِ
الدُّنْيَا مِنَ الآخِرَةِ فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي
الآخِرَةِ إِلا قَلِيلٌ
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu maa lakum idzaa
qiila lakumuunfiruu fii sabiilillahiits-tsaaqaltum ilal ardhi aradhiitum
bil hayaatiddunyaa mina-aakhirati famaa mataa'ul hayaatiddunyaa
fii-aakhirati ilaa qaliilun
|
||
"Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya
Allah akan menyiksa(mu), dengan siksa yang pedih, dan digantinya (kamu)
dengan kaum yang lain, dan tidak akan dapat memberi kemudharatan
kepada-Nya, sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." –
(QS.9:39)
|
إِلا
تَنْفِرُوا يُعَذِّبْكُمْ عَذَابًا أَلِيمًا وَيَسْتَبْدِلْ قَوْمًا
غَيْرَكُمْ وَلا تَضُرُّوهُ شَيْئًا وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
|
|
Ilaa tanfiruu yu'adz-dzibkum 'adzaaban aliiman
wayastabdil qauman ghairakum walaa tadhurruuhu syai-an wallahu 'ala
kulli syai-in qadiirun
|
||
"Jikalau (kamu) tidak menolongnya (Muhammad), maka
sesungguhnya Allah telah menolongnya, (yaitu) ketika orang-orang kafir
(musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah), sedang dia salah
seseorang dari dua orang, ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia
berkata kepada temannya: 'Janganlah berduka-cita, sesungguhnya Allah
bersama kita'. Maka Allah menurunkan ketenangan kepada (Muhammad), dan
membantunya dengan tentara, yang kamu tidak melihatnya, dan Allah
menjadikan seruan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat
Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa, lagi Maha Bijaksana." –
(QS.9:40)
|
إِلا
تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا
ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لا
تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ
وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ
كَفَرُوا السُّفْلَى وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا وَاللَّهُ عَزِيزٌ
حَكِيمٌ
|
|
Ilaa tanshuruuhu faqad nasharahullahu idz
akhrajahul-ladziina kafaruu tsaaniyaatsnaini idz humaa fiil ghaari idz
yaquulu lishaahibihi laa tahzan innallaha ma'anaa fa-anzalallahu
sakiinatahu 'alaihi wa-ai-yadahu bijunuudin lam tarauhaa waja'ala
kalimatal-ladziina kafaruussufla wakalimatullahi hiyal 'ulyaa wallahu
'aziizun hakiimun
|
||
"Berangkatlah kamu, baik dalam keadaan ringan
ataupun merasa berat, dan dan berjihadlah dengan harta dan jiwa, pada
jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu
mengetahui." – (QS.9:41)
|
انْفِرُوا
خِفَافًا وَثِقَالا وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ فِي
سَبِيلِ اللَّهِ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
|
|
Anfiruu khifaafan watsiqaaalan wajaahiduu
biamwaalikum wa-anfusikum fii sabiilillahi dzalikum khairun lakum in
kuntum ta'lamuun(a)
|
||
"Kalau yang kamu serukan kepada mereka itu,
keuntungan yang mudah diperoleh, dan perjalanan yang tidak berapa jauh,
pastilah mereka mengikutimu, tetapi (jika) tempat yang dituju itu, amat
jauh terasa oleh mereka. Mereka akan bersumpah dengan (nama) Allah:
'Jikalau kami sanggup, tentulah kami berangkat bersama-samamu'. Mereka
membinasakan diri mereka sendiri, dan Allah mengetahui, bahwa
sesungguhnya, mereka benar-benar orang-orang yang berdusta." – (QS.9:42)
|
لَوْ
كَانَ عَرَضًا قَرِيبًا وَسَفَرًا قَاصِدًا لاتَّبَعُوكَ وَلَكِنْ
بَعُدَتْ عَلَيْهِمُ الشُّقَّةُ وَسَيَحْلِفُونَ بِاللَّهِ لَوِ
اسْتَطَعْنَا لَخَرَجْنَا مَعَكُمْ يُهْلِكُونَ أَنْفُسَهُمْ وَاللَّهُ
يَعْلَمُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ
|
|
Lau kaana 'aradhan qariiban wasafaran qaashidan
laattaba'uuka walakin ba'udat 'alaihimusyyuqqatu wasayahlifuuna billahi
lawiistatha'naa lakharajnaa ma'akum yuhlikuuna anfusahum wallahu ya'lamu
innahum lakaadzibuun(a)
|
||
"Semoga Allah memaafkanmu. Mengapa kamu memberi
ijin kepada mereka?, (untuk tidak pergi berperang), sebelum jelas bagimu
orang-orang yang benar (dalam keuzurannya), dan sebelum kamu ketahui
orang-orang yang berdusta," – (QS.9:43)
|
عَفَا اللَّهُ عَنْكَ لِمَ أَذِنْتَ لَهُمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَتَعْلَمَ الْكَاذِبِينَ
|
|
'Afaallahu 'anka lima adzinta lahum hatta yatabai-yana lakal-ladziina shadaquu wata'lamal kaadzibiin(a)
|
||
"Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari
kemudian, tidak akan meminta ijin kepadamu, untuk (tidak ikut) berjihad,
dengan harta dan diri mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang
bertaqwa." – (QS.9:44)
|
لا
يَسْتَأْذِنُكَ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ أَنْ
يُجَاهِدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ
بِالْمُتَّقِينَ
|
|
Laa yasta'dzinukal-ladziina yu'minuuna billahi wal
yaumi-aakhiri an yujaahiduu biamwaalihim wa-anfusihim wallahu 'aliimun
bil muttaqiin(a)
|
||
"Sesungguhnya yang meminta ijin kepadamu, hanyalah
orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan hati
mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang, dalam
keragu-raguan-nya." – (QS.9:45)
|
إِنَّمَا
يَسْتَأْذِنُكَ الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ
وَارْتَابَتْ قُلُوبُهُمْ فَهُمْ فِي رَيْبِهِمْ يَتَرَدَّدُونَ
|
|
Innamaa yasta'dzinukal-ladziina laa yu'minuuna
billahi wal yaumi-aakhiri waartaabat quluubuhum fahum fii raibihim
yataraddaduun(a)
|
||
"Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka
menyiapkan persiapan, untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak
menyukai keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan keinginan mereka,
dan dikatakan kepada mereka: 'Tinggallah kamu, bersama orang-orang yang
tinggal itu'." – (QS.9:46)
|
وَلَوْ
أَرَادُوا الْخُرُوجَ لأعَدُّوا لَهُ عُدَّةً وَلَكِنْ كَرِهَ اللَّهُ
انْبِعَاثَهُمْ فَثَبَّطَهُمْ وَقِيلَ اقْعُدُوا مَعَ الْقَاعِدِينَ
|
|
Walau araaduul khuruuja a'adduu lahu 'uddatan walakin karihallahuunbi'aatsahum fatsabbathahum waqiilaaq'uduu ma'al qaa'idiin(a)
|
||
"Jika mereka berangkat bersama-sama kamu, niscaya
mereka tidak menambah kamu, selain daripada kerusakan belaka, dan tentu
mereka bergegas-gegas maju ke muka, di celah-celah barisanmu, untuk
mengadakan kekacauan di antaramu; sedang di antara kamu, ada yang amat
suka mendengarkan perkataan mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang
yang zalim." – (QS.9:47)
|
لَوْ
خَرَجُوا فِيكُمْ مَا زَادُوكُمْ إِلا خَبَالا وَلأوْضَعُوا خِلالَكُمْ
يَبْغُونَكُمُ الْفِتْنَةَ وَفِيكُمْ سَمَّاعُونَ لَهُمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ
بِالظَّالِمِينَ
|
|
Lau kharajuu fiikum maa zaaduukum ilaa khabaaalan
wa audha'uu khilaalakum yabghuunakumul fitnata wafiikum sammaa'uuna
lahum wallahu 'aliimun bizh-zhaalimiin(a)
|
||
"Sesungguhnya dari dahulupun, mereka telah
mencari-cari kekacauan, dan mereka mengatur pelbagai tipu-daya untuk
(merusakkan)mu, hingga datanglah kebenaran (pertolongan Allah), dan
menanglah agama Allah, padahal mereka tidak menyukai-nya." – (QS.9:48)
|
لَقَدِ
ابْتَغَوُا الْفِتْنَةَ مِنْ قَبْلُ وَقَلَّبُوا لَكَ الأمُورَ حَتَّى
جَاءَ الْحَقُّ وَظَهَرَ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَارِهُونَ
|
|
Laqadiibtaghawuul fitnata min qablu waqallabuu lakal amuura hatta jaa-al haqqu wazhahara amrullahi wahum kaarihuun(a)
|
||
"Di antara mereka, ada yang berkata: 'Berilah saya
keijinan (tidak pergi berperang), dan janganlah kamu menjadikan saya
terjerumus dalam fitnah'. Ketahuilah, bahwa mereka (sendiri) telah
terjerumus dalam fitnah. Dan sesungguhnya, Jahanam itu benar-benar
meliputi, orang-orang yang kafir." – (QS.9:49)
|
وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ ائْذَنْ لِي وَلا تَفْتِنِّي أَلا فِي الْفِتْنَةِ سَقَطُوا وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمُحِيطَةٌ بِالْكَافِرِينَ
|
|
Waminhum man yaquuluu-adzan lii walaa taftinnii alaa fiil fitnati saqathuu wa-inna jahannama lamuhiithatun bil kaafiriin(a)
|
||
"Jika kamu mendapat sesuatu kebaikan, mereka
menjadi tidak senang karenanya; dan jika kamu ditimpa oleh sesuatu
bencana, mereka berkata: 'Sesungguhnya, kami sebelumnya telah
memperhatikan urusan kami (tidak pergi berperang)', dan mereka berpaling
dengan rasa gembira." – (QS.9:50)
|
إِنْ
تُصِبْكَ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَإِنْ تُصِبْكَ مُصِيبَةٌ يَقُولُوا قَدْ
أَخَذْنَا أَمْرَنَا مِنْ قَبْلُ وَيَتَوَلَّوْا وَهُمْ فَرِحُونَ
|
|
In tushibka hasanatun tasu'hum wa-in tushibka
mushiibatun yaquuluu qad akhadznaa amranaa min qablu wayatawallau wahum
farihuun(a)
|
||
"Katakanlah: 'Sekali-kali tidak akan menimpa kami,
melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah, bagi kami. Dialah
Pelindung kami, dan hanya kepada Allah, orang-orang yang beriman harus
bertawakal'." – (QS.9:51)
|
قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلانَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
|
|
Qul lan yushiibanaa ilaa maa kataballahu lanaa huwa maulaanaa wa'alallahi falyatawakkalil mu'minuun(a)
|
||
"Katakanlah: 'Tidak ada yang kamu tunggu-tunggu
bagi kami, kecuali salah-satu dari dua kebaikan. Dan kami
menunggu-nunggu bagi kamu, bahwa Allah akan menimpakan kepadamu, azab
(yang besar) dari sisi-Nya, atau (azab) dengan tangan kami. Sebab itu
tunggulah, sesungguhnya kami menunggu-nunggu bersamamu'." – (QS.9:52)
|
قُلْ
هَلْ تَرَبَّصُونَ بِنَا إِلا إِحْدَى الْحُسْنَيَيْنِ وَنَحْنُ
نَتَرَبَّصُ بِكُمْ أَنْ يُصِيبَكُمُ اللَّهُ بِعَذَابٍ مِنْ عِنْدِهِ أَوْ
بِأَيْدِينَا فَتَرَبَّصُوا إِنَّا مَعَكُمْ مُتَرَبِّصُونَ
|
|
Qul hal tarabbashuuna binaa ilaa ihdal husnayaini
wanahnu natarabbashu bikum an yushiibakumullahu bi'adzaabin min 'indihi
au biaidiinaa fatarabbashuu innaa ma'akum mutarabbishuun(a)
|
||
"Katakanlah: 'Nafkahkanlah hartamu baik, dengan
sukarela ataupun dengan terpaksa, namun nafkah itu sekali-kali, tidak
akan diterima dari kamu. Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang
fasik'." – (QS.9:53)
|
قُلْ أَنْفِقُوا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا لَنْ يُتَقَبَّلَ مِنْكُمْ إِنَّكُمْ كُنْتُمْ قَوْمًا فَاسِقِينَ
|
|
Qul anfiquu thau'an au karhan lan yutaqabbala minkum innakum kuntum qauman faasiqiin(a)
|
||
"Dan tidak ada yang menghalangi mereka, untuk
diterima dari mereka nafkah-nafkahnya, melainkan karena kafir kepada
Allah dan Rasul-Nya, dan mereka tidak mengerjakan shalat, melainkan
dengan malas, dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan
dengan rasa enggan." – (QS.9:54)
|
وَمَا
مَنَعَهُمْ أَنْ تُقْبَلَ مِنْهُمْ نَفَقَاتُهُمْ إِلا أَنَّهُمْ كَفَرُوا
بِاللَّهِ وَبِرَسُولِهِ وَلا يَأْتُونَ الصَّلاةَ إِلا وَهُمْ كُسَالَى
وَلا يُنْفِقُونَ إِلا وَهُمْ كَارِهُونَ
|
|
Wamaa mana'ahum an tuqbala minhum nafaqaatuhum ilaa
annahum kafaruu billahi wabirasuulihi walaa ya'tuunash-shalaata ilaa
wahum kusaala walaa yunfiquuna ilaa wahum kaarihuun(a)
|
||
"Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka,
menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta
benda dan anak-anak itu, untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia,
dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan
kafir." – (QS.9:55)
|
فَلا
تُعْجِبْكَ أَمْوَالُهُمْ وَلا أَوْلادُهُمْ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ
لِيُعَذِّبَهُمْ بِهَا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَتَزْهَقَ أَنْفُسُهُمْ
وَهُمْ كَافِرُونَ
|
|
Falaa tu'jibka amwaaluhum walaa aulaaduhum innamaa
yuriidullahu liyu'adz-dzibahum bihaa fiil hayaatiddunyaa watazhaqa
anfusuhum wahum kaafiruun(a)
|
||
"Dan mereka (orang-orang munafik) bersumpah dengan
(nama) Allah, bahwa mereka termasuk golonganmu; padahal mereka bukan
dari golonganmu, akan tetapi, mereka adalah orang-orang yang sangat
takut (kepadamu)." – (QS.9:56)
|
وَيَحْلِفُونَ بِاللَّهِ إِنَّهُمْ لَمِنْكُمْ وَمَا هُمْ مِنْكُمْ وَلَكِنَّهُمْ قَوْمٌ يَفْرَقُونَ
|
|
Wayahlifuuna billahi innahum laminkum wamaa hum minkum walakinnahum qaumun yafraquun(a)
|
||
"Jikalau mereka memperoleh tempat perlindungan,
atau gua-gua atau lubang-lubang (dalam tanah), niscaya mereka pergi
kepadanya, dengan secepat-cepatnya." – (QS.9:57)
|
لَوْ يَجِدُونَ مَلْجَأً أَوْ مَغَارَاتٍ أَوْ مُدَّخَلا لَوَلَّوْا إِلَيْهِ وَهُمْ يَجْمَحُونَ
|
|
Lau yajiduuna maljaan au maghaaraatin au muddakhalaa lawallau ilaihi wahum yajmahuun(a)
|
||
"Dan di antara mereka, ada orang yang mencelamu,
tentang (pembagian) zakat; jika mereka diberi sebagian darinya, mereka
bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi sebagian darinya, dengan
serta-merta mereka menjadi marah." – (QS.9:58)
|
وَمِنْهُمْ مَنْ يَلْمِزُكَ فِي الصَّدَقَاتِ فَإِنْ أُعْطُوا مِنْهَا رَضُوا وَإِنْ لَمْ يُعْطَوْا مِنْهَا إِذَا هُمْ يَسْخَطُونَ
|
|
Waminhum man yalmizuka fiish-shadaqaati fa-in u'thuu minhaa radhuu wa-in lam yu'thau minhaa idzaa hum yaskhathuun(a)
|
||
"Jikalau mereka sungguh-sungguh redha, dengan apa
yang diberikan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka, dan berkata: 'Cukuplah
Allah bagi kami, Allah akan memberikan kepada kami, sebagian
karunia-Nya, dan demikian (pula) Rasul-Nya, Sesungguhnya, kami
orang-orang yang berharap kepada Allah', (tentulah yang demikian itu,
lebih baik bagi mereka)." – (QS.9:59)
|
وَلَوْ
أَنَّهُمْ رَضُوا مَا آتَاهُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَقَالُوا حَسْبُنَا
اللَّهُ سَيُؤْتِينَا اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَرَسُولُهُ إِنَّا إِلَى
اللَّهِ رَاغِبُونَ
|
|
Walau annahum radhuu maa aataahumullahu warasuuluhu
waqaaluuu hasbunaallahu sayu'tiinaallahu min fadhlihi warasuuluhu innaa
ilallahi raaghibuun(a)
|
||
"Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk
orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para
Mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang yang
berhutang, untuk jalan Allah, dan orang-orang yang sedang dalam
perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah; Dan Allah
Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana." – (QS.9:60)
|
إِنَّمَا
الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا
وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي
سَبِيلِ اللَّهِ وَاِبْنِ السَّبِيلِ فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ
عَلِيمٌ حَكِيمٌ
|
|
Innamaash-shadaqaatu lilfuqaraa-i wal masaakiini
wal 'aamiliina 'alaihaa wal mu'allafati quluubuhum wafiirriqaabi wal
ghaarimiina wafii sabiilillahi wa-ibnissabiili fariidhatan minallahi
wallahu 'aliimun hakiimun
|
||
"Di antara mereka (orang-orang munafik), ada yang
menyakiti Nabi, dan mengatakan: 'Nabi mempercayai semua apa yang
didengarnya'. Katakanlah: 'Ia mempercayai semua, apa yang baik bagi
kamu, ia beriman kepada Allah, mempercayai orang-orang Mukmin, dan
menjadi rahmat, bagi orang-orang yang beriman di antara kamu'. Dan
orang-orang yang menyakiti Rasulullah itu, bagi mereka azab yang pedih."
– (QS.9:61)
|
وَمِنْهُمُ
الَّذِينَ يُؤْذُونَ النَّبِيَّ وَيَقُولُونَ هُوَ أُذُنٌ قُلْ أُذُنُ
خَيْرٍ لَكُمْ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَيُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِينَ وَرَحْمَةٌ
لِلَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ رَسُولَ اللَّهِ لَهُمْ
عَذَابٌ أَلِيمٌ
|
|
Waminhumul-ladziina yu'dzuunannabii-ya wayaquuluuna
huwa udzunun qul udzunu khairin lakum yu'minu billahi wayu'minu
lilmu'miniina warahmatul(n)-lil-ladziina aamanuu minkum waal-ladziina
yu'dzuuna rasuulallahi lahum 'adzaabun aliimun
|
||
"Mereka bersumpah kepada kamu, dengan (nama) Allah,
untuk mencari keredhaanmu, padahal Allah dan Rasul-Nya, yang lebih
patut mereka cari keredhaannya, jika mereka adalah orang-orang yang
Mukmin." – (QS.9:62)
|
يَحْلِفُونَ بِاللَّهِ لَكُمْ لِيُرْضُوكُمْ وَاللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَقُّ أَنْ يُرْضُوهُ إِنْ كَانُوا مُؤْمِنِينَ
|
|
Yahlifuuna billahi lakum liyurdhuukum wallahu warasuuluhu ahaqqu an yurdhuuhu in kaanuu mu'miniin(a)
|
||
"Tidakkah mereka (orang-orang munafik itu)
mengetahui, bahwasanya barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka
sesungguhnya neraka Jahanamlah baginya, dia kekal di dalamnya. Itulah
adalah kehinaan yang besar." – (QS.9:63)
|
أَلَمْ
يَعْلَمُوا أَنَّهُ مَنْ يُحَادِدِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَأَنَّ لَهُ
نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدًا فِيهَا ذَلِكَ الْخِزْيُ الْعَظِيمُ
|
|
Alam ya'lamuu annahu man yuhaadidillaha warasuulahu fa-anna lahu naara jahannama khaalidan fiihaa dzalikal khizyul 'azhiim(u)
|
||
"Orang-orang munafik itu takut akan diturunkan
terhadap mereka, sesuatu surat yang menerangkan, apa yang tersembunyi di
dalam hati mereka. Katakanlah kepada mereka: 'Teruskanlah
ejekan-ejekanmu (terhadap Allah dan Rasul-Nya)'. Sesungguhnya Allah akan
menyatakan, apa yang kamu takuti." – (QS.9:64)
|
يَحْذَرُ
الْمُنَافِقُونَ أَنْ تُنَزَّلَ عَلَيْهِمْ سُورَةٌ تُنَبِّئُهُمْ بِمَا
فِي قُلُوبِهِمْ قُلِ اسْتَهْزِئُوا إِنَّ اللَّهَ مُخْرِجٌ مَا
تَحْذَرُونَ
|
|
Yahdzarul munaafiquuna an tunazzala 'alaihim
suuratun tunabbi-uhum bimaa fii quluubihim quliistahzi-uu innallaha
mukhrijun maa tahdzaruun(a)
|
||
"Dan jika kamu tanyakan kepada mereka, (tentang apa
yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab: 'Sesungguhnya
kami hanya bersenda-gurau, dan bermain-main saja'. Katakanlah: 'Apakah
dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya, kamu selalu berolok-olok?'." –
(QS.9:65)
|
وَلَئِنْ
سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ
أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ
|
|
Wala-in saaltahum layaquulunna innamaa kunnaa nakhuudhu wanal'abu qul abillahi waaayaatihi warasuulihi kuntum tastahzi-uun(a)
|
||
"Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir,
sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan dari kamu (lantaran
mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain),
disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa." –
(QS.9:66)
|
لا
تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ إِنْ نَعْفُ عَنْ
طَائِفَةٍ مِنْكُمْ نُعَذِّبْ طَائِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ
|
|
Laa ta'tadziruu qad kafartum ba'da iimaanikum in
na'fu 'an thaa-ifatin minkum nu'adz-dzib thaa-ifatan biannahum kaanuu
mujrimiin(a)
|
||
"Orang-orang munafik laki-laki dan
perempuan-perempuan, sebagian dari sebagian yang lain adalah sama,
mereka menyuruh membuat yang mungkar, dan melarang berbuat yang ma'ruf,
dan mereka mengenggam tangannya (kikir untuk memberi). Mereka telah lupa
kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang
munafik itulah, orang-orang yang fasik." – (QS.9:67)
|
الْمُنَافِقُونَ
وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُمْ مِنْ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمُنْكَرِ
وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ نَسُوا اللَّهَ
فَنَسِيَهُمْ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
|
|
Al-munaafiquuna wal munaafiqaatu ba'dhuhum min
ba'dhin ya'muruuna bil munkari wayanhauna 'anil ma'ruufi wayaqbidhuuna
aidiyahum nasuullaha fanasiyahum innal munaafiqiina humul faasiquun(a)
|
||
"Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan
perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahanam. Mereka kekal di
dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka; dan Allah melaknati mereka;
dan bagi mereka azab yang kekal," – (QS.9:68)
|
وَعَدَ
اللَّهُ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْكُفَّارَ نَارَ جَهَنَّمَ
خَالِدِينَ فِيهَا هِيَ حَسْبُهُمْ وَلَعَنَهُمُ اللَّهُ وَلَهُمْ عَذَابٌ
مُقِيمٌ
|
|
Wa'adallahul munaafiqiina wal munaafiqaati wal
kuffaara naara jahannama khaalidiina fiihaa hiya hasbuhum
wala'anahumullahu walahum 'adzaabun muqiimun
|
||
"(keadaan kamu hai orang-orang munafik dan
musyrikin, adalah) seperti keadaan orang-orang sebelum kamu, mereka
lebih kuat daripada kamu, dan lebih banyak harta benda dan anak-anaknya,
daripada kamu. Maka mereka telah menikmati bagian mereka, dan kamu
telah nikmati bagianmu, sebagaimana orang-orang yang sebelummu,
menikmati bagiannya, dan kamu mempercakapkan (hal yang batil),
sebagaimana mereka mempercakapkannya. Mereka itu, amalannya menjadi
sia-sia di dunia dan di akhirat; dan mereka itulah orang-orang yang
merugi." – (QS.9:69)
|
كَالَّذِينَ
مِنْ قَبْلِكُمْ كَانُوا أَشَدَّ مِنْكُمْ قُوَّةً وَأَكْثَرَ أَمْوَالا
وَأَوْلادًا فَاسْتَمْتَعُوا بِخَلاقِهِمْ فَاسْتَمْتَعْتُمْ بِخَلاقِكُمْ
كَمَا اسْتَمْتَعَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ بِخَلاقِهِمْ وَخُضْتُمْ
كَالَّذِي خَاضُوا أُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا
وَالآخِرَةِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
|
|
Kaal-ladziina min qablikum kaanuu asyadda minkum
quu-watan wa-aktsara amwaaalan wa-aulaadan faastamta'uu bikhalaaqihim
faastamta'tum bikhalaaqikum kamaaastamta'al-ladziina min qablikum
bikhalaaqihim wakhudhtum kaal-ladzii khaadhuu uula-ika habithat
a'maaluhum fiiddunyaa wal-aakhirati wa-uula-ika humul khaasiruun(a)
|
||
"Belumkah datang kepada mereka berita penting
tentang orang-orang sebelum mereka, (yaitu) kaum Nuh, 'Aad, Tsamud, kaum
Ibrahim, penduduk Madyan, dan (penduduk) negeri-negeri yang telah
musnah. Telah datang kepada mereka Rasul-Rasul dengan membawa keterangan
yang nyata; maka Allah tidaklah sekali-kali menganiaya mereka, akan
tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri." – (QS.9:70)
|
أَلَمْ
يَأْتِهِمْ نَبَأُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ قَوْمِ نُوحٍ وَعَادٍ
وَثَمُودَ وَقَوْمِ إِبْرَاهِيمَ وَأَصْحَابِ مَدْيَنَ وَالْمُؤْتَفِكَاتِ
أَتَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ
وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
|
|
Alam ya'tihim nabaul-ladziina min qablihim qaumi
nuuhin wa'aadin watsamuuda waqaumi ibraahiima wa-ashhaabi madyana wal
mu'tafikaati atathum rusuluhum bil bai-yinaati famaa kaanallahu
liyazhlimahum walakin kaanuu anfusahum yazhlimuun(a)
|
||
"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan
perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang lain.
Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang mungkar,
mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan
Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya, Allah
Maha Perkasa, lagi Maha Bijaksana." – (QS.9:71)
|
وَالْمُؤْمِنُونَ
وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ
بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ
وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ
سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
|
|
Wal mu'minuuna wal mu'minaatu ba'dhuhum auliyaa-u
ba'dhin ya'muruuna bil ma'ruufi wayanhauna 'anil munkari
wayuqiimuunash-shalaata wayu'tuunazzakaata wayuthii'uunallaha
warasuulahu uula-ika sayarhamuhumullahu innallaha 'aziizun hakiimun
|
||
"Allah menjanjikan kepada orang-orang yang Mukmin,
lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang di bawahnya mengalir
sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat
yang bagus di surga 'Adn. Dan keredhaan Allah adalah lebih besar; Itu
adalah keberuntungan yang besar." – (QS.9:72)
|
وَعَدَ
اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا
الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ
وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ أَكْبَرُ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
|
|
Wa'adallahul mu'miniina wal mu'minaati jannaatin
tajrii min tahtihaal anhaaru khaalidiina fiihaa wamasaakina thai-yibatan
fii jannaati 'adnin waridhwaanun minallahi akbaru dzalika huwal fauzul
'azhiim(u)
|
||
"Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir
dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka.
Tempat mereka adalah neraka Jahanam. Dan itulah tempat kembali yang
seburuk-buruknya." – (QS.9:73)
|
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
|
|
Yaa ai-yuhaannabii-yu jaahidil kuffaara wal munaafiqiina waaghluzh 'alaihim wama'waahum jahannamu wabi-asal mashiir(u)
|
||
"Mereka (orang-orang munafik itu) bersumpah dengan
(nama) Allah, bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakitimu).
Sesungguhnya mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan telah
menjadi kafir, sesudah Islam, dan menginginkan apa yang mereka tidak
dapat mencapainya; dan mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya),
kecuali karena Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada
mereka. Maka jika mereka bertaubat, itu adalah lebih baik bagi mereka,
dan jika mereka berpaling, niscaya Allah akan mengazab mereka, dengan
azab yang pedih di dunia dan di akhirat; dan mereka sekali-kali tidak
mempunyai pelindung, dan tidak (pula) penolong di muka bumi." –
(QS.9:74)
|
يَحْلِفُونَ
بِاللَّهِ مَا قَالُوا وَلَقَدْ قَالُوا كَلِمَةَ الْكُفْرِ وَكَفَرُوا
بَعْدَ إِسْلامِهِمْ وَهَمُّوا بِمَا لَمْ يَنَالُوا وَمَا نَقَمُوا إِلا
أَنْ أَغْنَاهُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ مِنْ فَضْلِهِ فَإِنْ يَتُوبُوا يَكُ
خَيْرًا لَهُمْ وَإِنْ يَتَوَلَّوْا يُعَذِّبْهُمُ اللَّهُ عَذَابًا
أَلِيمًا فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَمَا لَهُمْ فِي الأرْضِ مِنْ
وَلِيٍّ وَلا نَصِيرٍ
|
|
Yahlifuuna billahi maa qaaluuu walaqad qaaluuu
kalimatal kufri wakafaruu ba'da islaamihim wahammuu bimaa lam yanaaluuu
wamaa naqamuu ilaa an aghnaahumullahu warasuuluhu min fadhlihi fa-in
yatuubuu yaku khairan lahum wa-in yatawallau yu'adz-dzibhumullahu
'adzaaban aliiman fiiddunyaa wal-aakhirati wamaa lahum fiil ardhi min
walii-yin walaa nashiirin
|
||
"Dan di antara mereka, ada orang yang berikrar
kepada Allah: 'Sesungguhnya, jika Allah memberikan sebagian dari
karunia-Nya kepada kami, pasti kami akan bersedekah, dan pastilah kami
termasuk orang-orang yang shaleh'." – (QS.9:75)
|
وَمِنْهُمْ مَنْ عَاهَدَ اللَّهَ لَئِنْ آتَانَا مِنْ فَضْلِهِ لَنَصَّدَّقَنَّ وَلَنَكُونَنَّ مِنَ الصَّالِحِينَ
|
|
Waminhum man 'aahadallaha la-in aataanaa min fadhlihi lanash-shaddaqanna walanakuunanna minash-shaalihiin(a)
|
||
"Maka setelah Allah memberikan kepada mereka,
sebagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan
berpaling, dan mereka memanglah, orang-orang yang selalu membelakangi
(kebenaran)." – (QS.9:76)
|
فَلَمَّا آتَاهُمْ مِنْ فَضْلِهِ بَخِلُوا بِهِ وَتَوَلَّوْا وَهُمْ مُعْرِضُونَ
|
|
Falammaa aataahum min fadhlihi bakhiluu bihi watawallau wahum mu'ridhuun(a)
|
||
"Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati
mereka, sampai pada waktu mereka menemui Allah, karena mereka telah
memungkiri terhadap Allah, apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya,
dan (juga) karena mereka selalu berdusta." – (QS.9:77)
|
فَأَعْقَبَهُمْ
نِفَاقًا فِي قُلُوبِهِمْ إِلَى يَوْمِ يَلْقَوْنَهُ بِمَا أَخْلَفُوا
اللَّهَ مَا وَعَدُوهُ وَبِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ
|
|
Fa-a'qabahum nifaaqan fii quluubihim ila yaumi yalqaunahu bimaa akhlafuullaha maa wa'aduuhu wabimaa kaanuu yakdzibuun(a)
|
||
"Tidaklah mereka tahu bahwasanya Allah mengetahui
rahasia dan bisikan mereka, dan bahwasanya Allah amat mengetahui segala
yang gaib." – (QS.9:78)
|
أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ سِرَّهُمْ وَنَجْوَاهُمْ وَأَنَّ اللَّهَ عَلامُ الْغُيُوبِ
|
|
Alam ya'lamuu annallaha ya'lamu sirrahum wanajwaahum wa-annallaha 'alaamul ghuyuub(i)
|
||
"(orang-orang munafik), yaitu orang-orang yang
mencela orang-orang Mukmin, yang memberi sedekah dengan sukarela, dan
(mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan), selain
sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka.
Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang
pedih." – (QS.9:79)
|
الَّذِينَ
يَلْمِزُونَ الْمُطَّوِّعِينَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ فِي الصَّدَقَاتِ
وَالَّذِينَ لا يَجِدُونَ إِلا جُهْدَهُمْ فَيَسْخَرُونَ مِنْهُمْ سَخِرَ
اللَّهُ مِنْهُمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
|
|
Al-ladziina yalmizuunal muth-thau-wi'iina minal
mu'miniina fiish-shadaqaati waal-ladziina laa yajiduuna ilaa juhdahum
fayaskharuuna minhum sakhirallahu minhum walahum 'adzaabun aliimun
|
||
"Kamu memohonkan ampun bagi mereka, atau tidak kamu
mohonkan ampun kepada mereka, (adalah sama saja). Kendatipun kamu
memohonkan ampun bagi mereka, tujuh puluh kali, namun Allah sekali-kali
tidak akan memberi ampun kepada mereka. Yang demikian itu adalah karena,
mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan Allah tidak memberi
petunjuk, kepada kaum yang fasik." – (QS.9:80)
|
اسْتَغْفِرْ
لَهُمْ أَوْ لا تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ إِنْ تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ سَبْعِينَ
مَرَّةً فَلَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَهُمْ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَفَرُوا
بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَاللَّهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ
|
|
Astaghfir lahum au laa tastaghfir lahum in
tastaghfir lahum sab'iina marratan falan yaghfirallahu lahum dzalika
biannahum kafaruu billahi warasuulihi wallahu laa yahdiil qaumal
faasiqiin(a)
|
||
"Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut
berperang) itu, merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang
Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad, dengan harta dan jiwa mereka
pada jalan Allah, dan mereka berkata: 'Janganlah kamu berangkat (pergi
berperang), dalam panas terik ini'. Katakanlah: 'Api neraka Jahanam itu
lebih sangat panas(nya)', jikalau mereka mengetahui." – (QS.9:81)
|
فَرِحَ
الْمُخَلَّفُونَ بِمَقْعَدِهِمْ خِلافَ رَسُولِ اللَّهِ وَكَرِهُوا أَنْ
يُجَاهِدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَقَالُوا
لا تَنْفِرُوا فِي الْحَرِّ قُلْ نَارُ جَهَنَّمَ أَشَدُّ حَرًّا لَوْ
كَانُوا يَفْقَهُونَ
|
|
Farihal mukhallafuuna bimaq'adihim khilaafa
rasuulillahi wakarihuu an yujaahiduu biamwaalihim waanfusihim fii
sabiilillahi waqaaluuu laa tanfiruu fiil harri qul naaru jahannama
asyaddu harran lau kaanuu yafqahuun(a)
|
||
"Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis
banyak, sebagai pembalasan, dari apa yang selalu mereka kerjakan." –
(QS.9:82)
|
فَلْيَضْحَكُوا قَلِيلا وَلْيَبْكُوا كَثِيرًا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
|
|
Falyadhhakuu qaliilaa walyabkuu katsiiran jazaa-an bimaa kaanuu yaksibuun(a)
|
||
"Maka jika Allah mengembalikanmu, kepada satu
golongan dari mereka, kemudian mereka meminta ijin kepadamu, untuk
keluar (pergi berperang), maka katakanlah: 'Kamu tidak boleh keluar
bersama-samaku selama-lamanya, dan tidak boleh memerangi musuh
bersamaku. Sesungguhnya kamu telah rela, tidak pergi berperang kali yang
pertama. Karena itu duduklah (tinggallah), bersama orang-orang yang
tidak ikut berperang'." – (QS.9:83)
|
فَإِنْ
رَجَعَكَ اللَّهُ إِلَى طَائِفَةٍ مِنْهُمْ فَاسْتَأْذَنُوكَ لِلْخُرُوجِ
فَقُلْ لَنْ تَخْرُجُوا مَعِيَ أَبَدًا وَلَنْ تُقَاتِلُوا مَعِيَ عَدُوًّا
إِنَّكُمْ رَضِيتُمْ بِالْقُعُودِ أَوَّلَ مَرَّةٍ فَاقْعُدُوا مَعَ
الْخَالِفِينَ
|
|
Fa-in raja'akallahu ila thaa-ifatin minhum
faasta'dzanuuka lilkhuruuji faqul lan takhrujuu ma'iya abadan walan
tuqaatiluu ma'iya 'aduu-wan innakum radhiitum bil qu'uudi au-wala
marratin faaq'uduu ma'al khaalifiin(a)
|
||
"Dan janganlah sekali-kali kamu menshalati
(jenazah) seseorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu
berdiri (mendo'akan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada
Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik." – (QS.9:84)
|
وَلا
تُصَلِّ عَلَى أَحَدٍ مِنْهُمْ مَاتَ أَبَدًا وَلا تَقُمْ عَلَى قَبْرِهِ
إِنَّهُمْ كَفَرُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَاتُوا وَهُمْ فَاسِقُونَ
|
|
Walaa tushalli 'ala ahadin minhum maata abadan
walaa taqum 'ala qabrihi innahum kafaruu billahi warasuulihi wamaatuu
wahum faasiquun(a)
|
||
"Dan janganlah harta benda dan anak-anak mereka,
menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki akan mengazab mereka di
dunia, dengan harta dan anak-anak itu, dan agar melayang nyawa mereka,
dalam keadaan kafir." – (QS.9:85)
|
وَلا
تُعْجِبْكَ أَمْوَالُهُمْ وَأَوْلادُهُمْ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ
يُعَذِّبَهُمْ بِهَا فِي الدُّنْيَا وَتَزْهَقَ أَنْفُسُهُمْ وَهُمْ
كَافِرُونَ
|
|
Walaa tu'jibka amwaaluhum wa-aulaaduhum innamaa
yuriidullahu an yu'adz-dzibahum bihaa fiiddunyaa watazhaqa anfusuhum
wahum kaafiruun(a)
|
||
"Dan apabila diturunkan suatu surat, (yang
memerintahkan kepada orang-orang munafik itu): 'Berimanlah kamu kepada
Allah, dan berjihadlah beserta Rasul-Nya', niscaya orang-orang yang
sanggup di antara merekameminta ijin kepadamu (untuk tidak berjihad),
dan mereka berkata: 'Biarkanlah kami berada bersama orang-orang yang
duduk'." – (QS.9:86)
|
وَإِذَا
أُنْزِلَتْ سُورَةٌ أَنْ آمِنُوا بِاللَّهِ وَجَاهِدُوا مَعَ رَسُولِهِ
اسْتَأْذَنَكَ أُولُو الطَّوْلِ مِنْهُمْ وَقَالُوا ذَرْنَا نَكُنْ مَعَ
الْقَاعِدِينَ
|
|
Wa-idzaa unzilat suuratun an aaminuu billahi
wajaahiduu ma'a rasuulihiista'dzanaka uuluuth-thauli minhum waqaaluuu
dzarnaa nakun ma'al qaa'idiin(a)
|
||
"Mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak
pergi berperang, dan hati mereka telah dikunci mati, maka mereka tidak
mengetahui, (kebahagiaan beriman dan berjihad)." – (QS.9:87)
|
رَضُوا بِأَنْ يَكُونُوا مَعَ الْخَوَالِفِ وَطُبِعَ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لا يَفْقَهُونَ
|
|
Radhuu bian yakuunuu ma'al khawaalifi wathubi'a 'ala quluubihim fahum laa yafqahuun(a)
|
||
"Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman bersama
dia, mereka berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan mereka itulah
orang-orang yang memperoleh kebaikan; dan mereka itulah (pula)
orang-orang yang beruntung." – (QS.9:88)
|
لَكِنِ
الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ جَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ
وَأَنْفُسِهِمْ وَأُولَئِكَ لَهُمُ الْخَيْرَاتُ وَأُولَئِكَ هُمُ
الْمُفْلِحُونَ
|
|
Lakinirrasuulu waal-ladziina aamanuu ma'ahu
jaahaduu biamwaalihim wa-anfusihim wa-uula-ika lahumul khairaatu
wa-uula-ika humul muflihuun(a)
|
||
"Allah telah menyediakan bagi mereka surga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah
kemenangan yang besar." – (QS.9:89)
|
أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
|
|
A'addallahu lahum jannaatin tajrii min tahtihaal anhaaru khaalidiina fiihaa dzalikal fauzul 'azhiim(u)
|
||
"Dan datang (kepada Nabi) orang-orang yang
mengemukakan uzur, yaitu orang-orang Arab Badwi, agar diberi ijin bagi
mereka, (untuk tidak pergi berjihad), sedang orang-orang yang
mendustakan Allah dan Rasul-Nya, duduk berdiam diri saja. Kelak
orang-orang yang kafir di antara mereka itu, akan ditimpa azab yang
pedih." – (QS.9:90)
|
وَجَاءَ
الْمُعَذِّرُونَ مِنَ الأعْرَابِ لِيُؤْذَنَ لَهُمْ وَقَعَدَ الَّذِينَ
كَذَبُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ سَيُصِيبُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ
عَذَابٌ أَلِيمٌ
|
|
Wajaa-al mu'adz-dziruuna minal a'raabi liyu'dzana
lahum waqa'adal-ladziina kadzabuullaha warasuulahu sayushiibul-ladziina
kafaruu minhum 'adzaabun aliimun
|
||
"Tiada dosa (lantaran tidak pergi berjihad), atas
orang-orang yang lemah, atas orang-orang yang sakit, dan orang-orang
yang tidak memperoleh, apa yang akan mereka nafkahkan, apabila mereka
berlaku ikhlas kepada Allah dan Rasul-Nya. Tidak ada jalan sedikitpun,
untuk mengalahkan orang-orang yang berbuat baik, Dan Allah Maha
Pengampun, lagi Maha Penyayang," – (QS.9:91)
|
لَيْسَ
عَلَى الضُّعَفَاءِ وَلا عَلَى الْمَرْضَى وَلا عَلَى الَّذِينَ لا
يَجِدُونَ مَا يُنْفِقُونَ حَرَجٌ إِذَا نَصَحُوا لِلَّهِ وَرَسُولِهِ مَا
عَلَى الْمُحْسِنِينَ مِنْ سَبِيلٍ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
|
|
Laisa 'aladh-dhu'afaa-i walaa 'alal mardha walaa
'alaal-ladziina laa yajiduuna maa yunfiquuna harajun idzaa nashahuu
lillahi warasuulihi maa 'alal muhsiniina min sabiilin wallahu ghafuurun
rahiimun
|
||
"dan tiada (pula dosa) atas orang-orang yang,
apabila mereka datang kepadamu, supaya kamu memberi mereka kendaraan,
lalu kamu berkata: 'Aku tidak memperoleh kendaraan, untuk membawamu',
lalu mereka kembali, sedang mereka bercucuran air mata, karena
kesedihan, lantaran mereka tidak memperoleh, apa yang akan mereka
nafkahkan." – (QS.9:92)
|
وَلا
عَلَى الَّذِينَ إِذَا مَا أَتَوْكَ لِتَحْمِلَهُمْ قُلْتَ لا أَجِدُ مَا
أَحْمِلُكُمْ عَلَيْهِ تَوَلَّوْا وَأَعْيُنُهُمْ تَفِيضُ مِنَ الدَّمْعِ
حَزَنًا أَلا يَجِدُوا مَا يُنْفِقُونَ
|
|
Walaa 'alaal-ladziina idzaa maa atauka litahmilahum
qulta laa ajidu maa ahmilukum 'alaihi tawallau wa-a'yunuhum tafiidhu
minaddam'i hazanan alaa yajiduu maa yunfiquun(a)
|
||
"Sesungguhnya jalan (untuk menyalahkan), hanyalah
terhadap orang-orang yang meminta ijin kepadamu, padahal mereka itu
orang-orang yang kaya. Mereka rela berada bersama-sama orang-orang, yang
tidak ikut berperang, dan Allah telah mengunci mati hati mereka, maka
mereka tidak mengetahui (akibat perbuatan mereka)." – (QS.9:93)
|
إِنَّمَا
السَّبِيلُ عَلَى الَّذِينَ يَسْتَأْذِنُونَكَ وَهُمْ أَغْنِيَاءُ رَضُوا
بِأَنْ يَكُونُوا مَعَ الْخَوَالِفِ وَطَبَعَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ
فَهُمْ لا يَعْلَمُونَ
|
|
Innamaassabiilu 'alaal-ladziina yasta'dzinuunaka
wahum aghniyaa-u radhuu bian yakuunuu ma'al khawaalifi wathaba'allahu
'ala quluubihim fahum laa ya'lamuun(a)
|
||
"Mereka (orang-orang munafik) mengemukakan uzurnya
kepadamu, apabila kamu telah kembali kepada mereka (dari medan perang).
Katakanlah: 'Janganlah kamu mengemukakan uzur; kami tidak percaya lagi
kepadamu, (karena) sesungguhnya Allah telah memberitahukan kepada kami,
beritamu yang sebenarnya. Dan Allah serta Rasul-Nya akan melihat
pekerjaanmu, kemudian kamu dikembalikan, kepada Yang Mengetahui, yang
gaib dan yang nyata, lalu Dia memberitakan kepadamu, apa yang telah kamu
kerjakan'." – (QS.9:94)
|
يَعْتَذِرُونَ
إِلَيْكُمْ إِذَا رَجَعْتُمْ إِلَيْهِمْ قُلْ لا تَعْتَذِرُوا لَنْ
نُؤْمِنَ لَكُمْ قَدْ نَبَّأَنَا اللَّهُ مِنْ أَخْبَارِكُمْ وَسَيَرَى
اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ
وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
|
|
Ya'tadziruuna ilaikum idzaa raja'tum ilaihim qul
laa ta'tadziruu lan nu'mina lakum qad nabbaanaallahu min akhbaarikum
wasayarallahu 'amalakum warasuuluhu tsumma turadduuna ila 'aalimil
ghaibi wasy-syahaadati fayunabbi-ukum bimaa kuntum ta'maluun(a)
|
||
"Kelak mereka bersumpah kepadamu, dengan nama
Allah, apabila kamu kembali kepada mereka, supaya kamu berpaling dari
mereka. Maka berpalinglah kepada mereka; karena sesungguhnya mereka itu
adalah najis, dan tempat mereka Jahanam; sebagai balasan atas apa yang
telah mereka kerjakan." – (QS.9:95)
|
سَيَحْلِفُونَ
بِاللَّهِ لَكُمْ إِذَا انْقَلَبْتُمْ إِلَيْهِمْ لِتُعْرِضُوا عَنْهُمْ
فَأَعْرِضُوا عَنْهُمْ إِنَّهُمْ رِجْسٌ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ جَزَاءً
بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
|
|
Sayahlifuuna billahi lakum idzaaanqalabtum ilaihim
litu'ridhuu 'anhum fa-a'ridhuu 'anhum innahum rijsun wama'waahum
jahannamu jazaa-an bimaa kaanuu yaksibuun(a)
|
||
"Mereka akan bersumpah kepadamu, agar kamu redha
kepada mereka. Tetapi jika sekiranya kamu redha terhadap mereka, maka
sesungguhnya Allah tidak redha, kepada orang-orang yang fasik itu." –
(QS.9:96)
|
يَحْلِفُونَ لَكُمْ لِتَرْضَوْا عَنْهُمْ فَإِنْ تَرْضَوْا عَنْهُمْ فَإِنَّ اللَّهَ لا يَرْضَى عَنِ الْقَوْمِ الْفَاسِقِينَ
|
|
Yahlifuuna lakum litardhau 'anhum fa-in tardhau 'anhum fa-innallaha laa yardha 'anil qaumil faasiqiin(a)
|
||
"Orang-orang Arab Badwi itu, lebih sangat kekafiran
dan kemunafikannya, dan lebih wajar (mereka) tidak mengetahui
hukum-hukum, yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya. Dan Allah Maha
Mengetahui, lagi Maha Bijaksana." – (QS.9:97)
|
الأعْرَابُ
أَشَدُّ كُفْرًا وَنِفَاقًا وَأَجْدَرُ أَلا يَعْلَمُوا حُدُودَ مَا
أَنْزَلَ اللَّهُ عَلَى رَسُولِهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
|
|
L a'raabu asyaddu kufran wanifaaqan wa-ajdaru alaa ya'lamuu huduuda maa anzalallahu 'ala rasuulihi wallahu 'aliimun hakiimun
|
||
"Di antara orang-orang Arab Badwi itu, ada orang
yang memandang, apa yang dinafkahkannya (di jalan Allah) sebagai suatu
kerugian, dan dia menanti-nanti marabahaya menimpamu; merekalah yang
akan ditimpa marabahaya. Dan Allah Maha Mendengar, lagi Maha
Mengetahui." – (QS.9:98)
|
وَمِنَ
الأعْرَابِ مَنْ يَتَّخِذُ مَا يُنْفِقُ مَغْرَمًا وَيَتَرَبَّصُ بِكُمُ
الدَّوَائِرَ عَلَيْهِمْ دَائِرَةُ السَّوْءِ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
|
|
Waminal a'raabi man yattakhidzu maa yunfiqu
maghraman wayatarabbashu bikumuddawaa-ira 'alaihim daa-iratussau-i
wallahu samii'un 'aliimun
|
||
"Dan di antara orang-orang Badwi itu, ada orang
yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan memandang apa yang
dinafkahkannya (di jalan Allah) itu, sebagai jalan mendekatkannya kepada
Allah, dan sebagai jalan untuk memperoleh do'a Rasul. Ketahuilah
sesungguhnya, nafkah itu adalah suatu jalan bagi mereka, untuk
mendekatkan diri (kepada Allah). Kelak Allah akan memasukkan mereka ke
dalam rahmat (surga)-Nya; sesungguhnya, Allah Maha Pengampun, lagi Maha
Penyayang." – (QS.9:99)
|
وَمِنَ
الأعْرَابِ مَنْ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَيَتَّخِذُ مَا
يُنْفِقُ قُرُبَاتٍ عِنْدَ اللَّهِ وَصَلَوَاتِ الرَّسُولِ أَلا إِنَّهَا
قُرْبَةٌ لَهُمْ سَيُدْخِلُهُمُ اللَّهُ فِي رَحْمَتِهِ إِنَّ اللَّهَ
غَفُورٌ رَحِيمٌ
|
|
Waminal a'raabi man yu'minu billahi wal
yaumi-aakhiri wayattakhidzu maa yunfiqu qurubaatin 'indallahi
washalawaatir-rasuuli alaa innahaa qurbatun lahum sayudkhilu-humullahu
fii rahmatihi innallaha ghafuurun rahiimun
|
||
"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama
(masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang
yang mengikuti mereka dengan baik, Allah redha kepada mereka dan Allah
menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di
dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan
yang besar." – (QS.9:100)
|
وَالسَّابِقُونَ
الأوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالأنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ
بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ
جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ
الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
|
|
Wassaabiquunal au-waluuna minal muhaajiriina wal
anshaari waal-ladziina-attaba'uuhum biihsaanin radhiyallahu 'anhum
waradhuu 'anhu wa-a'adda lahum jannaatin tajrii tahtahaal anhaaru
khaalidiina fiihaa abadan dzalikal fauzul 'azhiim(u)
|
||
"Di antara orang-orang Arab Badwi, yang di
sekelilingmu itu, ada orang-orang munafik; dan (juga) di antara penduduk
Madinah. Mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu (Muhammad) tidak
mengetahui mereka, (tetapi) Kami-lah yang mengetahui mereka. Nanti
mereka akan kami siksa dua kali, kemudian mereka akan dikembalikan,
kepada azab yang besar." – (QS.9:101)
|
وَمِمَّنْ
حَوْلَكُمْ مِنَ الأعْرَابِ مُنَافِقُونَ وَمِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ
مَرَدُوا عَلَى النِّفَاقِ لا تَعْلَمُهُمْ نَحْنُ نَعْلَمُهُمْ
سَنُعَذِّبُهُمْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ يُرَدُّونَ إِلَى عَذَابٍ عَظِيمٍ
|
|
Wamimman haulakum minal a'raabi munaafiquuna wamin
ahlil madiinati maraduu 'alannifaaqi laa ta'lamuhum nahnu na'lamuhum
sanu'adz-dzibuhum marrataini tsumma yuradduuna ila 'adzaabin 'azhiimin
|
||
"Dan (ada pula) orang-orang lain yang mengakui
dosa-dosa mereka, mereka mencampur-baurkan pekerjaan yang baik, dengan
pekerjaan lain yang buruk. Mudah-mudahan Allah menerima taubat mereka.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.9:102)
|
وَآخَرُونَ
اعْتَرَفُوا بِذُنُوبِهِمْ خَلَطُوا عَمَلا صَالِحًا وَآخَرَ سَيِّئًا
عَسَى اللَّهُ أَنْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
|
|
Waaakharuunaa'tarafuu bidzunuubihim khalathuu
'amalaa shaalihan waaakhara sai-yi-an 'asallahu an yatuuba 'alaihim
innallaha ghafuurun rahiimun
|
||
"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan
zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan berdo'alah untuk
mereka. Sesungguhnya do'a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi
mereka. Dan Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui." – (QS.9:103)
|
خُذْ
مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ
عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
|
|
Khudz min amwaalihim shadaqatan tuthahhiruhum
watuzakkiihim bihaa washalli 'alaihim inna shalaataka sakanun lahum
wallahu samii'un 'aliimun
|
||
"Tidaklah mereka mengetahui?, bahwasanya Allah
menerima taubat hamba-hamba-Nya, dan menerima zakat, dan bahwasanya
Allah Maha Penerima taubat, lagi Maha Penyayang." – (QS.9:104)
|
أَلَمْ
يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ
وَيَأْخُذُ الصَّدَقَاتِ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
|
|
Alam ya'lamuu annallaha huwa yaqbalut-taubata 'an 'ibaadihi waya'khudzush-shadaqaati wa-annallaha huwattau-waabur-rahiim(u)
|
||
"Dan katakanlah: 'Bekerjalah kamu, maka Allah dan
Rasul-Nya, serta orang-orang Mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan
kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui, akan yang gaib
dan yang nyata, lalu diberikan-Nya kepada kamu, apa yang kamu
kerjakan'." – (QS.9:105)
|
وَقُلِ
اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ
وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ
بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
|
|
Waqulii'maluu fasayarallahu 'amalakum warasuuluhu
wal mu'minuuna wasaturadduuna ila 'aalimil ghaibi wasy-syahaadati
fayunabbi-ukum bimaa kuntum ta'maluun(a)
|
||
"Dan ada (pula) orang-orang yang lain yang
ditangguhkan, sampai ada keputusan Allah; adakalanya Allah akan mengazab
mereka, dan adakalanya Allah akan menerima taubat mereka. Dan Allah
Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana." – (QS.9:106)
|
وَآخَرُونَ مُرْجَوْنَ لأمْرِ اللَّهِ إِمَّا يُعَذِّبُهُمْ وَإِمَّا يَتُوبُ عَلَيْهِمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
|
|
Waaakharuuna murjauna amrillahi immaa yu'adz-dzibuhum wa-immaa yatuubu 'alaihim wallahu 'aliimun hakiimun
|
||
"Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada
orang-orang yang mendirikan masjid, untuk menimbulkan kemudharatan (pada
orang-orang Mukmin), untuk kekafiran, dan untuk memecah-belah antara
orang-orang Mukmin, serta menunggu kedatangan orang-orang, yang telah
memerangi Allah dan Rasul-Nya, sejak dahulu. Mereka sesungguhnya
bersumpah: 'Kami tidak menghendaki selain kebaikan'. Dan Allah menjadi
saksi, bahwa sesungguhnya, mereka itu adalah pendusta (dalam
sumpahnya)." – (QS.9:107)
|
وَالَّذِينَ
اتَّخَذُوا مَسْجِدًا ضِرَارًا وَكُفْرًا وَتَفْرِيقًا بَيْنَ
الْمُؤْمِنِينَ وَإِرْصَادًا لِمَنْ حَارَبَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ مِنْ
قَبْلُ وَلَيَحْلِفُنَّ إِنْ أَرَدْنَا إِلا الْحُسْنَى وَاللَّهُ يَشْهَدُ
إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ
|
|
Waal-ladziina-attakhadzuu masjidan dhiraaran
wakufran watafriiqan bainal mu'miniina wa-irshaadan liman haaraballaha
warasuulahu min qablu walayahlifunna in aradnaa ilaal husna wallahu
yasyhadu innahum lakaadzibuun(a)
|
||
"Janganlah kamu shalat dalam masjid itu
selama-lamanya. Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar taqwa
(masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di
dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan
Allah menyukai orang-orang yang bersih." – (QS.9:108)
|
لا
تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَى مِنْ أَوَّلِ
يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ
يَتَطَهَّرُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ
|
|
Laa taqum fiihi abadan lamasjidun ussisa 'alattaqwa
min au-wali yaumin ahaqqu an taquuma fiihi fiihi rijaalun yuhibbuuna an
yatathahharuu wallahu yuhibbul muth-thahhiriin(a)
|
||
"Maka apakah orang-orang yang mendirikan masjidnya,
atas dasar taqwa kepada Allah dan keredhaan(-Nya) itu, yang baik?,
ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang
runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia, ke dalam
neraka Jahanam?. Dan Allah tidak memberikan petunjuk, kepada orang-orang
yang zalim." – (QS.9:109)
|
أَفَمَنْ
أَسَّسَ بُنْيَانَهُ عَلَى تَقْوَى مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٍ خَيْرٌ أَمْ
مَنْ أَسَّسَ بُنْيَانَهُ عَلَى شَفَا جُرُفٍ هَارٍ فَانْهَارَ بِهِ فِي
نَارِ جَهَنَّمَ وَاللَّهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
|
|
Afaman assasa bunyaanahu 'ala taqwa minallahi
waridhwaanin khairun am man assasa bunyaanahu 'ala syafaa jurufin haarin
faanhaara bihi fii naari jahannama wallahu laa yahdiil
qaumazh-zhaalimiin(a)
|
||
"Bangunan-bangunan yang mereka dirikan itu,
(justru) senantiasa menjadi pangkal keraguan dalam hati mereka, kecuali
bila hati mereka itu telah hancur. Dan Allah Maha Mengetahui, lagi Maha
Bijaksana." – (QS.9:110)
|
لا يَزَالُ بُنْيَانُهُمُ الَّذِي بَنَوْا رِيبَةً فِي قُلُوبِهِمْ إِلا أَنْ تَقَطَّعَ قُلُوبُهُمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
|
|
Laa yazaalu bunyaanuhumul-ladzii banau riibatan fii quluubihim ilaa an taqath-tha'a quluubuhum wallahu 'aliimun hakiimun
|
||
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang
Mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.
Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh.
(Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil
dan Al-Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain)
daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual-beli yang telah kamu
lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar." – (QS.9:111)
|
إِنَّ
اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ
بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ
وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالإنْجِيلِ
وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ فَاسْتَبْشِرُوا
بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
|
|
Innallahaasytara minal mu'miniina anfusahum
wa-amwaalahum bianna lahumul jannata yuqaatiluuna fii sabiilillahi
fayaqtuluuna wayuqtaluuna wa'dan 'alaihi haqqan fiittauraati wal-injiili
wal quraani waman aufa bi'ahdihi minallahi faastabsyiruu
bibai'ikumul-ladzii baaya'tum bihi wadzalika huwal fauzul 'azhiim(u)
|
||
"Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang
beribadah, memuji (Allah), yang melawat, yang ruku', yang sujud, yang
menyuruh berbuat ma'ruf, dan mencegah berbuat mungkar, dan yang
memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang Mukmin itu."
– (QS.9:112)
|
التَّائِبُونَ
الْعَابِدُونَ الْحَامِدُونَ السَّائِحُونَ الرَّاكِعُونَ السَّاجِدُونَ
الآمِرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّاهُونَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَالْحَافِظُونَ
لِحُدُودِ اللَّهِ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ
|
|
Attaa-ibuunal 'aabiduunal
haamiduunassaa-ihuunar-raaki'uunas-saajiduuna-aamiruuna bil ma'ruufi
wannaahuuna 'anil munkari wal haafizhuuna lihuduudillahi wabasy-syiril
mu'miniin(a)
|
||
"Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang
beriman, memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik,
walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat(nya), sesudah jelas
bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka
Jahanam." – (QS.9:113)
|
مَا
كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا
لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَى مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ
لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ
|
|
Maa kaana li-nnabii-yi waal-ladziina aamanuu an
yastaghfiruu lilmusyrikiina walau kaanuu uulii qurba min ba'di maa
tabai-yana lahum annahum ashhaabul jahiim(i)
|
||
"Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah)
untuk bapaknya, tidak lain hanyalah, karena suatu janji yang telah
diikrarkannya, kepada bapaknya itu. Maka tatkala jelas bagi Ibrahim,
bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri
darinya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya,
lagi penyantun." – (QS.9:114)
|
وَمَا
كَانَ اسْتِغْفَارُ إِبْرَاهِيمَ لأبِيهِ إِلا عَنْ مَوْعِدَةٍ وَعَدَهَا
إِيَّاهُ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ أَنَّهُ عَدُوٌّ لِلَّهِ تَبَرَّأَ
مِنْهُ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ لأوَّاهٌ حَلِيمٌ
|
|
Wamaa kaanaastighfaaru ibraahiima abiihi ilaa 'an
mau'idatin wa'adahaa ii-yaahu falammaa tabai-yana lahu annahu
'aduu-wul(n)-lillahi tabarraa minhu inna ibraahiima au-waahun haliimun
|
||
"Dan Allah sekali-kali tidak akan menyesatkan suatu
kaum, sesudah Allah memberi petunjuk kepada mereka, hingga
dijelaskan-Nya kepada mereka, apa yang harus mereka jauhi. Sesungguhnya,
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." – (QS.9:115)
|
وَمَا
كَانَ اللَّهُ لِيُضِلَّ قَوْمًا بَعْدَ إِذْ هَدَاهُمْ حَتَّى يُبَيِّنَ
لَهُمْ مَا يَتَّقُونَ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
|
|
Wamaa kaanallahu liyudhilla qauman ba'da idz hadaahum hatta yubai-yina lahum maa yattaquuna innallaha bikulli syai-in 'aliimun
|
||
"Sesungguhnya kepunyaan Allah-lah, kerajaan langit
dan bumi. Dia menghidupkan dan mematikan. Dan sekali-kali tidak ada
pelindung dan penolong bagimu, selain Allah." – (QS.9:116)
|
إِنَّ اللَّهَ لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَمَا لَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلا نَصِيرٍ
|
|
Innallaha lahu mulkus-samaawaati wal ardhi yuhyii wayumiitu wamaa lakum min duunillahi min walii-yin walaa nashiirin
|
||
"Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi,
orang-orang Muhajirin dan orang-orang Anshar, yang mengikuti Nabi dalam
masa kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka, hampir berpaling,
kemudian Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya, Allah Maha
Pengasih, lagi Maha Penyayang kepada mereka," – (QS.9:117)
|
لَقَدْ
تَابَ اللَّهُ عَلَى النَّبِيِّ وَالْمُهَاجِرِينَ وَالأنْصَارِ الَّذِينَ
اتَّبَعُوهُ فِي سَاعَةِ الْعُسْرَةِ مِنْ بَعْدِ مَا كَادَ يَزِيغُ
قُلُوبُ فَرِيقٍ مِنْهُمْ ثُمَّ تَابَ عَلَيْهِمْ إِنَّهُ بِهِمْ رَءُوفٌ
رَحِيمٌ
|
|
Laqad taaballahu 'alannabii-yi wal muhaajiriina wal
anshaaril-ladziina-attaba'uuhu fii saa'atil 'usrati min ba'di maa kaada
yaziighu quluubu fariiqin minhum tsumma taaba 'alaihim innahu bihim
rauufun rahiimun
|
||
"dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan,
(penerimaan taubat) kepada mereka, hingga apabila bumi telah menjadi
sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas, dan jiwa merekapun telah
sempit (pula terasa) oleh mereka, serta mereka telah mengetahui, bahwa
tidak ada tempat lari dari (siksa) Allah, melainkan kepada-Nya saja.
Kemudian Allah menerima taubat mereka, agar mereka tetap dalam
taubatnya. Sesungguhnya Allah-lah Yang Maha Penerima taubat, lagi Maha
Penyayang." – (QS.9:118)
|
وَعَلَى
الثَّلاثَةِ الَّذِينَ خُلِّفُوا حَتَّى إِذَا ضَاقَتْ عَلَيْهِمُ الأرْضُ
بِمَا رَحُبَتْ وَضَاقَتْ عَلَيْهِمْ أَنْفُسُهُمْ وَظَنُّوا أَنْ لا
مَلْجَأَ مِنَ اللَّهِ إِلا إِلَيْهِ ثُمَّ تَابَ عَلَيْهِمْ لِيَتُوبُوا
إِنَّ اللَّهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
|
|
Wa'alats-tsalaatsatil-ladziina khullifuu hatta
idzaa dhaaqat 'alaihimul ardhu bimaa rahubat wadhaaqat 'alaihim
anfusuhum wazhannuu an laa maljaa minallahi ilaa ilaihi tsumma taaba
'alaihim liyatuubuu innallaha huwattau-waabur-rahiim(u)
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar." – (QS.9:119)
|
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuuut-taquullaha wakuunuu ma'ash-shaadiqiin(a)
|
||
"Tidaklah sepatutnya bagi penduduk Madinah, dan
orang-orang Badwi yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai
Rasulullah (pergi berperang), dan tidak patut (pula) bagi mereka, lebih
mencintai diri mereka daripada mencintai diri Rasul. Yang demikian itu
ialah, karena mereka tidak (ingin) ditimpa kehausan, kepayahan dan
kelaparan pada jalan Allah. Dan tidak (pula) menginjak suatu tempat,
yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan suatu
bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka, dengan yang
demikian itu, suatu amal shaleh. Sesungguhnya Allah tidak
menyia-nyiakan, pahala orang-orang yang berbuat baik," – (QS.9:120)
|
مَا
كَانَ لأهْلِ الْمَدِينَةِ وَمَنْ حَوْلَهُمْ مِنَ الأعْرَابِ أَنْ
يَتَخَلَّفُوا عَنْ رَسُولِ اللَّهِ وَلا يَرْغَبُوا بِأَنْفُسِهِمْ عَنْ
نَفْسِهِ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ لا يُصِيبُهُمْ ظَمَأٌ وَلا نَصَبٌ وَلا
مَخْمَصَةٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلا يَطَئُونَ مَوْطِئًا يَغِيظُ
الْكُفَّارَ وَلا يَنَالُونَ مِنْ عَدُوٍّ نَيْلا إِلا كُتِبَ لَهُمْ بِهِ
عَمَلٌ صَالِحٌ إِنَّ اللَّهَ لا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ
|
|
Maa kaana ahlil madiinati waman haulahum minal
a'raabi an yatakhallafuu 'an rasuulillahi walaa yarghabuu bianfusihim
'an nafsihi dzalika biannahum laa yushiibuhum zhamaun walaa nashabun
walaa makhmashatun fii sabiilillahi walaa yatha-uuna mauthi-an
yaghiizhul kuffaara walaa yanaaluuna min 'aduu-win nailaa ilaa kutiba
lahum bihi 'amalun shaalihun innallaha laa yudhii'u ajral muhsiniin(a)
|
||
"dan mereka tidak menafkahkan, suatu nafkah yang
kecil dan tidak (pula) yang besar, dan tidak melintasi suatu lembah,
melainkan dituliskan bagi mereka (amal shaleh pula), karena Allah akan
memberi balasan kepada mereka, (dengan balasan) yang lebih baik, dari
apa yang telah mereka kerjakan." – (QS.9:121)
|
وَلا
يُنْفِقُونَ نَفَقَةً صَغِيرَةً وَلا كَبِيرَةً وَلا يَقْطَعُونَ وَادِيًا
إِلا كُتِبَ لَهُمْ لِيَجْزِيَهُمُ اللَّهُ أَحْسَنَ مَا كَانُوا
يَعْمَلُونَ
|
|
Walaa yunfiquuna nafaqatan shaghiiratan walaa
kabiiratan walaa yaqtha'uuna waadiyan ilaa kutiba lahum
liyajziyahumullahu ahsana maa kaanuu ya'maluun(a)
|
||
"Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang Mukmin itu,
(untuk) pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari
tiap-tiap golongan di antara mereka?, beberapa orang untuk memperdalam
pengetahuan mereka, tentang agama, dan untuk memberi peringatan kepada
kaumnya, apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat
menjaga diri-nya." – (QS.9:122)
|
وَمَا
كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً فَلَوْلا نَفَرَ مِنْ كُلِّ
فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا
قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ
|
|
Wamaa kaanal mu'minuuna liyanfiruu kaaffatan
falaulaa nafara min kulli firqatin minhum thaa-ifatun liyatafaqqahuu
fiiddiini waliyundziruu qaumahum idzaa raja'uu ilaihim la'allahum
yahdzaruun(a)
|
||
"Hai orang-orang beriman, perangilah orang-orang
kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan
darimu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta orang-orang yang
bertaqwa." – (QS.9:123)
|
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قَاتِلُوا الَّذِينَ يَلُونَكُمْ مِنَ
الْكُفَّارِ وَلْيَجِدُوا فِيكُمْ غِلْظَةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ
الْمُتَّقِينَ
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu qaatiluul-ladziina
yaluunakum minal kuffaari walyajiduu fiikum ghilzhatan waa'lamuu
annallaha ma'al muttaqiin(a)
|
||
"Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara
mereka (orang-orang munafik), ada yang berkata: 'Siapa di antara kamu
yang bertambah imannya, dengan (turunnya) surat ini?'. Adapun orang yang
beriman, maka surat ini menambah imannya, sedang mereka merasa
gembira." – (QS.9:124)
|
وَإِذَا
مَا أُنْزِلَتْ سُورَةٌ فَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ أَيُّكُمْ زَادَتْهُ
هَذِهِ إِيمَانًا فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا فَزَادَتْهُمْ إِيمَانًا
وَهُمْ يَسْتَبْشِرُونَ
|
|
Wa-idzaa maa unzilat suuratun faminhum man yaquulu
ai-yukum zaadathu hadzihi iimaanan fa-ammaal-ladziina aamanuu
fazaadathum iimaanan wahum yastabsyiruun(a)
|
||
"Dan adapun orang yang di dalam hati mereka, ada
penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, di samping
kekafirannya (yang telah ada), dan mereka mati dalam keadaan kafir." –
(QS.9:125)
|
وَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا إِلَى رِجْسِهِمْ وَمَاتُوا وَهُمْ كَافِرُونَ
|
|
Wa-ammaal-ladziina fii quluubihim maradhun fazaadathum rijsan ila rijsihim wamaatuu wahum kaafiruun(a)
|
||
"Dan tidakkah mereka (orang-orang munafik)
memperhatikan?, bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun,
kemudian mereka tidak (juga) bertaubat, dan tidak (pula) mengambil
pelajaran." – (QS.9:126)
|
أَوَلا يَرَوْنَ أَنَّهُمْ يُفْتَنُونَ فِي كُلِّ عَامٍ مَرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ لا يَتُوبُونَ وَلا هُمْ يَذَّكَّرُونَ
|
|
Awalaa yarauna annahum yuftanuuna fii kulli 'aamin marratan au marrataini tsumma laa yatuubuuna walaa hum yadz-dzakkaruun(a)
|
||
"Dan apabila diturunkan satu surat, sebagian mereka
memandang kepada sebagian yang lain, (sambil berkata): 'Adakah seorang
dari (orang-orang muslimin) yang melihat kamu?'. Sesudah itupun mereka
pergi. Allah telah memalingkan hati mereka, disebabkan mereka adalah
kaum yang tidak mengerti." – (QS.9:127)
|
وَإِذَا
مَا أُنْزِلَتْ سُورَةٌ نَظَرَ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ هَلْ يَرَاكُمْ
مِنْ أَحَدٍ ثُمَّ انْصَرَفُوا صَرَفَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ بِأَنَّهُمْ
قَوْمٌ لا يَفْقَهُونَ
|
|
Wa-idzaa maa unzilat suuratun nazhara ba'dhuhum ila
ba'dhin hal yaraakum min ahadin tsummaansharafuu sharafallahu
quluubahum biannahum qaumun laa yafqahuun(a)
|
||
"Sesungguhnya telah datang kepadamu, seorang rasul
dari kaummu sendiri, terasa berat olehnya penderitaanmu, sangat
menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan, lagi
penyayang terhadap orang-orang Mukmin." – (QS.9:128)
|
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
|
|
Laqad jaa-akum rasuulun min anfusikum 'aziizun 'alaihi maa 'anittum hariishun 'alaikum bil mu'miniina rauufun rahiimun
|
||
"Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka
katakanlah: 'Cukuplah Allah bagiku (Muhammad); tidak ada Ilah selain
Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Rabb yang memiliki
'Arsy yang agung'." – (QS.9:129)
|
فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
|
|
Fa-in tawallau faqul hasbiyallahu laa ilaha ilaa huwa 'alaihi tawakkaltu wahuwa rabbul 'arsyil 'azhiim(i)
|
0 komentar: